Jakarta (28/3). Aksi teror bom bunuh diri yang menyasar Katedral Makassar, mengundang keprihatinan DPP LDII. Aksi yang melukai sembilan jemaat dan menewaskan pelaku, menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso merupakan serangan terhadap kemanusiaan, karena dilakukan pada saat bangsa Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19.
“Kami warga LDII mengutuk peristiwa tersebut, karena bukan hanya aksi teror bermotif ideologi tapi juga merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Serangan saat pandemi, tentu dilakukan oleh mereka yang mengabaikan perikemanusiaan,” tegas Chriswanto Santoso.
Chriswanto mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersabar diri dan tak terprovokasi, “Tak satupun ajaran agama di Indonesia ini yang mengajarkan kekerasan terhadap umat beragama lainnya. Bahkan kekerasan tak pernah menyelsaikan masalah, bila dibalas dengan kekerasan. Luka yang ditimbulkan sangat dalam seperti kerusuhan antaragama yang pernah terjadi di Indonesia.
“Masyarakat harus bersabar dan tenang, dan menyerahkan kasus ini kepada aparat keamanan yang menangani tindak terorisme,” imbuh Chriswanto Santoso. Serangan terorisme biasanya menyasar ke rumah-rumah ibadah, yang bisa menimbulkan rasa antipati terhadap agama lain.
Sikap tersebut bisa memicu terganggunya modal sosial bangsa berupa kerukunan, kekompakan, persatuan dan kesatuan antarumat beragama, “Modal sosial merupakan penopang pembangunan bangsa, bila hal tersebut terganggu, terganggu pula kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh Chriswanto.
Keretakan bangsa akan menimbulkan efek berantai, yang mengakibatkan runtuhnya sendi-sendi berbangsa dan bernegara. Bila hal itu terjadi, punahlah negara dan bangsa Indonesia. Inilah yang disasar para pelaku teror, “Mereka memaksakan ideologinya, agar negeri ini menjadi yang mereka inginkan, jauh dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI,” tegasnya.
Chriswanto mengimbau agar aparat keamanan mengusut tuntas kasus serangan bom bunuh diri itu. Membongkar jaringan mereka, merupakan hal yang penting untuk menghentikan aksi teror, “Menyelesaikan masalah ini menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia, karena pelaku telah melukai perasaan bangsa Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19,” imbuh Chriswanto.
Ia juga meminta berbagai pihak, terutama para tokoh-tokoh agama untuk meningkatkan komunikasi serta menjaga kerukunan umat, “Para tokoh agama agar dapat menenangkan pengikutnya, agar suasana ketertiban dan keamanan terus terpelihara,” ujarnya.
Menurut Chriswanto, aksi terorisme tersebut jangan dikaitkan dengan agama. Sebab, tak tada agama yang mengajarkan tindakan kekerasan. Sebaliknya, ajaran agama yang penting adalah hubungan yang baik antar manusia dan antar umat beragama, “Islam dan agama-agama lain yang ada di Indonesia saling mencintai dan menghargai antar sesama,” tambahnya.
Mukhlis Lis mantap pak ketum. Moga2 Allah paring semua aslb.
Benar sekali, teroris hanya menginginkan keonaran, ketidakstabilan, dan perpecahan. Kita jangan sampai terprovokasi, harus bersatu padu melawan mereka. Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harga mati.
NKRI harga mati…Indonesia sdh final sebagai negara, yg ingin merusak NKRI, mengganti ideologi harus dilawan. Salam persatuan.
Setuju
Mugo2 tambah lancar barokah
Sangat setuju Pak Ketum, semoga Pemerintah melalui TNI POLRI, bisa memberantas membersihkan terorisme seakar akarnya
Semoga Alloh paring kesabaran sehat wal afiat pada pak Ketua LDII
Benar pak. Tingkatkan kerukunan kekompakan dan persatuan bangsa. NKRI harga mati!
Mantab!!!
Kita patut prihatin terhadap tindakan di luar kemanusiaan yang dilakukan oleh terorisme.
Semoga Allah memberikan petunjuk hidayah kepada para dalang teroris sehingga negara aman dan damai sejahtera dalam wadah NKRI.
Semoga bangsa Indonesia dijauhkan dari bahaya terorisme selamanya
NKRI harga mati…
Setuju NKRI harga mati
Sangat setuju P Ketum, seluruh warga LDII dan seluruh rakyat Indonesia saya yakin sepakat dengan apa yang Bapak sampaikan, “Jaya Indonesiaku NKRI harga mati”…
Tororisme tidak layak hidup di NKRI
Betul sekali pak kris selama ini kami belajar agama selalu di ajak untuk hidup rukun kompak dan bekerja sama yang baik untuk sama sama lancar melaksanakan ibadah, tidak pernah di ajak saling memusuhi atau merusak sesama bangsa.
Terorisme hiadab…
Bunuh diri bukan ajaran Nabi …rugi dunia akhirat..
di dunia tidak ada manfaat apa apa baginya..
di akhirat siksaan menanti….