Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
  • Home
  • Organisasi
    • TENTANG LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • 8 BIDANG
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • MENYIKAPI WABAH COVID-19
    • FATWA MUI
  • DAFTAR WEBSITE LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

DPP LDII: Rumah Tempat Pendidikan Pertama Membangun Mental

_admin by _admin
March 27, 2022
in Nasional
0
DPP LDII: Rumah Tempat Pendidikan Pertama Membangun Mental

Ketua DPP LDII Koordinator Bidang PPKK Siti Nur Annisaa menjelaskan bahwa Ceria bermakna Cerdas, Inovatif dan Amanah. Foto: LINES.

163
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (27/3). Mengusung tema “Keluarga Ceria Indonesia Sejahtera”, DPP LDII berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) menghelat webinar pada Sabtu (26/03) sebagai tindak lanjut implementasi dari kerjasama bidang pengembangan dan penguatan ekosistem ekonomi syariah antara LDII dengan BSI sejak Februari lalu.

Ketua DPP LDII Koordinator Bidang PPKK Siti Nur Annisaa menjelaskan bahwa Ceria bermakna Cerdas, Inovatif dan Amanah, “Cerdas ialah keluarga yang tajam fikiran dan akal budi, bertumbuh, memiliki skala prioritas, serta menyeimbangkan dunia dan akhirat,” ujarnya.

Nisa mengutip salah seorang narasumber webinar Ressy Laila Untari Ningsih, bahwa perlunya menciptakan keluarga as the whole team karena keluarga saling berkaitan satu sama lain.

“Adanya pertengkaran dalam keluarga mengajarkan seseorang untuk mengelola emosi dalam diri, menyikapi masalah, serta berinteraksi dengan orang lain,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, hal tersebut yang menjadi dasar pengaruh perkembangan kepribadian untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan bersama.

Kebutuhan pribadi yakni belajar mengelola diri, sedangkan kebutuhan bersama yakni belajar saling peduli dan memberi.

Batas pertengkaran itu sendiri adalah aturan Alquran dan Alhadits serta aturan hukum negara, dalam artian jika melanggar batas-batas tersebut barulah anak perlu diberikan perlakuan khusus.

“Ingatlah bahwa mewujudkan kolaborasi bukan hanya antar-lembaga, tapi juga antar-anggota keluarga sehingga dapat menciptakan sambung rasa. Sambung rasa ini yang dapat memudahkan kita di masa-masa sulit,” terang Nisa.

Seseorang harus dapat mengintrospeksi perilaku, emosi, dan pikiran dalam dirinya karna hal itu mempengaruhi hubungannya terhadap orang lain. Nisa juga menerangkan bahwa kesadaran diri dapat membuat seseorang fokus pada perbaikan.

Disamping itu, Ressy menambahkan, “Keluarga adalah harta yang paling berharga. Menurut pengalaman saya, yang paling sulit untuk dilakukan adalah mengalahkan rasa malas dalam diri untuk belajar merubah pola komunikasi ke arah yang lebih baik. Ini harus terus dilawan,”.

Ressy menjelaskan bahwa menentukan kurikulum keluarga dapat dimulai dengan cara start from the finish line, seperti target pencapaian apa yang diharapkan bagi anak di usia tertentu.

Setelah menentukan target barulah ditarik mundur kiat-kiat usaha untuk mewujudkannya dimulai dari usia berapa. Kemandirian yang perlu dilatih sejak dini adalah kemandirian untuk memenuhi kebutuhan diri sesuai tingkatannya serta kemandirian keimanan sehingga pola yang sudah ada di keluarga tetap dijalankan meskipun ia sedang tidak bersama dengan keluarganya.

Selanjutnya, Nisa menerangkan bahwa inovatif maksudnya keluarga menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat baik nilai ekonomi maupun sosial. Hal ini tidak dibentuk secara tiba-tiba, melainkan ditanamkan sejak dini.

Rumah adalah tempat pendidikan pertama untuk membangun model mental. Model mental yaitu nilai, keyakinan, perilaku, pikiran, dan kebiasaan yang terbentuk selama tumbuh kembang.

Model mental yang negatif dapat dirubah dengan cara menemukan dampaknya, menerima, memaafkan, dan mencari hikmah baik dibalik pengalaman.

Nisa menerangkan, Amanah yakni masing-masing anggota memegang dan memerankan peran keluarga dalam aktivitas harian dan pembiasaan diri. Yang wajib diberikan oleh keluarga yaitu memberi makanan minuman yang halal, mendidik ibadah, dan kehidupan.

“Pola asuh yang dapat diterapkan adalah mengingat bahwa setiap tahapan perkembangan dipengaruhi tahapan sebelumnya, membangun kerjasama untuk berperilaku positif dan belajar kecakapan hidup, menerapkan disiplin tanpa kekerasan dan ancaman, serta tenang, sabar, dan berprasangka baik,” pungkas Nisa. (Nisa/LINES)

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Tri cahyono on Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan
  • Sukiman rimba sulli on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • Eri on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • masdar on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • masdar on Sambut HUT DKI, LDII Ajak Wujudkan Jakarta Maju Kotanya Bahagia Warganya
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

August 9, 2020
Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

Bangga, Generus LDII Raih Award di Konferensi Bergengsi Jepang

March 10, 2021
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

72
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

32
Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan

Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan

June 26, 2022
Anggota DPR Singgih Januratmoko Serahkan Bantuan Ambulans ke DPD LDII Boyolali

Anggota DPR Singgih Januratmoko Serahkan Bantuan Ambulans ke DPD LDII Boyolali

June 26, 2022
Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan

Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan

June 25, 2022
Waspada dan Teliti PMK Meski Tidak Menular

Waspada dan Teliti PMK Meski Tidak Menular

June 23, 2022

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Gudep Sultan Agung Bekasi Bina Generasi Muda Melalui Latihan Kepramukaan June 26, 2022
  • Anggota DPR Singgih Januratmoko Serahkan Bantuan Ambulans ke DPD LDII Boyolali June 26, 2022
  • Kesbangpol dan LDII Gunungkidul Kerja Sama Edukasi Politik Ormas Keagamaan June 25, 2022

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Materi Webinar DPP LDII

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.