Membentuk anak saleh adalah program kerja LDII di seluruh Indonesia. Untuk mengukurnya, setiap DPD Kabupaten/Kota mengadakan Festival Anak Saleh (FAS), untuk mengukur kurikulum, ketrampilan para guru, program, hingga daya serap anak.
DPD LDII Jakarta Utara menghelat Festival Anak Saleh pada Minggu (2/11/2014) di Jakarta Islamic Center (JIC). Acara ini terbilang meriah, dengan dihadiri sekitar 3.000 sampai 3.500 warga LDII se-Jakarta Utara. Acara ini melibatkan sekitar 54 majelis taklim harian dan 14 majelis taklim mingguan LDII yang ada di Jakarta Utara.
Acara itu dihadiri Anggota DPRD DKI Jakarta, Ramli Muhammad, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Kota Jakarta Utara, Ihsan, yang mewakili Heru Budi Hartono Wali Kota Jakarta Utara. Sementara dari DPP LDII diwakili Kepala Departemen Hubungan Antar Lembaga yang juga mantan Ketua DPD LDII Jakarta Utara Tri Gunawan Hadi dan Kepala Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media Massa Muhammad Ied. Acara dimulai dengan penggutingan pita sebagai simbolis oleh Ihsan.
Pesan yang disampaikan FAS Jakarta Utara adalah untuk membentuk manusia yang profesional religius, harus dimulai sejak usia dini. LDII melihat ormas yang mapan dan memiliki kaderisasi yang bagus, dibangun dengan proses yang lama melalui pengkaderan untuk melahirkan generasi penerus yang unggul.
“Bagi LDII, generasi penerus yang unggul memiliki sifat akhlaqul karimah atau budi pekerti yang luhur, mandiri, dan memiliki ilmu pengetahuan atau pemahaman agama yang mumpuni. Dengan demikian bisa mewujudkan manusia yang profesional religius, yang memiliki enam tabiat luhur: rukun, kompak, bisa bekerja sama, dan memiliki sifat individu jujur, amanah, dan muzhid mujhid,” ujar Tri Gunawan Hadi.
Dalam sambutannya Ramli Muhamad menegaskan ormas yang baik, selalu memiliki sistem pengkaderan yang baik pula. Kader-kader itu memiliki ideologi yang selaras dengan ide ormas di mana mereka menyalurkan aspirasinya. Menurutnya ormas-ormas dapat berkualitas jika generasi awalnya dibentuk atau dikader dengan baik.
“Tidak akan serta merta menjadi baik tanpa ada pembinaan sejak kecil, dengan demikian kader ini sudah terpola. Seperti adik-adik LDII yang mengikuti pengajian cabe rawit sejak kecil. Namun akan berbeda karena ormas-ormas masih bergerak di tingkat kulit. Artinya, mereka mendapatkan kader yang belum terbina sesuai ideologi ormas,” ujar Ramli Ahmad. Menurut Ramli Ahmad, ormas-ormas mendapatkan kader yang sudah “jadi” tanpa adanya pembinaan sejak dini. Inilah yang membedakan LDII dengan ormas-ormas lainnya.
Dalam FAS tersebut para generasi penerus (Generus) yang menjadi peserta, berasal dari berbagai majelis taklim. Mereka menunjukan kemampuan dan ketrampilan mereka, di mana para pengurus DPD LDII Jakarta Utara dapat mengukur sejauh mana pembentukan karakter dan keilmuan pada masing-masing majelis taklim.
Kegiatan FAS bagian dari sebuah pembangunan karakter. Dalam kegiatan tersebut ada sebuah tujuan yang dicapai yaitu akhlakul karimah. Selanjutnya dilihat dari konteks ukhuwah, pada dasarnya setiap orang iman memiliki akhlakul karimah. Inilah yang ditekankan dalam FAS ini.
Peserta FAS berpotensi untuk menjadi kader yang mengedepankan ukhuwah menciptakan ukhuwah untuk menjaga kerukunan di dalam kehidupan masyarakat. Bagaimana menjalin hubungan yang lebih baik di antara internal dan eksternal umat beragama. LDII Jakarta Utara memiliki 14 majelis taklim mingguan dan 100 majelis taklim harian yang menjadi bagian proses pembinaan yang berkelanjutan ini.
“LDII berpedoman pada lakum dinukum waliyadin, dengan demikian generasi penerus dapat menjaga keimanan tidak terlarut oleh duniawi yang negatif maupun radikalisme, apalagi pindah keimanan,” ujar Tri Gunawan Hadi.
Acara yang dimuali pada pukul 08.00 WIB itu berakhir pada pukul 15.00. FAS dilengkapi dengan stand bazaar yang berjumlah 45 booth, yang terdiri dari empat booth sponsor, dan 14 booth yang diisi hasil kemandirian pemuda pemudi LDII, serta 27 booth yang diisi oleh gerai makanan dan fesyen, serta berbagai produk lainnya.
Beberapa cabang yang dilombakan FAS antara lain menggambar, fashion show, tahfidz Alquran, cerdas cermat, adzan, dai cilik, murotal quran, dan lain sebagainya. Untuk lebih memeriahkan acara, selain dihibur oleh aksi para peserta, pengunjung juga memperoleh door prize dari sponsor, serta penampilan free style sepak bola dari dua pemuda LDII Jakarta Utara. (Khoir/LINES)