Bandung (30/7). DPD LDII Kota Bandung mengadakan “Pelatihan Membuat Instalasi Solar Cell Sederhana”, yang diselenggarakan di Sekretariat DPD LDII Kota Bandung pada Minggu (27/07). Kegiatan itu diikuti oleh 60 peserta perwakilah PC dan PAC LDII se-Kota Bandung.
Ketua DPD LDII Kota Bandung, Edi Sunandar mengatakan acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju Musda VIII. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan masyarakat, dalam memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
“Kami dari DPD Kota Bandung telah menggelar pelatihan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), untuk mendukung program pemerintah terkait kemandirian energi dan menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan,” ucapnya.
Edi berharap melalui pelatihan tersebut, para peserta dapat mengembangkan sumberdaya energi tenaga surya sebagai Langkah mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan, “Dengan instalasi PLTS, kami berharap dapat mengurangi efek gas rumah kaca, sehingga lingkungan kita tetap terjaga dengan baik,” lanjutnya.
Melalui pelatihan tersebut, para peserta diharapkan mampu mengembangkan instalasi pembangkit listrik tenaga surya sederhana di lingkungan sekitar, “Setelah pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan PLTS untuk berbagai kebutuhan, baik untuk rumah tangga maupun masyarakat luas, seperti penerangan jalan umum, masjid, gedung serba guna, dan lain-lain,” imbuhnya.
Sebagai narasumber, Lektor Kepala Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Warsa mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan mendukung program pemerintah dalam transisi energi ke sumber terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
“Pelatihan ini menginspirasi kalangan muda untuk mengembangkan ilmu dan bisnis terkait PLTS, serta mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon dan memerangi perubahan iklim,” ucapnya.
Peserta mempelajari cara mengubah energi surya menjadi listrik dengan teknologi yang kini lebih terjangkau, beserta pemeliharaan PLTS setelah pemasangan, “Acara ini juga menjadi ajang berbagi pengetahuan antara peserta, termasuk pensiunan PLN dan praktisi energi, dengan penekanan pada pentingnya pemeliharaan PLTS setelah pemasangan untuk kinerja optimal,” ucapnya.
Sementara, President Director PT Renerconsys yang bergerak di bidang instalasi pembangkit listrik M. Aji Subekti menyampaikan keunggulan utama solar cell adalah energi matahari yang sudah tersedia di lingkungan sekitar, sehingga tidak bergantung pada sumber energi lain, “Teknologi ini memiliki beberapa keunggulan, terutama karena energinya tersedia langsung di lokasi masing-masing, tanpa memerlukan jaringan listrik dari pembangkit ke beban,” ungkap Aji.
Ia mengungkapkan Indonesia adalah salah satu negara yang berada di garis khatulistiwa dan beriklim tropis sehingga potensi energi matahari di Indonesia cukup tinggi, “Solar cell adalah bagian dari energi baru terbarukan yang sangat melimpah di negara kita. Dengan materi ini, kami berharap peserta dapat memasang dan memelihara lampu surya sendiri, sehingga meningkatkan kemandirian energi,” lanjutnya. (Cahnia/FU).