Jakarta (18/4). DPP LDII mencanangkan program “Lima Sukses Ramadan” berskala nasional. Di antaranya sukses berpuasa, salat Tarawih, tadarus Alquran, zakat fitrah, dan meraih Lailatul Qadar.
Untuk meraih Lailatul Qadar, warga LDII melaksakan itikaf atau berdiam di masjid untuk beribadah. Warga DPD LDII Jakarta Pusat melaksanakan itikaf Lailatul Qadar di Masjid An Nafiu Cempaka Putih Jakarta Pusat, Jum’at [14/04] malam.
Sebelum itikaf, seluruh warga LDII melaksanakan salat Tarawih. Diteruskan dengan tadarus quran bersama yang dipimpin Ustadz Laode. Acara tersebut dihadiri Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, KH Robi Fadil Muhammad, sekaligus mengisi tausiyah.
“Saya senang itikaf di masjid bersama warga LDII, sebab yang datang masih muda-muda. Semoga semangat ibadahnya dapat tetap terjaga, tidak terganggu budaya luar,” ungkap KH Robi.
Dalam nasehatnya, KH Robi bercerita mengenai sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abdullah bin Umi Maktum. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Abdullah tetap semangat ibadah kepada Allah SWT, dan terus terjaga bahkan melebihi semangat ibadahnya orang-orang yang normal secara fisik.
“Jadikan Ramadan sebagai pemantik semangat ibadah. Bersyukur diberi kegembiraan hati saat datang Ramadhan. Dan penting diingat, bahwa Allah memberikan kepada umat Nabi Muhammad keutamaan yang luar biasa baik di dunia dan akhirat yang mungkin tidak didapat umat nabi-nabi yang lainnya,” paparnya.
Ketua DPD LDII Jakarta Pusat Purwanto Hadi dalam itikaf turut berpesan, bersemangat dalam ibadah merupakan wujud ketaatan kepada Allah, khususnya itikaf untuk meraih Lailatul Qadar, “Namun tidak kalah penting, menjaga silaturrahim adalah bagian dari kepedulian untuk menjaga Empat Pilar Kebangsaan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. [mufiqs]
Perbedaan memang keniscayaan, tapi kerukunan kekompakan dan keutuhan ummat harus terus dipertahankan, semoga Alloh paring lancar manfaat dan barokah.