Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Liputan Haji 2012

Derita Nenek Dahniar, Sudah Jatuh Tertimpuk Pula

_admin by _admin
September 24, 2012
in Liputan Haji 2012
0
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

PAYAH benar nasib nenek Dahniar Jamaludin. Wanita berusia 79 tahun ini mengalami dimensia atau penurunan fungsi kognitif –lebih sederhananya disebut stres dan setengah pikun– begitu tiba di Madinah. Lebih payah lagi, tak ada keluarga yang mendampingi si nenek selama menunaikan ibadah haji.
Saudara atau teman sekampung yang dia kenal pun tiada. Yang kian terasa menyesakkan, si nenek sempat telantar berjam-jam tidak diurus baik oleh rekan-rekan satu kloternya dari Padang, Sumatera Barat, maupun oleh tim medis Misi Haji Indonesia.

Perempuan asal Simpang Empat, Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat itu justru ”diselamatkan” oleh orang lain yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengannya, yakni Riza, staf Kedutaan Brunei Darussalam, yang kebetulan berada di Hotel Dyar Al Huda, tempat kloter Padang menginap. Reza menemukan sang nenek mondar-mandir di luar kamar, di antara lift yang tidak dipahami Dahniar cara menggunakannya, dan di lorong-lorong hotel. Usut punya usut, nenek Dahniar ternyata sengaja dikunci di luar kamar oleh rekan-rekannya sendiri yang tengah menjalankan ibadah shalat di Masjid Nabawi dilanjutkan dengan belanja berjam-jam.

Riza, yang kebetulan kenal dengan wartawan Indonesia, lantas mencoba mencari bantuan. Dia pun mengabarkan kondisi sang nenek yang telantar itu. Minggu (23/9) siang waktu Arab Saudi, rombongan wartawan yang tengah meliput di Madinah, mengambil alih ”tugas” Riza mengurus si nenek. Laporan ke petugas haji dan tim medis Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah pun disampaikan. Tapi, hingga hampir dua jam, tak satu pun petugas medis dan haji muncul. Si Nenek terlihat makin gelisah. Tanpa selimut, hanya mengenakan mukena bagian atas, jelas sekali dia kedinginan akibat pendingin
udara hotel.

Dahniar sebenarnya tidak berangkat sendirian. Empat tahun lalu ketika mendapatkan nomor porsi, dia mendaftar bersama anak perempuannya, Desniawati (53). Namun suratan nasib bicara lain. Menjelang keberangkatan, Desniawati meninggal dunia. Keluarga berupaya keras ”menyisipkan” anak Desniawati
sebagai pengganti pendamping Dahniar. Nomor porsi yang dipakai tentu saja nomor yang ditinggalkan Desniawati. Tapi, aturan pelaksanaan haji tidak mengiznkan ”penyisipan” atau pergantian orang semacam itu. Maka jadilah nomor Desniawati diisi orang lain, sementara sang nenek mau tak mau
berangkat sendirian ke Tanah Suci.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Belum tergerus rasa kehilangan Dahniar atas kepergian Desniawati, dia mesti berangkat ke Tanah Suci. Di negeri orang, dia dilalaikan saudara seperjalanan. Sri Efenti Syamsuir, perawat yang bertugas di Kloter I Padang, mengatakan bahwa sang nenek ”dilarang” masuk kamar oleh rekan-rekannya karena sering buang hajat sembarangan. Selain itu, Dahniar juga acapkali mengubek-ubek koper orang lain, tak jelas apa yang dicari. ”Dia kadang berak di kasur dan kencing sembarangan. Teman sekamarnya sudah berusaha mengarahkan, tapi tidak bisa. Mereka akhirnya menyerah dan meminta kami (tim medis kloter) mengurus. Kami sudah urus dia, tapi kan ada keterbatasan-keterbatasan. Kami lantas lapor ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia), tapi belum mendapat jawaban,” ujar Efenti, yang baru keluar kamar setelah pintunya digedor oleh wartawan.

Efenti mengaku tengah merawat satu nenek jompo lain di kamarnya sehingga tak bisa mengurus penuh Dahniar. Dokter kloter, Tommy, sedang mencari bantuan ke BPHI Madinah. Tommy harus berjalan kaki karena tidak menemukan taksi –yang memang sangat jarang– sehingga membutuhkan waktu berjam-jam untuk menemukan markas BPHI. Dia memang baru tiba di Madinah sehingga belum paham situasi. Sementara Tommy pergi, Efenti di kamar, dan rombongan kloter shalat di Nabawi, semua kamar di kunci. Sang nenek dibiarkan di luar kamar tak boleh masuk. Makin streslah dia.

Ketika tim medis BPHI tiba, urusan tak sertamerta beres. Sempat terjadi perdebatan panjang antara tim medis BPHI dengan tim medis kloter soal siapa yang seharusnya lebih tepat merawat si nenek. Dokter Jojok Santoso, ahli jiwa BPHI, meminta Dahniar tetap dirawat tim medis kloter, bukan malah diasingkan, agar cepat pulih. ”Dia mengalami keterkejutan mental dan ini sementara. Jangan diasingkan, karena itu akan memperparah. Dia justru harus sering diajak berkomunikasi,” katanya. Tapi, rekan serombongannya bersikukuh menolak saran itu. Mereka beralasan sudah tak sanggup lagi mengurus si nenek. Susah memang. Tanpa ikatan kekerabatan sama sekali, bagaimana mereka sanggup membersihkan kotoran orang di kasur, saban hari pula?
”Teman-teman sekamarnya sudah tidak sanggup lagi bantu. Mereka kan juga harus ibadah. Kalau terus-terusan menjaga si nenek, apalagi kalau pas berak di kasur, kan berat juga,” kata Efenti.

Setelah melakukan negosiasi selama hampir tiga jam, barulah tim medis BPHI dan dokter kloter mencapai kesepakatan; Dahniar dirawat sementara di BPHI, kalau sudah pulih dikembalikan ke kloter. Dahniar tak bisa bersungut-sungut. Dia tak paham apa yang diperdebatkan oleh para calon penolongnya itu. Yang jelas, menjelang petang, dia diajak berkemas untuk pindah ke ruang perawatan BPHI –yang jaraknya tak lebih dari satu kilometer dari Dyar Al Huda tempatnya menginap. Kepala Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Ahmad Jauhari Chariri, mengatakan, Dahniar kini sudah diurus dengan baik. Sang nenek telah dirawat dan mulai stabil. ”Saya sudah jenguk beliau dan kondisinya stabil,” kata Jauhari.

Payah benar Dahniar. Andai aturan haji tak dipasang kaku, dia tentu akan berangkat bersama salah satu anggota keluarganya sebagai pendamping. Andai tim medis tak berdebat dulu soal siapa yang paling berkewajiban merawat, dia tentu akan lebih cepat tertangani. Tapi apa pun, Dahniar kini sudah
mendapatkan perawatan yang bagus di BPHI. Hanya aturan main soal pendamping itu yang tampaknya perlu dikaji ulang. Dalam kondisi darurat seperti kasus Dahniar, tak bisakah aturan dibuat luwes?

(Dep. KIM DPP LDII, dari Madinah)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Joko Yuliyanto on Diresmikan Wali Kota Gibran Rakabuming, SMA Budi Utomo Ajarkan Materi Bela Negara
  • Sopyan on Masalah Kebangsaan Kian Kompleks, LDII Ajak Berdayakan Juru Dakwah
  • Sopyan on Masalah Kebangsaan Kian Kompleks, LDII Ajak Berdayakan Juru Dakwah
  • Sahrudin on Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan
  • widarto on Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

August 9, 2020
Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

March 10, 2021
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

72
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

32
Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur

Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur

June 29, 2022
LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan

LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan

June 29, 2022
LDII Ungkap Penceramah Memiliki Peran Penting dalam Penguatan Moderasi Beragama

LDII Ungkap Penceramah Memiliki Peran Penting dalam Penguatan Moderasi Beragama

June 29, 2022
Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan

Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan

June 26, 2022

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ponpes Wali Barokah Terima Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan dari Disperpusip Jawa Timur June 29, 2022
  • LDII Sukoharjo Adakan Fatahillah CUP 2022 Wujudkan Kekompakan dan Kerukunan June 29, 2022
  • LDII Ungkap Penceramah Memiliki Peran Penting dalam Penguatan Moderasi Beragama June 29, 2022

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.