Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tegal menggelar Festival dan Bazar Remaja, diikuti 24 Stand dari Pimpinan Anak Cabang dan beberapa stand sponsor pendukung dari perusahaan dan wirausahawan. Festival yang diselenggarakan hari Minggu tanggal 31 Maret 2013 di halaman masjid Istiqomah Desa Blubuk tersebut bertujuan sebagai evaluasi kegiatan pembinaan remaja yang dilaksanakan secara rutin sebulan dua kali. Sedangkan kegiatan bazar dimaksudkan untuk melatih jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) bagi remaja khususnya di bidang tata boga atau kuliner.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Drs. H. Ahmad Ubaidi, M.Si sekaligus meresmikan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Istiqomah Desa Blubuk. Dalam sambutannya, Kepala Kemenag menekankan pentingnya pembangunan bidang agama sekaligus melatih generasi muda agar mandiri, sehingga terwujud keseimbangan antara dunia dan akhirat. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada LDII atas terselenggaranya Festival dan Bazar sehingga patut dilestarikan, dikembangkan untuk mencetak generasi yang Islami.
Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak negatif teknologi informasi. Anak-anak telah mahir berselancar di dunia maya yang berdampak negatif, sehingga wajib kita bentengi dari kerusakan moral. Ia juga mengajak generasi tua untuk memberikan kesibukan kepada para remaja berupa .kegiatan-kegiatan yang bernuansa agama. Usai sambutan, kepala kantor kemenag menyerahkan Surat Keputusan dan Piagam TPQ, H. Rimono yang didampingi ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi, MM, dilanjutkan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita.
Ketua Panitia, Tukiman, S.Pd. dalam sambutannya mengatakan “Anak adalah tambang emas bagi orang tuanya”. Ungkapan tersebut akan terwujud apabila anak dididik dan dibina dengan baik sehingga menjadi manusia yang shalih, unggul dan berkualitas. Sebab anak yang shalih akan mengangkat derajat orang tua baik di dunia maupun di akherat.
Pada acara tersebut juga diserahkan santunan kepada 30 anak yatim dari DPD LDII Kab. Tegal, yang langsung diberikan oleh Ketua DPD LDII Kab. Tegal.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Tegal, Drs. H. Walidi, MM dalam sambutannya mengutip beberapa hadits Nabi tentang pentingnya mendidik anak. sebagaimana diterangkan dalam Hadits Riwayat Ahmad : Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di dalam surga, lalu ia berkata (keheranan), “Wahai Tuhanku, dari mana derajat setinggi ini aku peroleh?” Allah menjawab,”Ini disebabkan permohonan ampunan (istighfar) anakmu untukmu”
Dalam Hadits lain disebutkan :
“˜˜ janganlah kalian meninggalkan generasi di belakang kalian dalam keadaan lemah yang engkau cemaskan keadaannya…”
Walidi juga menambahkan, pembinaan generasi penerus sudah menjadi komitmen bersama para pengurus maupun orang tua warga LDII. Pembinaan generasi penerus diarahkan pada pemenuhan tiga target, yaitu :
1) memiliki ilmu dan faham agama (‘alim dan faqih);
Sabda Nabi : Al ilmu hayatul Islam wa imadul iman. (Ilmu adalah hidupnya Islam dan tiangnya iman.Dengan ilmu anak-anak akan terangkat derajatnya.
2) memiliki akhlaqul karimah;
Akhlaq yang mulia adalah akhlaqnya orang iman, akhlaq yang dicintai Allah, dan akhlaqnya ahli surga. Dengan akhlaq mulia seseorang akan menjadi mulia dan terhormat. Sebaliknya apabila seseorang berakhlaq asor, maka akan menjadi orang asor dan hina.
3) memiliki keterampilan untuk hidup mandiri.
Dengan memiliki keterampilan dan kecakapan hidup (life skill) anak tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain. Ia akan mampu survive dalam mengarungi kehidupannya.
Tema kegiatan festival dan bazar adalah terwujudnya Generasi Penerus yang Religius dan Profesional. Yang berarti bahwa generasi penerus kita dapat bekerja secara profesional sesuai bidang keahliannya, namun mereka juga religius, memiliki keimanan dan kefahaman yang kuat. Dalam bekerja dan mengarungi hidupnya tidak menuruti hawa nafsunya, namun disesuaikan dengan norma-norma dan kaidah agama. Bisa memilah dan memilih mana yang baik mana yang buruk, mana yang halal, mana yang haram; mana yang berpahala mana yang berdosa.
Apalagi menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan ketat, harus kita persiapkan generasi kita, anak – anak kita untuk dapat bersaing di era global, sehingga mereka tetap eksis dalam menghadapi dunianya.
Terkait dengan masalah pendidikan anak, Prof. HAMKA pernah mengingatkan kepada kita bahwa anak adalah untuk zaman yang akan datang, bukan untuk zaman kita. Salahlah pendidikan orang tua yang hendak memperbuat anaknya seperti mereka juga. Sewaktu kecil anak-anak lelaki menjadi perhiasan mata karena lucunya,karena dia tumpuan harapan, maka setelah dia besar, dia menjadi kebanggaan karena kejayaan hidupnya.
Dalam kesempatan itu, Walidi mengajak kepada generasi tua untuk menyisihkan waktu, pikiran dan menglikhlaskan sebagian hartanya untuk menggarap generasi penerus, agar mereka selamat dari kerusakan zaman, dan memiliki karakter yang kuat. Jangan sampai mereka kehilangan karakter. sebagaimana ungkapan You lose your wealth, you lose nothing; You lose your health, you lose something; You lose your character, you lose everything. (Apabila Anda kehilangan harta, sesungguhnya Anda tidak kehilangan apa-apa; Apabila Anda kehilangan kesehatan, berarti Anda kehilangan sesuatu; Dan apabila Anda kehilangan karakter, berarti Anda kehilangan segala-galanya.)
Jenis kegiatan yang dilombakan adalah : adzan dan Iqomah, Tilawatil Qur’an, Tartil, Hafidz Asmaul Khusna dan Doa, Dai, dan Bazar jajanan, lauk pauk, minuman sehat, dan Kerajinan tangan.
Dari berbagai lomba yang diadakan kemeag dan LDII Tegal tersebut, keluar sebagai juara Umum adalah Remaja Bogares 2 Kecamatan Pangkah.
oleh: walidi