Jakarta (19/12). Proyeksi data kependudukan menunjukan pada tahun 2024 generasi Z dan milenial mencapai 54,4% yang memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu.
Berdasarkan kategori BPS, Generasi Z meliputi mereka yang lahir antara 1997-2012, sementara milenial adalah generasi yang lahir 1981-1996. Indopol mengadakan survei Politik Elektoral Menjelang 2024 dengan kriteria pengisi koresponden adalah generasi Z dan milenial rentang usia 17-35 tahun. Menurut hasil survey, tokoh nasional yang layak menjadi presiden 2024 adalah Prabowo Subianto dengan hasil persentase 13,58%.
Penanggap dalamacara tersebut adalah politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo mengatakan, generasi milenial adalah pemilih rasional, meskipun dibilang apolitis. Milenial akan memilih pihak pihak yang mewakili kepentingan kepentingan mereka, bila kepentingan mereka sudah terwakili atau berubah maka hasil survei dapat berubah juga.
Ia menambahkan, generasi milenial itu bukan apolitis tetapi menginginkan real action dan hal – hal yang konkrit. “Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berusaha mendekatkan kembali kata politik dengan kebajikan, Indonesia ini tidak akan hadir bila tidak berpolitik,” ucapnya
Hasil survei menunjukkan tingkat keseringan Gen Z dan Milenial dalam penggunaan media informasi dan media sosial dalam menerima link berita/video di WA atau facebook yang memuat informasi politik, kritik pemerintah, bencana alam/kecelakaan, kekerasan, sebesar 22,05%.
Ariyo Bimmo menjelaskan menurut data Kominfo, media sosial yang paling sering diakses adalah instagram, mereka berkomunikasi melalui cara berpakaian, music, sport, hingga games. “Sedangkan Facebook lebih ke networking sesama teman,” ujarnya.
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Dimas Prakoso Akbar, karakteristik milenial adalah rasional, dan emosional, juga berdasarkan informasi dan menyerap informasi secara instan.
“Politik itu tangga untuk mencapai kekuasaan, dengan kekuasaan itulah kita bisa membawa kebermanfaatan seluas luasnya, kuasa itu adalah kuasa atas anggaran, kuasa atas program, aparatur pemerintahan, sehingga dengan kekuasaan itulah kita bisa memberikan program program konkrit kepada masyarakat,” ucapnya.
Para penanggap tersebut, memberi pemaparan dalam acara webinar persepsi politik milenial, yang diadakan oleh Indopol Survei dan Ruang Demokrasi pada Minggu (19/12). Acara tersebut menampilkan pembiacara Direktur Pelaksana Indopol Survey Ratno Sulistiyanto, Ludhy Cahyana Co-founder Ruang Demokrasi sekaligus Ketua Departemen KIM DPP LDII, dan dimoderatori oleh David Febrian peneliti Ruang Demokrasi. (Chafidha/LC/LINES)