Pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang atau sekitar 24,23% dari jumlah penduduk Indonesia. Tertinggi ketiga di Asia. Atau 1 diantara 4 orang di Indonesia saat ini telah terkoneksi dengan internet. Nah dari sekian banyak itu didominasi oleh pengguna jejaring social macam facebook, twitter, instagram, linkedIn, tumblr, (Setidaknya tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna twitter di Indonesia), dan jejaring sosial mobile serta aplikasi messaging yang macamnya kian menjamur. Demikian hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Dunia internet sendiri ibarat pisau bermata dua bagi para penggunanya. Tidak hati-hati dan ceroboh dalam menggunakan bisa jadi bumerang bagi user. Namun ketika bisa menggali lebih dalam tentu manfaat berlebih bisa didapatkan.
Diantara dampak negatif internet saat ini antara lain
Mubadzir waktu dan biaya
Yak apapun kalau digunakan berlebih tanpa kontrol bisa menjadi mubadzir. Sedang dunia internet yang sifatnya tanpa batas memiliki sifat candu. Tak sedikit dari user yang rela duduk berjam-jam hanya sekedar surfing tanpa tujuan, berlama-lama chatting, berbalas komentar di facebook yang sebenarnya waktu tersebut bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif. Bekerja atau Ibadah.
Akses situs-situs provokatif, pornografi
Seperti pepatah mati satu tumbuh seribu, begitulah maraknya situs-situs porno di Internet. Sekeras apapun usaha pemerintah memblokir tetap saja marak. Dan apesnya salah satu penelitian menunjukkan bahwa efek merusak pornografi lebih besar dari pada obat-obat terlarang. Duh
Game online
Pernah kita baca berita ditemukan user game online meninggal masih dalam keadaan duduk di depan computer? Ya begitulah candu game online yang saat ini juga menjamur
Kejahatan Internet, Cybercrime
Transaksi dan jual online memang menjadi solusi yang memudahkan dan menjanjikan, namun celah untuk tindakan kejahatan juga luar biasa besar. Baru-baru ini diberitakan seorang pelajar usia SMA telah melakukan penipuan berkedok jual beli yang korbannya beberapa orang dengan nilai kerugian mencapai puluhan juta. Lain itu toko online yang abal-abal juga kian menjamur. Maka kehati-hatian dan kewaspadaan sangat diperlukan ketika bertransaksi di dunia maya.
Mengurangi interaksi sosial di dunia nyata
Alih alih ingin memperluas pertemanan, ketika berjejaring sosial sudah over dosis maka jejaring sosial bisa jadi mendekatkan yang jauh tapi menjauhkan yang dekat.
Pelanggaran laki-laki perempuan
Pelanggaran had dimulai hanya dari saling sapa di facebook? Banyak. Siapa lagi yang tau kita chatting dengan lawan jenis selain Allah ? Tidak ada. Teknologi memfasilitasi berbagai pelanggaran hukum antara laki-laki dan perempuan. Belum lagi ketika hanya dengan sekali upload foto yang auratnya terlihat, dosa-dosa kita bisa berlipat nonstop 24 jam. Kita tak pernah tahu siapa dan diperlakukan seperti apa berbagai macam foto yang telah kita upload. So, be carefull
Membiaskan ilmu Agama
Dengan berbagai kemudahan komunikasi lewat internet tak jarang hal-hal yang berhubungan dengan ilmu agama juga didiskusikan lewat internet. Nah yang demikian beresiko terhadap tak tersampaikannya ilmu dengan sebenar-benarnya. Menjadi bias.
Sedang cara belajar ilmu yang sebaik-baiknya adalah dengan metode As-sama’ min lafzh as-Syaikh (Mendengar langsung dari guru). Apalagi sampai berdebat dalam urusan agama, sangat dibenci oleh Nabi,
“Tidaklah sebuah kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada di atas hidayah kecuali yang suka berdebat,….” HR Ibnu Majjah
Lagi pula kebenaran suatu ilmu atau agama tidak didapat melalui berdebat. Pemenang debat belumlah tentu dia benar.
——————————–
Tak dipungkiri memang perkembangan media terlebih Internet berpengaruh besar pada kehidupan sosial masyarakat. Lebih lemahnya kontrol diri (ketaqwaan) akan terjerumus pada lebih banyak mudharat ketika dihadapkan pada dunia maya. Dan lebih taqwanya hati bisa membawa dunia maya untuk kemaslahatan. Seperti,
Sebagai sarana mempererat silaturrahim
Borderless world dalam istilah internet mampu mendekatkan antar individu yang berpisah jarak sejauh apapun, asal hati tetap terkoneksi jarak sejauh apapun tak jadi masalah untuk bisa tetap menjaga silaturrahim. Banyak media seperti, blog, social media, chatting, hingga video chat bisa dengan mudah dipakai dan gratis. Maka akan lebih mudah lagi untuk melaksanakan sabda Nabi
Barang siapa yang mau dimudahkan rezekinya dan ditambah umurnya maka hendaklah dia menyambungkan hubungan family. (Shahih al-Bukhari, 2067. Shahih Muslim, no. 2557)
Sharing informasi dan berita yang bermanfaat
laiknya perpustakaan, internet bisa jadi merupakan perpustakaan terlengkap dan terbesar hingga muncul istilah “mbah google” yang mengindikasikan seolah-olah internet dengan google sebagai mesin pencarinya tahu segala informasi. Meskipun google tak bisa memberitahu ‘siapa jodoh saya nanti’ :p Maka tak heran jika para mahasiswa sekarang cukup punya gadget yang tekoneksi ke internet maka kuliah pun jadi bukan hal yang menyulitkan. Tentang laju berita pun internet tak kalah cepat dengan media elektronik macam TV atau bahkan koran sekalipun, bahkan kita bisa berdiskusi interaktif dengan user-user lain.
Media bisnis dan promosi
Menurut penelitian trafik bisnis online kian meningkat dari waktu-ke waktu. Tak heran memang karena berbagai kemudahan yang ditawarkan. Sebagai penjual kita tak perlu repot menjajakan dagangan kita door to door, tak perlu punya bangunan toko secara fisik, bahkan tak perlu barang itu ada. Cukup posting foto di website, jejaring sosial (fb, twitter, BBM, dll) di forum-forum jual beli. Bahkan kita bisa mengetahui rangking / barang yang sedang tren. Sebagai pembeli juga tak perlu repot-repot pergi ke toko-toko melihat satu per satu, cukup jelajahi layar monitor kita bisa membandingkan spesifikasi, harga, dan reputasi penjualnya.
Belum lagi model bisnis semacam google adsense, investasi dan jasa internet yang tak kalah menjanjikan.
Dan dari hitam putihnya dunia maya, ketika taqwa tak lagi berjaga maka akan tenggelamlah kita. Namun jika hati bisa terjaga apapun bisa sebagai pendekat diri pada-Nya. (khoirudin)