TRIBUN-TIMUR.COM – Di era globalisasi saat ini, Indonesia mengalami penggerusan nilai-nilai budaya, ideologi, bahkan sampai pada karakter bangsa. Oleh Sebab itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memandang perlu untuk melakukan penguatan terhadap bela negara dan wawasan kebangsaan sebagai kontribusi LDII dalam memperkuat NKRI diera globalisasi saat ini.
Demikian penjabaran cluster bela negara dan wawasan kebangsaan yang akan LDII Sulsel angkat dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 mendatang. Menurut rencana Muswil ini, akan diselenggarakan pada 28-29 Maret 2015 di Hotel Singgasana, Makassar. Sedangkan tema yang diangkat ialah “LDII Sebagai Learning Organization untuk Terwujudnya Sulsel yang Semakin Bermartabat”.
Cluster kedua, LDII Sulsel mengangkat isu keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum. Berkaitan dengan kluster ini, LDII memandang, untuk tumbuh dan berkembangnya generasi yang berkualitas diperlukan suatu jaminan keamanan, ketertiban, dan asas taat hukum. Untuk itu, diperlukan pentingnya partisipasi masyarakat sebagai wujud kerjasama dengan kepolisian memelihara ketertiban, keamanan, dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Bahwa penegakan hukum (law enforcement) memerlukan ketaatan warga yang diharapkan kemudian melahirkan keteraturan dan kedisiplinan sosial. Dengan tertib sosial inilah kita harapkan sebagai sebuah upaya bersama dalam rangka penegakan hukum. Makin tertib dan taat sebuah masyarakat, biasanya bersamaan dengan berkurangnya pelanggaran hukum. LDII memandang perlu ketertiban dan keteraturan tumbuh bersama dengan upaya penegakan hukum.
Cluster ketiga ialah pendidikan, peradaban, dan ipteks. Meningkatnya persaingan antar bangsa saat ini tidak terlepas dari sejauh mana sebuah bangsa dapat menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, dapat dikatakan bahwa peradaban sebuah bangsa sangat ditentukan dari kemampuannya mengapresiasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, LDII menganggap bahwa proses pendidikan harus terus berjalan dan dikembangkan baik melalui proses pendidikan formal maupun non-formal. Karenanya, LDII mendorong warganya pada khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya agar dapat mengenyam pendidikan sampai kejenjang yang setinggi-tingginya.
Sehubungan dengan hal tersebut, LDII memandang perlu untuk membangun kerjasama dengan perguruan tinggi di Sulsel untuk mewujudkan SDM yang berkualitas, beradab, dan melek teknologi.
Cluster keempat ialah etos kerja, produktivitas, dan enterpreneurship. Dimana pada awal 2016, Indonesia akan memasuki pasar tunggal ASEAN atau yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pada era tersebut, etos kerja dan produktifitas serta jiwa entrepreneurship Bangsa Indonesia akan teruji untuk bersaing dngan masyarakat ASEAN lainnya. LDII sebagai bagian dari civil society memandang perlu untuk mendorong meningkatnya etos kerja bangsa melalui pendekatan 6 tabiat luhur dan 2 kesalehan, yaitu kesalehan pribadi dan kesalehan sosial.
Kesalehan pribadi menyangkut sifat jujur, amanah, kerja keras lagi hemat. Sedangkan kesalehan sosial, LDII memandang perlu untuk mendorong nilai-nilai kerukunan, kekompakan dan kerjasama yang baik. Dengan 2 kesalehan tersebut diharapkan etos kerja dan produktivitas bangsa Indonesia dapat meningkat dan bersaing dengan Negara ASEAN lainnya. LDII juga menganggap perlu untuk mendorong jiwa entrepreneurship melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan ekonomi yang berbasis syariah.
Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2015/02/19/empat-cluster-dalam-muswil-6-ldii-sulsel