Luwu Timur (29/11). Bupati Luwu Timur, Budiman, meletakkan batu pertama untuk pembangunan renovasi Masjid “Baitul A’la”. Masjid yang berlokasi di Desa Manurung, Kecamatan Malili tersebut berada di bawah naungan DPD LDII Luwu Timur.
Peletakan batu pertama itu, dilaksanakan pada Minggu (26/11) dan dihadiri Anggota DPRD Luwu Timur, Suardi Ismail dan Harisah Suharjo, Kabag Kesra Setda Lutim, Fauzy Daeng Parebba, Ketua DPD LDII Luwu Timur, Basri Kambatu, serta sejumlah tokoh masyarakat dan warga setempat.
Bupati Budiman mengapresiasi semua pihak atas pelaksanaan peletakan batu pertama pembangunan renovasi Mesjid Baitul A’la di Desa Manurung. Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan senang hati mendukung pembangunan masjid tersebut. Ia berharap kehadiran masjid tersebut dapat meningkatkan kerukunan dan mempererat tali silaturahim antar sesama muslim.
“Pembangunan masjid ini bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah antar sesama muslim, sehingga diharapkan dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi kita semua. Dalam mempererat tali silaturahmi maupun meningkatkan kualitas diri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujarnya.
Bupati juga menekankan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung setiap kebutuhan masyarakat, yang memiliki dampak positif dalam pembangunan daerah. Selain melalui Anggaran Dana Desa dan Bantuan Khusus, pemerintah juga akan memberikan bantuan langsung untuk pembangunan dan renovasi rumah ibadah seperti masjid.
“Mudah-mudahan dengan niat tulus kita semua, pembangunan masjid ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Mari kita saling membantu dan bersedekah dalam pembangunan renovasi masjid ini sebagai amal jariyah serta agar kita selalu diberikan balasan limpahan rezki dan dijauhkan dari bala bencana,” tambahnya.
Setelah memberikan sambutan, Bupati melakukan peletakan batu pertama yang disaksikan oleh para tamu dan undangan.
Sementara itu, Basri Kambatu, menjelaskan bahwa Mesjid Babul A’la akan direnovasi secara bertahap dengan konsep bangunan dua tingkat, “Estimasi waktu pembangunan adalah sekitar dua hingga empat tahun, disesuaikan dengan anggaran dana fisik yang tersedia,” ujar Basri yang juga didapuk panitia pelaksana.
Kambatu berharap agar pemerintah daerah dan donatur lainnya dapat membantu, agar renovasi masjid tersebut dapat selesai tepat waktu dan dapat dimanfaatkan oleh para jamaah setempat.
“Masjid ini akan kami jadikan tempat menanamkan nilai-nilai kebajikan dan kemaslahatan umat manusia. Selain itu, masjid ini juga dapat digunakan sebagai tempat untuk membangun masyarakat madani dan kesejahteraan umat,” pungkasnya.