Garut (21/02). Hadirnya LDII di Kabupaten Garut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pembinaan umat, juga turut mensukseskan program-program pemerintah yang bertujuan mensejahterakan warga Garut. Hal ini disampaikan Bupati Garut H. Rudy Gunawan, SH, MH, MP saat membuka Musda VI DPD LDII Kabupaten Garut dan meresmikan Gedung Serbaguna DPD LDII Garut serta Masjid Baitul Makmur.
Musda yang digelar di Gedung Serbaguna Islamic Center, Minggu (21/02) dihadiri para alim ulama, tokoh agama, masyarakat, aparatur pemerintah, dan utusan PC dan PAC LDII di seluruh Garut. Dalam kesempatan itu Rudy Gunawan memaparkan keinginannya untuk membangun Garut, menciptakan masyarakat yang tata tentrem kertaraharja.
“Perputaran uang di Garut kurang dari Rp 1,5 triliun. Dalam angka pertumbuhan ekonomi, Garut selalu ketinggalan 1 digit dengan kabupaten-kabupaten lain, pertumbuhan garut hanya 4,1% per tahun. Di Garut terlalu banyak pengangguran dan tidak ada lapangan pekerjaan yang dapat diprediksi secara pasti, kata Rudy.
Untuk meningkatkan perekonomian Garut, Ia membutuhkan 60 ribu lapangan kerja baru dengan gaji rata-rata Rp 1,5 juta, ditotal perbulan Rp 90 miliar, maka per tahun akan menghasilkan 1 trilyun lebih perputaran uang di Garut. Maka laju pertumbuhan ekonomi bisa naik 5,5 persen per tahun. “Selama 15 tahun ini pertumbuhan ekonomi di Garut tidak sampai 5 persen. Masalah utama kami adalah kesejahteraan. Ini adalah tanggung jawab saya sebagai kepala daerah” ungkap Bupati Rudi. Ia mengundang investor agar dapat membuka pabrik-pabrik di Garut.
Terkait pembinaan umat yang dilakukan oleh LDII, Bupati Rudi mengakui bahwa kader-kader LDII Garut telah menunjukkan prestasinya. Bahkan ia mengapresiasi salah satu bawahannya, Abu Yahya, yang juga kader LDII, saat mengisi pembacaan Qiroatul Quran di pembukaan Musda LDII Garut. “Dulu setiap kami mengadakan pengajian, kami selalu meminta orang dari Kemenag untuk membaca Quran, ternyata setelah saya saksikan disini Pak Abu Yahya mampu membaca Quran dengan suara yang merdu. Jadi saya tidak perlu mencari orang lain lagi,” imbuhnya disambut gemuruh peserta. “Insya Allah ke depan, kader-kader LDII yang ada di kantor kami, akan saya promosikan untuk menjabat posisi penting,” imbuh Rudi.
Dalam rangka menyiarkan dakwah Islam di kabupaten Garut, Bupati Rudi mengakui masih membutuhkan dukungan ormas Islam termasuk LDII, sebab membangun infrastruktur jalan lebih mudah dibanding menciptakan masyarakat Garut yang berakhlakul karimah. Karena itu saya senang dengan tema Musda LDII Garut ini yang ingin membentuk generasi penerus yang profesional religius dan mempunyai akhlakul karimah. Terlebih paham radikalisme dan penganut homoseks lesbian (LGBT) marak berkembang di Indonesia.
“Saya ingin merangkul mereka yang telah memilih jalan yang salah. Kami harap ormas-ormas Islam termasuk LDII turut membina mereka. Karena mereka warga kita juga. Tidak boleh didiskriminasikan, namun juga tidak boleh berkembang,” kata Rudi.
Mengamini apa yang diutarakan Bupati Garut, Ketua DPP LDII H. Teddy Suratmadji mengungkapkan bahwa program-program kerja yang meliputi komunikasi, karya dan kontribusi sudah sejalan dengan apa yang diprogramkan oleh pemerintah dalam membina generasi penerus bangsa.
Sementara Ketua MUI Kabupaten Garut KH. Sirojul Munir menyoroti masalah radikalisme yang berkembang saat ini. Terlebih isu homoseks, lesbian yang akrab dengan sebutan LGBT sangat marak diberitakan media. Kyai Sirojul Munir mengungkapkan pentingnya membangun generasi muda yang tangguh, yang kuat akidahnya, kuat tauhidnya, kuat ilmu agamanya, kuat pengetahuan umumnya. Yang bertanggungjawab mendidik generasi muda yang kuat paling utama adalah orangtua.
Musda Garut akhirnya memilih Tutun Sujana Harjasasmita SE, secara aklamasi sebagai Ketua DPD LDII Kabupaten Garut periode 2016-2021. Ketua DPW LDII Jawa Barat menyerahkan Bendera Panji LDII dan melantik kepengurusan baru dengan harapan dapat melanjutkan estafet kepemimpinan dengan semakin baik. (Eko/LINES)