Bone (18/9). DPD LDII Kabupaten Bone bersama dengan Taman Pengajian Alquran (TPA) Al Amin sukses menggelar acara Festival Anak Sholeh (FAS) di Masjid Nurul Manshurin, Bone, Sulawesi Selatan. Acara ini mendapat apresiasi dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bone, yang turut hadir dan memberikan sambutan.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Bone, Andi Sumardi menyampaikan pentingnya peran orangtua dalam pendidikan agama. “Pendidikan agama tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada guru di sekolah atau TPA. Orang tua memiliki peran yang sangat besar, terutama sebagai contoh bagi anak-anaknya,” ujar Andi Sumardi.
Ia juga menekankan di tengah tantangan modern, pendidikan agama menjadi benteng utama dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif budaya asing. Sumardi juga memuji LDII Bone atas inisiatif mereka dalam menyelenggarakan FAS, yang dianggap bukan hanya sebagai ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana mempererat silaturahmi antarwarga LDII dan masyarakat setempat.
“Acara ini memberikan ruang bagi anak-anak untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bidang keagamaan, sekaligus memperkuat hubungan sosial di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Ketua DPD LDII Bone, Masjaya, menyatakan FAS adalah salah satu upaya evaluasi pelaksanaan kurikulum di TPQ di bawah naungan LDII. “Melalui lomba-lomba di festival ini, kami dapat menilai sejauh mana anak-anak memahami dan mengamalkan ajaran agama yang telah diajarkan,” ujarnya. Masjaya juga menambahkan bahwa peserta festival berasal dari sembilan kecamatan di Kabupaten Bone, termasuk Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, dan Tanete Riattang Timur.
Masjaya menegaskan komitmen LDII dalam mencetak generasi muda yang cerdas, religius, dan berakhlak mulia. Ia berharap bahwa festival ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya di Kabupaten Bone, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan islami yang relevan dengan tantangan zaman.
Dalam akhir sambutannya, Masjaya menyatakan harapannya agar FAS dapat terus dilaksanakan secara rutin dengan partisipasi yang lebih luas. “Kami berharap acara ini bisa menjadi agenda tahunan yang semakin bervariasi, sehingga anak-anak semakin termotivasi untuk belajar agama dan menjadi generasi yang unggul,” tutupnya. (FWI/LINES)