Bekasi (2/3). Bercocok tanam ternyata tidak hanya disukai oleh orang dewasa saja, tapi merupakan kegiatan yang menarik untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD). Seperti para siswa SD Islam Nurul Firdaus (Nufis) di Puri Idaman, Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat ini ikut dalam pelatihan bercocok tanam dengan sistem hidroponik, pada Minggu (19/02/2023).
Hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Menurut mereka hidroponik menyenangkan dan jauh lebih mudah. Membudidayakannya, cukup dengan bibit tanaman, pot kecil atau lebih sering disebut net pot, dan diperlukan juga rockwool sebagai media tanam.
Pertama-tama rockwool dipotong menyesuaikan ukuran net pot, setelah itu direndam air baru ditanami bibit, cukup mudah bukan?
“Gampang ini, wah senang karena bisa belajar menanam, habis itu bisa main sama teman-teman, tanaman yang saya sukanya ketimun dan kangkung,” ujar Farissa Makaila Azzakia, siswa SD Islam Nufis kelas tiga.
Hal senada disampaikan Chloe Annabelle Shareefa Gunawan. Menurutnya ia bisa menikmati pembelajaran menanam sayur dengan sistem hidroponik, “Asik, pas aku tanam bisa main air dikit, sama juga bisa enak tanam bareng temen-temen,” tuturnya.
Ketua PAC LDII Bintara Jaya, Gunawan, mengatakan hidroponik dipilih sebagai salah satu implementasi pemanfaatan lahan sempit, untuk pertanian perkotaan dan sebagai wujud ketahanan pangan keluarga.
“Ini keren. Kesehatan keluarga bisa dimulai dari sistem hidroponik ini, tanaman sehat ini perlu dimasyarakatkan, karena makanan sehat bebas pestisida sangat cocok untuk keluarga. Dengan memanfaatkan halaman untuk bercocok tanam dengan karung atau hidroponik, sudah bisa memulai ketahanan pangan berbasis keluarga,” kata Gunawan.
Menanam sistem hidroponik bisa menjadi pendidikan alternatif, untuk menghabiskan akhir pekan. Dan kini anak-anak bisa menanam sendiri sayur favoritnya, namun dengan metode dan cara perairan yang benar.