MADINAH- Seorang calon jamaah haji dari Embarkasi Adi Soemarmo Solo, Toto bin Amat Redjo (65) dirawat intensif di Rumah Sakit King Fahd Madinah karena menderita gagal ginjal. Selain Toto, ada tiga jamaah lain dari embarkasi yang sama yang juga dirawat. Mereka adalah Supono Joko Saputro (42) karena pendarahan akibat luka ulang bekas operasi, Samsul Hadi Teguh (65), dan Hadi Rebo Sowiroredjo (65).Wartawan Suara Merdeka Gunarso melaporkan dari Arab Saudi, keempat calon haji itu dilarikan di RS King Fahd karena fasilitas yang ada di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah tidak memungkinkan untuk merawat mereka.
Toto diketahui menderita gagal ginjal sudah lama. Sejak mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jedah, Sabtu lalu, dia langsung dirawat di RS King Fahd Jedah selama sehari. Setelah itu, dia dinyatakan sehat. Rumah sakit memberikan rekomendasi Toto boleh melanjutkan perjalanan. Namun begitu tiba di Madinah, Toto kembali mengalami gagal ginjal sehingga langsung dilarikan ke RS King Fahd Madinah. Dia diduga mengalami kelelahan berat. Penerbangan Solo-Jedah ditempuh sekitar 10 jam. Sementara perjalanan darat dari Jedah ke Madinah memakan waktu enam sampai tujuh jam. Toto, yang belum sepenuhnya pulih, harus menempuh perjalanan darat panjang karena prosesi ibadah haji yang mesti dijalani jamaah asal Indonesia gelombang pertama memang demikian. Begitu sampai Jedah, jamaah yang tiba sebelum 17 Oktober langsung dikirim ke Madinah untuk ibadah shalat arbain.
”Ada enam jamaah yang dirujuk ke RS King Fahd, empat dari Embarkasi Solo, lainnya dari Jakarta dan Medan. Yang ringan-ringan tetap ditangani di BPHI,” kata Kabid Kesehatan Misi Haji Indonesia, dr Azimal, kemarin. Hingga pukul 16.00 waktu Arab Saudi kemarin, total ada 16 jamaah yang dirawat. Lima di antara mereka telah diizinkan pulang ke pondokan karena sudah sehat. Di antara beberapa pasien terdapat seorang wanita yang menderita kanker rahim parah. Pasien tersebut untuk sementara tetap dirawat di BPHI untuk stabilisasi sebelum dikirim ke King Fahd Hospital.
”Ada satu pasien yang terdeteksi menderita kanker rahim. Ini rahimnya sampai keluar karena agak terlambat diketahui. Di buku kesehatan jamaah, tidak ada riwayat dia menderita kanker, ini yang agak aneh. Padahal melihat kondisinya sekarang, sangat jelas kanker itu sudah lama dia derita. Pasien lain dimensia berat, diabetes, jantung, dan ginjal” tambah Azimal. Kondisi Toto bin Amat Redjo kemarin sudah membaik dan diperkirakan bisa kembali lagi ke pondokan malam hari. Namun, dia mesti menjalani cuci darah rutin untuk memulihkan diri. Azimal berharap, jamaah segera menghubungi tim medis jika merasa tidak enak badan. Dia juga menganjurkan para calon haji itu terbuka ketika menjalani pemeriksaan medis di Tanah Air. Sebab, deteksi dini penyakit justru akan menguntungkan jamaah sendiri. Dalam kondisi tertentu, mereka diperbolehkan membawa obat yang disukai atau dirasa cocok.
”Jangan takut terbuka ke dokter. Sakit pun boleh tetap naik haji. Yang dilarang itu kalau TBC aktif dan lepra basah. Itu aturan internasional. Kalau jantung, diabetes, hipertensi, tidak masalah. Yang penting bisa mengatur dan menjaga diri,” katanya. (Dep. KIM DPP LDII)