Kemandirian bangsa di masa mendatang dapat diukur dari kreatifitas generasi mudanya. Hal itu ditanamkan oleh DPD LDII Sidoarjo, sebagai salah satu program Tri Sukses Generasi Penerus (Generus). LDII berharap generasi masa kini memiliki kepahaman agama yang kuat, memiliki akhlak mulia, dan mandiri.
Untuk memperlihatkan pencapaian kemandirian generus yang dibina LDII, DPD LDII Sidoarjo menggelar Bazar Generasi Muda LDII Sidoarjo 2015. Acara yang dihelat pada Minggu (22/3) tersebut dibuka oleh Ketua DPD LDII Sidoarjo, Ir. H. Ronny Romandhawira, MM. Bazar Generus LDII Sidoarjo2015 melibatkan 12booth dari 11 PC LDII se-Kabupaten Sidoarjo. Acara bertemakan “Mewujudkan Generasi Muda LDII yang Berjiwa Wirausaha”,bertujuan untuk melatih generasi muda LDII agar kreatif dan memiliki jiwa berwirausaha.
“Harapannya nanti, mereka memiliki daya juang dalam persaingan dunia usaha lewat UKM dan bisnis. Seperti diketahui pada 2015 akan diberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) atau pasar bebas Asia. Untuk itu para generasi muda LDII diharapkan mampu bersaing sehingga tidak hanya menjadi masyarakat yang konsumtif,” ujar Ronny.
Bazar generasi muda LDII ini merupakan agenda tahunan DPD LDII Sidoarjo, yang dilaksanakan oleh BiroPemuda dan Olahraga. Bazar ini menampilkan berbagai macam produk hasil karya warga LDII Sidoarjo, mulai dari makanan, minuman, hingga kerajinan tangan dalam berbagai rupa.Acara ini dihadiri pula Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindag dan ESDM Kabupaten Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati, SKM, M.Kes. yang mewakili Pemkab Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Fenny menyampaikan meskipun Sidoarjo terganggu oleh masalah bencana lumpur yang tak kunjung usai, namun tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo sangat baik. Menurutnya pertumbuhan ekonomi Sidoarjo rata-rata mencapai 7,08, atau setingkat lebih baik dari provinsi Jawa Timur rata-rata 6,4 dan tingkat nasional yang hanya mencapai nilai rata-rata 5,4.
Fenny menambahkan bahwa 50 persen pertumbuhan ekonomi Sidoarjo tidak lepas karena peran para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dan menurut Badan Statistik Sidoarjo, terdapat sebanyak 171.264 pelaku usaha di Kabupaten Sidoarjo. Untuk itu masyarakat diharapkan mampu berperan aktif dalam mendukung UMKM, salah satunya tentu dengan mencintai dan membeli produk-produk hasil UMKM.
Fenny juga mencontohkan bagaimana cara mencintai produk lokal lewat pakaian dan aksesoris yang dikenakannya. Mulai dari kerudung, baju sampai dompet, dan sepatu, dan semua yang ia kenakan adalah hasil produk UMKM Sidoarjo. Diharapkan dengan demikian masyarakat Sidoarjo bisa ikut beraksi nyata dengan mencintai dan memakai produk-produk UMKM.
“Mencintai itu harus memiliki. Terutama jika berhubungan dengan mencintai produk-produk buatan Indonesia. Sering kita dengar slogan cintailah produk-produk Indonesia. Namun pada realisasinya mencintai saja ternyata percuma jika tidak memiliki. Jadi jika kita mencintai produk buatan Indonesia, maka beli, pakai dan milikilah produk tersebut,” ujar Fenny.
Salah satu faktor penting yang mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sidoarjo adalah tingkat perputaran uang. Semakin banyak perputaran uang atau transaksi jual beli yang terjadi di wilayah Sidoarjo, maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonominya. Untuk itu Fenny juga meminta kepada para warga LDII agar sebisa mungkin membeli segala kebutuhannya di Sidoarjo. “Kita cari apapun di Sidoarjo ini semuanya ada, jadi saya mohon bapak-ibu sekalian belilah barang-barang di Sidoarjo,” ucap Fenny.
Selain Bazar, panitia menggelar pula forum temu pengusaha muda LDII. Forum tersebut bertujuan untuk menggerakkan semangat pengusaha-pengusaha muda LDII di Sidoarjo, agar mampu meningkatkan usaha-usahanya ke skala yang lebih besar sehingga mampu menjadi pengusaha yang sukses. Untuk menambah semaraknya bazar, panitia juga menggelar lomba menggambar dan mewarnai bagi anak-anak, serta fashion show bagi para remaja.(thio/hav)