Bojonegoro (13/4). Masyarakat yang guyub, rukun, dan sejahtera menjadi pondasi utama dalam percepatan pembangunan. Hal itu dilalukan Kepala Desa Pacing, Didik Purwahyudi dalam membangun desanya.
Ia mengisahkan, masyarakat Desa Pacing terdapat tiga organisasi masyarakat besar seperti NU, Muhammadiyah, LDII yang rukun dan kompak, hal itu memudahkan Kades Didik dalam melaksanakan program kerjanya.
Didik mengapresiasi kerukunan dan kekompakan warganya dalam bermasyarakat. Seperti awal bulan Ramadan lalu, masyarakat Dukuh Krajan dan Dukuh Mekalen bergotong royong bersih-bersih makam menyambut bulan Ramadan.
“Desa Pacing terdiri dari tiga organisasi masyarakat (NU, Muhammadiyah, LDII), alhamdulillah semenjak saya menjabat tahun 2015 semuanya guyub, rukun, dan jika ada kerja bakti semuanya kompak hadir,” terang Didik yang didampingi Kepala Dusun (Kasun) Krajan, Marwan dan Kasun Mekalen, Suryadi.
“Gotong royong bersih-bersih makam ini merupakan salah satu kearifan lokal yang kaya akan nilai-nilai religi, berwawasan kesehatan dan keimanan yang masih terjaga hingga kini di Desa Pacing,” terangnya. Hal ini sudah menjadi tradisi warga desa dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.
Lebih jauh, Didik menjelaskan, utamanya warga LDII di Dusun Krajan ini sangat kompak dalam membantu kegiatan pemerintah desa yang ia pimpin. “Warga LDII di Dukuh Krajan 60 persen semua kompak hadir kerja bakti ini. Dalam urusan organisasi masyarakat kami tidak membeda-bedakan, baik dengan NU, Muhammadiyah dan LDII, semuanya warga kami, kompak dalam mendukung program pemerintah,” ungkap Didik.
Menurutnya, keberagaman yang ada di lingkungan Desa Pacing, bukan menjadi alasan untuk saling membeda-bedakan. Tapi, justru untuk saling mengenal dan memperkuat persatuan. Ia mengajak warga terus memupuk kerukunan.
“Semuanya harus bisa hidup rukun dan saling berbaur dengan baik. Inilah yang kemudian menjadi alasan utama kegiatan program pembangunan Desa Pacing terwujud,” pungkas Kades Didik. (*Aig/ FS LINES)
Apresiasi yang bagus. Moga tetap istikomah. Aamiin