Kalau menyebut kata Ende, pikiran kita akan teringat sejarah, disaat era perjuangan para Funding Father NKRI, di kota ini Bung Karno pernah diasingkan dan mendapatkan ilham rumusan Pancasila. Kabupaten Ende, seperti umumnya kabupaten-kabupaten lainnya di daratan Flores, mayoritas penduduknya beragama Kristen Katholik. Data dari Kantor Agama Kabupaten Ende, pada tahun 2010, penduduk yang beragama Katholik sebanyak 180.517 jiwa atau mencakup sekitar 69,46 persen dari penduduk secara keselurahannya. Pemeluk agama Islam sebanyak 73.956 orang atau sekitar 28,46 persen, kemudian 5.055 orang pemeluk agama Kristen Protestan dan pemeluk agama Hindu 366 orang.
Suasana kebersamaan dan kerukuman umat beragama terjalin begitu harmonis, dipagi yang cerah, matahari bersinar terang, disebelah barat terlihat Gunung Iya dengan gagahnya, hembusan angin laut pantai Mbu’u terasa berhembus mengiringi sahdunya suasana sholat Idul Adha. Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Melaksanakan Sholat Idul Adha 1433 H, di Majelis Taklim Al Barokah, yang berada di Jalan Melati, Kelurahan Paupere, Kecamatan Ende Tengah, sebagai Imam dan Khotib Ustad Subehan (Wakil Ketua DPD LDII Ende). Dalam khotbahnya menekankan kekuatan iman sebagai roh kehidupan, dalam setiap aktifitas hidup, agar keimanan selalu menjiwai gerak hidup kita, agar hidup tidak hampa, agar hidup punya arti bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat. (religius dalam keluarga, religius sosial, dan religius dalam kerja).
Setelah sholat, Ketua DPD LDII Ende Ustad Mashudi, menjelaskan ; “ Selama ini terbiasa makan dan minum bersama menetapi sunah Nabi Muhammad SAW, dengan menu seadaanya, yang dibawa oleh ibu-ibu majelis Taklim, dilanjutkan penyembelihan 6 ekor sapi dan 6 ekor kambing, daging qurban didistribusikan kepada yang berhak mendapatkanya, demikian juga dibagikan kepada warga disekitar Majelis Taklim yang mayoritas beragama nasrani, sebagai wujud kekeluargaan sebagai warga masyarakat, jalinan kerukunan, kemasyarakatan, walau berbeda keyakinan, terjalin begitu erat, ini dapat dilihat ketika warga masyarakat baik yang beragama Islam maupun nasrani yang mengadakan pesta pernikahan, menyambut hari keagamaan seperti sambut tahun baru, selalu mengirimkan undangan kepada pengurus DPD LDII yang berada di Majelis Taklim, tadi sore kita dapat undangan pesta pemberkatan pernikahan warga di lingkungan Majelis Taklim saudara kita yang beragama nasrani”. Tidak lupa ucapan terimakasih kepada Yayasan SMP Tri Dharma Ende & Koperasi Pegawai Republik Indonesia kabupaten Ende Badan Hukum No.161.a/XIV TGL. 15 Nov 1989 & Ketua Lingkungan & Kepala Kelurahan Paupere, atas disediakan tempat untuk parkir kendaraan jamaah shalat Idul Adha 1433 H & kerjasamanya membangun kerukunan umat beragama. ( Habibi, Ende -26 Oktober 2012)