Lines (11/08) – Memasuki hari raya Idul Adha yang identik dengan melakukan penyembelihan hewan kurban, penting memahami prosedur yang benar untuk mendapatkan daging yang aman, sehat, utuh dan higienis (ASUH). Rangkaian dalam memilih, menangani, menyembelih, mengemas, menyimpan hingga membagikan daging kurban harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar.
Penting juga memahami tips mengkonsumsi daging kurban agar kondisi tubuh tetap sehat. Frediansyah Firdaus peneliti bidang Peternakan dan Ilmu Ternak membagikan tips bahwa untuk memperoleh daging yang ASUH diawali dengan menerapkan prinsip animal welfare dalam melakukan proses penyembelihan hewan kurban. “Hewan supaya bebas dari rasa lapar dan haus, saat akan dilakukan penyembelihan sebaiknya hewan dipuasakan 12 jam sebelumnya, namun jangan lupa untuk tetap memberikan minum secara ad libitum,” ujar Fredy.
Pastikan pula hewan bebas dari rasa tidak nyaman, rasa sakit, luka dan penyakit. “Rubuhkan hewan dengan cara yang baik, dan segera sembelih saat hewan sudah rubuh. Gunakan pisau yang sangat tajam dan sembelih hingga tiga saluran, yaitu saluran nafas, saluran makanan dan pembuluh darah. Jangan lupa menutup mata hewan saat disembelih,” ujar salah satu pengurus DPP LDII ini.
Hewan supaya bebas dari rasa takut dan tertekan dengan cara tidak melihat temannya yang sedang disembelih. Hewan juga supaya bebas untuk mengekspresikan prilaku alaminya. “Berkaitan dengan COVID-19 serta agar hewan tidak stress saat disembelih, maka minimalisir suasana ramai saat penyembelihan,” jelas Fredy.
Umumnya daging dapat rusak akibat penanganan, pengemasan, penyimpanan dan pendistribusian serta pemasakan yang tidak baik sehingga memberikan peluang hidup bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroba perusak. Bagi anda yang tidak mampu langsung menghabiskan daging kurban, sebaiknya daging disimpan dalam freezer tidak lebih dari tiga bulan agar daging tetap sehat saat dikonsumsi. Anda juga sebaiknya mengkonsumsi daging dengan jumlah yang tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu kesehatan. Lantas, apa saja akibatnya apabila mengkonsumsi daging yang tidak sehat?
Pertama, daging sapi yang tidak memenuhi persyaratan ASUH rentan tercemar mikroba perusak. Dilansir dari IPB Training, daging sapi yang tidak disimpan pada suhu dibawah 4 derajat celcius, serta dimasak dengan kondisi tidak matang sempurna dapat membuat daging tercemar bakteri Salmonella sp. sehingga menimbulkan gejala mual, demam, pusing, diare dan muntah.
Proses penyiapan dan pengolahan daging yang tidak higienis dapat membuat bakteri tercemar bakteri staphylococcus aureus, menimbulkan gejalan mual, muntah, daire dan keram perut.
Pastikan pula, hewan kurban tidak terinfeksi antraks dan brucellosis, sehingga kita dapat memastikan daging yang dikonsumsi adalah benar-benar daging yang berkualitas dan sehat. Dilansir dari Alodokter, brucellosis dapat menimbulkan gejala mirip dengan flu seperti demam, sakit kepala, batuk, nyeri otot dan sendi, sakit perut, berkeringan di malam hari, nafsu makan dan berat badan menurun. Jika berlangsung dalam jangka panjang, brucellosis dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi bagian dalam jantung, peradangan sendi di lutut, infeksi saluran kelamin pria, infeksi limpa dan hati, radang otak, dan keguguran atau cacat lahir.
Antraks terbagi dalam 3 jenis infeksi seperti dilansir oleh Hellosehat, pertama infeksi kulit, menyebaban muncul benjolan di daerah wajah, leher, lengan, dan benjolan tersebut dapat pecah dan membentuk koreng hitam. Kedua jenis infeksi antraks inhalasi, penyakit ini menyerang paru-paru. Gejalanya mirip dengan flu seperti demam, berkeringat, nyeri badan, lelah berlebih, sakit kepala, rasa tidak nyaman pada dada, dan mual. Ketiga jenis infeksi antraks gastrointestinal, menyerang sistem pencernaan, memiliki gejala sakit tenggorokan, nyeri menelan, suara serak, mual dan muntah, diare dan nyeri perut.
Hal yang perlu kita perhatikan pula adalah tidak mengkonsumsi daging secara berlebihan, karena akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Dilansir dari Reader’s Digest mengkonsumsi daging secara berlebihan membuat protein berlebihan dalam tubuh sehingga membutuhkan waktu lama untuk diproses hingga sampai ke otak, berpotensi menyebabkan kantuk. Mengkonsumsi daging berlebihan juga dapat menimbulkan gangguan jantung, hal ini karena daging tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolestrol jahat pada tubuh. Selain itu, mengkonsumsi daging berlebih dapat juga membuat tubuh rentan terhadap kanker lambung dan kanker usus besar. (FF/Lines)