DPD LDII Kabupaten Magelang menyelenggarakan silaturahim Syawal bersama dengan warga sekitar pada Minggu (14/5). Acara yang bertempat di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, Magelang, Jawa Tengah itu dihadiri lebih dari 3.000 warga LDII dan masyarakat sekitar mulai dari usia anak-anak hingga lanjut usia (lansia).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD LDII Kabupaten Magelang, H. Modrik Santoso, menilai silaturahim Syawal menjadi momentum untuk membangun kerukunan, kekompakan dan memperkuat kerja sama antarpengurus.
“Tahun 2023 adalah tahun toleransi dan kerukunan antar umat beragama menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera dalam naungan Pancasila dan UUD 1945,” tuturnya.
LDII Magelang mengambil tema modernisasi beragama di tengah masyarakat multikultural, “Kami sebagai warga masyarakat yang majemuk harus meningkatkan sinergi dan toleransi, memuliakan tetangga, menghormati orang yang lebih tua, serta mendukung kegiatan kemasyarakatan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, ia menyisipkan keutamaan orang yang memaafkan, serta menghormati orang lain. “Kami mengingat dalam sebuah hadits menjelaskan, salah satu sahabat bernama Abu Domdom yang memiliki sifat pemaaf. Setiap bangun tidur, ia selalu berdoa, Ya Allah jika hari ini ada orang yang menghina, menggunjing, mencemooh saya, saya akan memaafkannya. Sahabat itu menjadi orang yang pertama kali masuk surga,” tuturnya.
Modrik menjelaskan, kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun dengan harapan bisa menjadi ajang saling mengenal satu sama lain, meningkatkan kerukunan, saling toleransi, serta mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat sekitar.
“Kegiatan halalbihalal ini akan membentuk sinergi yang kuat antarumat beragama. Sinergi menjadi modal utama untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera,” tuturnya.
Ia juga menuturkan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai momentum mempererat tali silaturrahim serta maaf-memaafkan, “Budaya ini menjadi ajang untuk saling mengenal sekaligus memahami kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,” pungkasnya (FW/LINES)
lancar barokah ldii mgelang
mangan, ora mangan, sing penting kumpul