Ldiilampung.com – Menyambut 10 malam terakhir di bulan ramadhan, LDII Lampung bersama MUI Provinsi Lampung mengadakan itikaf bersama di Ponpes Nurul Huda Lampung (7/7). Acara ini dihadiri pula oleh Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP dan Ketua MUI Provinsi Lampung Drs. KH. Mawardi.
Pemutaran video profil Lampung Selatan periode pemerintahan Rycko Menoza SZP selama 2010 – 2015 menjadi acara pembuka itikaf bersama, yang dihadiri sekitar 1.000 warga LDII ini. Beberapa pencapaian yang dipaparkan di antaranya pemberian bantuan hibah 500 tempat ibadah dan 123 pesantren, pemberangkatan haji 703 warga muslim, dan wisata 1.000 warga muslim ke Kubah Mas.
Hadirin dalam acara itu diberi pemahaman pemahaman dan penghayatan mengenai itikaf dan lailatul qodar oleh Syeikh Abdullah Mas’ud, warga LDII Lampung yang menimba ilmu di Mekkah selama 10 tahun.
Abdullah mengatakan itikaf dalam bahasa arab berarti diam di suatu tempat. Adapun yang dimaksud dalam syariat, itikaf berdiam di dalam masjid untuk melakukan ibadah. Itikaf disyariatkan untuk mengembalikan manusia dari kesibukan-kesibukan dunia untuk sejenak mendekatkan dirinya kepada Allah.
“Dengan itikaf diharapkan dia kembali kepada Allah, dia merenungi dosa-dosanya dan dengan itikaf pula manusia bisa memperbaiki hatinya. Hati ibarat wajah dalam tubuh, apa kata hati maka anggota badan akan mengikuti. Ketika hati rusak, maka semua anggota tubuh akan rusak,” ujar Syeikh Abdullah.
Abdullah juga mengungkapkan tujuan terbesar itikaf adalah untuk mencari lailatul qodar. Lailatul qodar itu lebih baik dari seribu bulan. Artinya kebaikan yang kita lakukan hanya dalam satu malam sebanding dengan beribadah selama 1.000 bulan.
“Akan tetapi dengan hikmahnya, Allah tidak menunjukkan secara pasti di mana lailatul qodar itu. Allah hanya menunjukkan terletak di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Beliau memberikan petunjukan lagi carilah pada malam-malam yang ganjil. Itu adalah hikmah yang luar biasa. Jika saja Allah memberi tahu kepada kita, maka apa yang terjadi? Kita akan itikaf pada satu malam itu saja, namun oleh Allah dirahasiakan. Agar 10 malam terakhir itu hambanya berlomba-lomba mencari lailatul qodar,” Abdullah menguatkan.
Wakil Ketua DPW LDII Lampung, Afif Bintoro, MP dalam sambutannya mengatakan itikaf bersama ini merupakan program tahunan yang telah dituangkan dalam rencana kerja. Ini juga menjadi momentum yang tepat untuk mawas diri dan untuk membangun karakter bangsa.
Turut mendampingi kegiatan, Drs. KH. Mawardi Ketua MUI Provinsi Lampung mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh LDII. “Saya bersyukur bisa berkumpul dan bersilaturohim dengan warga LDII disini. itikaf ini juga menjadi habluminallah dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah,” ujar Mawardi.
Senada dengan Mawardi, Rycko Menoza turut mengapresiasi. “Saya pikir LDII ini ormas yang paling aktif dalam mendorong pemudanya untuk berprestasi positif. Ini menjadi teladan juga bagi kami, pemerintahan Lampung Selatan dalam membangun sumber daya manusia,” tutup Rycko.