Tegal (13/6). LDII Kabupaten Tegal menggelar berbagai kegiatan sepanjang Ramadan. Salah satunya dengan mengkaji Hadist Shohih Bukhari Jilid II. Kegiatan ini diperuntukkan bagi para dai dan daiyah yang bertugas di PC/PAC LDII se-Kabupaten Tegal. Kajian ini dipandu oleh Ustad Rochmat Hidayat dari Bumijawa dan Ustad Suyatno dari Adiwerna.
Kegiatan yang diawali sejak 1 Ramadan dan direncanakan hingga 20 Ramadan tersebut dilaksanakan di Masjid An-Nur Desa Lemahduwur, Kecamatan Adiwerna setiap hari, mulai pukul 09.00-14.30 WIB. Para dai dan daiyah yang usianya masih relatif muda sangat antusias mengikuti kajian salah satu hadits besar yang menjadi rujukan para ulama sedunia.
Imam Bukhari yang memiliki nama asli Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari merupakan ahli hadits termasyur di antara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah bahkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits, hadits-hadits dia memiliki derajat yang tinggi. Sebagian menyebutnya dengan julukan Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin kaum mukmin dalam hal ilmu hadits). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun, untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Di antara kota-kota yang disinggahinya antara lain Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah dan Madinah), Kufah, Baghdad sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, Bukhari sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar seperti Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah dia mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
Namun tidak semua hadits yang ia hafal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yang sangat ketat di antaranya apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu tepercaya dan tsiqqah (kuat). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhari menuliskan sebanyak 9.082 hadis dalam karya monumentalnya Al Jami’al-Shahih yang dikenal sebagai Shahih Bukhari. Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim Tirmidzi, Muhammad Ibn Nasr, dan Imam Muslim.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, H. Walidi, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan kesempatan para dai dan daiyah yang sedang bertugas untuk menambah ilmu, memperdalam wawasan dan pengetahuan tentang berbagai hukum dan persoalan agama. “Kami sangat bersyukur sekaligus bangga melihat para juru dakwah muda semangat mengikuti kajian dan tak tergoda kerusakan zaman, padahal lazimnya remaja seusia mereka selalu berhura-hura,” ujar Walidi.
Kegiatan mereka terbilang padat. Pagi hari mengikuti kajian hadits, malam harinya memimpin tadarus di pengajian PC/PAC. Hal ini menjadi harapan akan keberlangsungan ilmu agama agar tetap lestari. Setelah menerima kajian di tingkat DPD, mereka akan meneruskan hasil kajiannya dalam pengajian rutin PC/PAC.