Jakarta (20/1). Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, Isy Karim mengungkapkan, warung adalah embrio dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu ia katakan saat menjadi pembicara dalam “Webinar Kapasitas UB dan Warung Warga DPP LDII”, secara hybrid dengan studio utama di gedung DPP LDII, Jakarta, pada Sabtu (20/1).
“Warung berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa. Untuk itu, pemerintah memberikan stimulus pada pemilik warung agar bisa meningkatkan usahanya,” ujarnya di hadapan peserta dari 400-an studio mini se-Indonesia.
Isy menjelaskan, program tersebut berbentuk bedah warung, sesuai dengan komitmen Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. “Melalui kolaborasi empat pilar UMKM sebagai kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni UMKM, lokapasar, ritel modern dan perbankan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ritel modern bermanfaat memfasilitasi berbagai jasa pendukung usaha perdagangan. “Contohnya sertifikasi halal, jasa packaging, dan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, lokapasar membantu memasarkan produk UMKM. “Serta, lembaga pembiayaan dan perbankan, membantu permodalan agar menembus pasar ekspor,” urainya.
Ia menegaskan, pemberdayaan warung, tidak hanya berupa bantuan fisik, tetapi juga pendampingan agar UMKM naik kelas. “Kami menggandeng ritel modern untuk menarik supplier agar harganya bersaing, dan semua sektor perdagangan tetap berjalan optimal,” ucapnya.
Terkait kolaborasi Kemendag dan LDII mengenai program warung rakyat, ia mendorong DPD LDII kabupaten/kota berkoordinasi dengan dinas perdagangan setempat. “Program pembinaan UMKM ini juga masuk anggaran kabupaten/kota masing-masing daerah,” tutupnya.
Semoga dengan adanya pendampingan dan kolaborasi ini UMKM bisa naik KELAS kemudian bisa naik PANGGUNG dan endingnya UMKM NAIK TAHTA…
Aaamiiin.