Ngawi (23/1). Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo, Yayasan Nur Huda Al Manshuri Jamus, dan DPP LDII menggelar bakti sosial dengan menanam 50.000 pohon sengon dan 4.000 pohon buah, di perkebunan teh Dusun Jamus, Desa Giri Kerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kegiatan yang dilakukan warga LDII dan pemerintah itu merupakan wujud kepedulian lingkungan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Solo.
Daerah operasional BPDASHL Solo yang meliputi Sukoharjo, Solo, Ngawi, Madiun, Magetan, Blora, dan
Cepu, membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat, agar ekosistem dan debit air yang mengalir ke Bengawan Solo terjaga, “Wilayah operasional kami yang luas, hingga 40 kilometer di sisi kanan dan kiri sepanjang aliran Bengawan Solo membutuhkan kerja sama semua pihak,” papar Kepala BPDASHL Solo, Suratman.
Suratman menyambut baik inisiatif DPP LDII dan Pesantren Nur Huda Al Manshuri Jamus, yang ingin menjaga ekosistem kebun teh, terutama memelihara debit air dari mata air Sumber Lanang, “Inisiatif ini penting, masyarakat tinggal membuat program dan kami yang menyediakan bibit pohon secara gratis,” imbuh Suratman. Dengan penanaman ribuan pohon itu, kawasan perkebunan teh semakin memiliki daya dukung terhadap lingkungan, sehingga erosi dapat dihindari dan debit air terjaga.
Menurut Supratman, dirinya sedang memrogramkan menanam 25 pohon sekali seumur hidup, bagi seluruh masyarakat di wilayah operasional BPDASHL Solo. Penanaman pohon ini bermanfaat untuk menjaga lingkungan, menjaga debit air, menjaga udara bersih, mengurai polisi udara, dan menekan dampak pemanasan global, “Saya menyambut baik kegiatan ini, karena selaras dengan program BPDASHL Solo,” pungkas Suratman.
Pada Selasa (23/1), sekitar 500 warga LDII, staf pegawai BPDASHL Solo, dan masyarakat yang dikoordinir Pesantren Nur Huda Al Manshuri Jamus, pada pukul 08.00 melakukan penanaman 4.000 pohon mangga, alpukat, kelengkeng, durian, jambu, dan berbagai pohon buah lain di sebidang tanah, yang merupakan CSR dari PT Candi Loka. Sementara 50.000 pohon sengon, akan ditanam bertahap oleh warga.
Pesantren Nur Huda Al Manshuri Jamus merupakan yayasan yang bermitra dengan PT Candi Loka dalam pengelolaan program dan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di lokasi kebun teh, “Tugas utama kami adalah pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan keberadaan perusahaan teh,” ujar Ketua Pembina Yayasan Nur Huda Al Manshuri Jamus, Purwanto.
Misi pesantren yang berkesesuaian dengan program BPDASHL Solo inilah, yang menurut Purwanto, bisa terwujud dalam gerakan penghijauan di perkebunan teh Jamus. “Kami memiliki komitmen yang kuat melestarikan lingkungan, termasuk menjaga debit air di mata air Sumber Lanang. Pohon-pohon yang ditanam, selain bermanfaat menjaga ekosistem juga untuk memperkuat agrowisata di perkebunan ini,” papar Purwanto.
Senada dengan Purwanto, Suratman mengatakan suasana alam di perkebunan teh bila tak diimbuhi atraksi atau sesuatu yang lain, bisa membuat jenuh, “Keberadaan pohon-pohon buah ini bisa menambah keasyikan menikmati perkebunan teh, selain untuk menjaga kelestarian lingkungan,” imbuh Suratman.
Selain itu, dengan peningkatan kunjungan wisatawan, berdampak pula terhadap perekonomian masyarakat di sekitar perkebunan teh. Dengan membuka homestay, toko cendera mata, bahkan rumah makan. Hal ini menurut Purwanto, merupakan wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat.