LDII berpartisipasi pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (PINBAS) Majelis Ulama Indonsia. MUI dalam Rakernas tersebut mengangkat tema “Redistribusi Aset dan Kemitraan dalam Penguatan Ekonomi Umat”. Acara tersebut dihelat di Palembang mulai 14-16 Februari 2018.
Dalam kesempatan itu, DPP LDII diwakili oleh Ketua DPP, Iskandar Siregar dan Ardito Bhinardi. Selain itu, Dewan Penasehat DPW LDII Kepulauan Riau (Kepri) Abdul Manaf Chaniago – yang juga pengurus MUI Kepri menjadi salah satu panitia.
Rakernas Pikub Bisnis Syariah dihadiri Ketua Umum MUI, KH. Maruf Amin, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Nurdin, perwakilan MUI Provinsi se-Indonesia, ormas-ormas Islam, para akademisi, pelaku usaha, dan para tokoh masyarakat. Perhelatan ini dibuka oleh Menteri Perekonomian, Darmin Nasution.
“Pemerintah mendorong program pemerataan ekonomi melalui kebijakan yang adil dan berpihak pada yang lemah melalui redistribusi aset, hibah, subsidi, dan fasilitasi. Selain itu juga diberi peluang kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya umat. Misalnya, ada redistribusi aset lahan Perhutani di Pulau Jawa yang dikelola masyarakat,” ujar Darmin Nasution dalam pidato pembukaan.
Ketua Umum MUI, KH Maruf Amin, memberikan pengarahan dalam acara Rakernas ini dengan mengemukakan alasan konsep pembangunan “trickle down effect” tidak terwujud sebagaimana yang diharapkan. “Harapannya ada ekonomi menetes ke bawah, kenyataan yang lahir adalah konglomerat-konglomerat sementara posisi umat Islam secara ekonomi lemah sekarang ini,” ujar Maruf Amin.
Untuk itulah, menurut Maruf Amin, Rakernas ini perlu menghasilkan rekomendasi untuk pemberdayaan ekonomi umat, seperti redistribusi aset baik lahan atau tanah dan kemitraan dengan pengusaha-pengusaha besar. “Karena kalau umat kuat, bangsa ini akan kuat juga, dan sebaliknya kalau umat lemah, maka bangsa ini akan rapuh pijakannya,” urai Maruf Amin dalam sela-sela pengarahannya kepada peserta Rakernas.
Dalam kesempatan itu, Iskandar Siregar, menyatakan LDII aktif berpartisipasi dalam Rakernas tersebut sebagai salah satu bagian upaya bersama MUI dan ormas Islam lainnya, untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, bagi usaha kecil menengah mikro umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia.
“Mudah-mudahan dari Rakernas ini dapat menghasilkan program strategis dan program unggulan secara nasional. Termasuk menjalin kerja sama, koordinasi dan sinergi program aksi ekonomi umat berbasis syariah,” imbuh Iskandar Siregar. Menurutnya LDII sudah mendirikan usaha bersama di tingkat akar rumput sekaligus mendorong warga LDII menjadi pelaku usaha, yang kelak berkontribusi untuk kebangkitan ekonomi umat berbasis syariah.
Agenda hari pertama, setelah pembukaan dilanjutkan dengan sidang pleno program penumbuhan dan pendampingan PINBAS MUI terhadap kegiatan usaha UMKM dan Koperasi serta penjelasan Rakernas dan ta’aruf oleh panitia Rakernas. Sedangkan agenda hari kedua Rakernas, antara lain sidang pleno tentang penguatan program kemitraan usaha besar dengan koperasi serta skim pembiayaan usaha rakyat, dan sidang-sidang Komisi. Ada pun hari ketiga yang merupakan hari terakhir Rakernas diisi dengan sidang pleno pengesahan hasil sidang komisi dan penutupan.