Tahukah Anda bahwa di Indonesia, setiap delapan detik ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah? Bahkan, setiap menitnya terdapat sekitar 10 orang yang sedang menunggu donor darah. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015, Indonesia kekurangan sekitar 500.000 kantong darah per tahun.
Meskipun kebutuhan darah sangat tinggi, kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela masih tergolong rendah. Padahal, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi kesehatan pendonor itu sendiri. Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Nitish Basant Adnani, menjelaskan berbagai manfaat donor darah, terutama jika dilakukan secara rutin.
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Donor darah terbukti bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Menurut Nitish, dalam darah terdapat zat besi yang mempengaruhi kekentalan darah. “Kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mempercepat proses oksidasi kolesterol,” ujarnya. Proses oksidasi ini dapat menumpuk pada dinding arteri, yang berisiko memperbesar kemungkinan serangan jantung dan stroke. Dengan rutin mendonorkan darah, kadar zat besi dalam tubuh bisa lebih stabil, yang secara langsung dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology menyebutkan bahwa donor darah secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen, dan risiko serangan jantung hingga 88 persen. Data dari American Medical Association juga menunjukkan bahwa donor darah setiap enam bulan sekali dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke pada individu berusia 43-61 tahun.
2. Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah
Banyak orang yang takut mendonorkan darah karena khawatir sel darah merah mereka akan berkurang. Padahal, tubuh akan segera menggantinya. “Setelah mendonorkan darah, tubuh, melalui sumsum tulang belakang, akan bekerja untuk menggantikan darah yang hilang. Proses ini juga merangsang produksi sel darah merah baru yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh,” jelas Nitish.
3. Membantu Menurunkan Berat Badan
Selain manfaat kesehatan lainnya, donor darah juga bisa membantu dalam program penurunan berat badan. Setiap kali Anda mendonorkan sekitar 450 ml darah, sekitar 650 kKal akan terbakar, yang cukup signifikan untuk mendukung proses diet Anda.
Namun, Nitish mengingatkan donor darah bukanlah metode utama untuk membakar kalori. “Anda hanya bisa mendonorkan darah paling cepat setiap tiga bulan sekali, tergantung pada kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin dalam tubuh,” tambahnya.
Donor darah tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan pendonor, “Dengan rutin mendonorkan darah, Anda tidak hanya membantu orang yang membutuhkan, tetapi juga merawat tubuh Anda sendiri,” pungkasnya.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Donor Darah
Tertarik untuk mendonorkan darah dan merasakan manfaatnya? Itu langkah yang sangat baik! Namun, sebelum Anda menjadi pendonor darah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar prosesnya berjalan lancar dan aman bagi kesehatan Anda.
Menurut Sara Elise Wijono, Dokter Umum di RSIA Bina Medika Bintaro, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pendonor darah. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pastikan sebelum melakukan donor darah:
Syarat Umum untuk Menjadi Pendonor Darah:
- Usia: Pendonor darah harus berusia antara 17 hingga 60 tahun. Jika berusia 17 tahun, Anda harus mendapatkan izin tertulis dari orang tua, dan kondisi kesehatan harus memenuhi syarat.
- Berat Badan: Minimal 45 kg.
- Suhu Tubuh: 36,6-37,5°C.
- Tekanan Darah: Tekanan darah sistolik antara 110-160 mmHg dan diastolik antara 70-100 mmHg.
- Denyut Nadi: Teratur, antara 50-100 kali per menit.
- Hemoglobin: Untuk wanita minimal 12 gram, sedangkan pria minimal 12,5 gram.
- Frekuensi Donor: Anda bisa mendonorkan darah maksimal lima kali per tahun dengan jarak minimal tiga bulan antara setiap donor.
Situasi yang Menghalangi Anda untuk Mendonorkan Darah:
- Pernah menderita hepatitis B dalam enam bulan terakhir.
- Baru saja kontak erat dengan penderita hepatitis, atau melakukan transfusi darah.
- Baru saja menjalani tato atau operasi kecil dalam enam bulan terakhir.
- Dalam 72 jam setelah operasi gigi.
- Baru saja divaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus, atau vaksin virus hidup dalam 2 minggu terakhir.
- Baru saja mengalami reaksi alergi dalam seminggu terakhir.
- Sedang hamil, menyusui, atau baru saja melahirkan dalam 6 bulan terakhir.
- Memiliki riwayat ketergantungan obat, alkoholisme, sifilis, tuberkulosis, epilepsi, atau gangguan perdarahan seperti G6PD atau thalasemia.
- Termasuk kelompok berisiko tinggi HIV/AIDS (misalnya, homoseksual, pengguna narkoba suntik, atau gonta-ganti pasangan).
Persiapan Sebelum Donor Darah: Jika Anda telah memenuhi semua syarat di atas, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan sebelum donor darah:
- Konsumsi makanan dan minuman: Pastikan untuk makan dan minum dengan cukup agar gula darah tetap stabil. Dokter merekomendasikan konsumsi makanan yang kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, ayam, dan bayam, untuk menjaga kadar besi dalam darah.
- Hindari aktivitas berat: Jangan melakukan aktivitas berat atau olahraga angkat beban sehari sebelum donor darah, karena ini bisa mempengaruhi kondisi tubuh Anda.
- Tidur yang cukup: Pastikan Anda tidur cukup, sekitar 7-9 jam, agar tubuh lebih segar dan Anda terhindar dari risiko pusing atau lemas setelah donor darah.
- Pakaian yang nyaman: Karena proses donor darah memakan waktu, kenakan pakaian lengan pendek atau pakaian longgar yang bisa digulung hingga di atas siku. Hal ini mempermudah petugas untuk mengakses pembuluh darah Anda.
Pilih Layanan Donor Darah yang Terpercaya Ia menambahkan, proses donor darah harus dilakukan oleh petugas medis yang kompeten, jadi jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang perlu Anda ketahui. Donor darah bukan hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi kesehatan Anda.
“Selain dapat menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda. Jadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan peduli terhadap sesama,” pungkasnya.