Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023BARU
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023BARU
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Khusyu’

_admin by _admin
January 5, 2012
in Nasehat
0
khusyu'
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Memasuki dimensi waktu yang disebut tahun, tak terasa sudah berbilang 2012. Bukan saja tubuh ini menua, dunia pun semakin renta. Tak banyak yang berubah. Keinginan – keinginan terus meraja, menitahkan manusia laksana budaknya. Bahkan banyak sanubari tak bermahkota lagi. Hanya berhias rutinitas, berbuih angan kosong dan bergelora ketergesaan semata. Kemrungsung. Tanpa rasa khusyu di dalamnya. Mata masih suka gelojotan, memandang yang bukan haknya. Telinga masih keluyuran, nguping yang tidak semestinya. Mulut masih suka nerocos, ngomongin yang bukan – bukan. Walau cuma omong kosong. Tangan dan kaki masih sok sibuk kesana – kemari ngurusin yang gak karuan.  Dan tubuh masih suka berhura – hura, lahan. Maka, di awal tahun ini ingin rasanya berdandan, berbenah diri. Menata kekhusyu’an agar terpatri di dalam hati.

Jauh sebelumnya, 13 tahun setelah wahyu pertama turun, Allah mengingatkan dengan sebuah pertanyaan yang menyergap, sebagaimana tertulis di dalam Surat Al-Hadid ayat 16. Allah berfirman; “Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk khusyuk hati mereka mematuhi peringatan dan pengajaran Allah serta mematuhi kebenaran (Al-Quran) yang diturunkan (kepada mereka)? Dan hendaklah mereka tidak menjadi seperti orang- orang yang diberikan al-Kitab sebelum mereka, setelah berlalu waktu yang panjang lantas membuat hati mereka keras, dan banyak di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Yang menarik kemudian (bagi kita sekarang) adalah pertanyaan kenapa ayat ini diturunkan padahal saat itu masih turun ayat – ayat Allah sebagai ilmu dan penguat keimanan? Jawabnya (lagi –lagi menurut saya) adalah memang ilmu dapat bertambah seiring ayat – ayat yang turun; satu ayat, dua ayat dan seterusnya, namun satu hal yang lekas hilang dari orang iman ialah rasa khusyu’nya kepada Allah SWT. Oleh karena itu di tengah – tengah perjalanan, Allah mengingatkannya agar tidak kebablasan. Di tengah kemenangan – kemenangan yang dibuka laksana membuka kran. Di tengah semakin kuat dan kokohnya orang iman. Allah menskak orang yang mengaku beriman dengan kekhusyu’an ini. Seiring dengan ayat ini, Qatadah ra meriwayatkan dari Syaddad bin Aus ra dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diangkat dari manusia adalah khusyu’.” (HR. Thabrani dalam Musnad as-Syamiyin, 2570 . Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya, 4 /323).

Ath Thabrani dan selainnya meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Yang pertama kali diangkat dari umatku adalah khusyu’, sehingga engkau tidak akan melihat seorang pun yang khusyu’”.
Sahabat Hudzaifah ra menambahkan : “Yang pertama kali hilang dari agama kalian adalah khusyu’, dan yang terakhir kali hilang dari agama kalian adalah shalat. Kadang-kadang seseorang yang shalat tidak ada kebaikannya, dan hampir-hampir engkau masuk masjid tanpa menjumpai di dalamnya seorang pun yang khusyu’”.

Bahkan kemudian sahabat Abu Darda’ ra menjelaskan, “Berlindungah kalian kepada Allah dari khusyu’nya orang munafiq!”. Maka ada orang yang bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan khusyu’nya orang munafiq?”. Beliau menjawab, “Yaitu kamu melihat tubuh seseorang tampak khusyu’ namun sebenarnya hatinya tidak khusyu’.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya no. 190 dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman no 6713).
Berkaca dari dalil – dalil di atas, saya semakin terpojok. Jangankan khusyu selayaknya khusyu’nya orang iman, khusyu’ kayak orang munafik saja tidak. Di banyak tempat, di banyak waktu, saya belum melihat kekhusyu’an yang nyata pada diri ini. Ini jujur. Kecuali satu, ya satu kesempatan di banyak waktu, walau memalukan. Yaitu ketika ngantuk dan tertidur saat pengajian. Badan terlihat tenang, suasana tampak nyaman dan khusyu’ hadir  melepas kepenatan. Sayangnya, hati pun terbuai dalam rimba kekhusyu’an yang tidak pada tempatnya. Ilmu padi, orang bilang. Sedangkan kalam diangkat karenanya. Lantas dimana kita mencari kekhusyu’an yang hilang itu?

Betapa bahagianya. Petunjuk itu ada di dalam Surat Al-Mu’minun.  Allah SWT berfirman; “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu, orang-orang yang khusyu’ dalam sholat mereka” (Al Mu’minun : 1-2).
Ayat ini  berkorelasi erat dengan ayat 2 Surah an-Anfal “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu (yang sempurna imannya) ialah mereka yang apabila disebut nama Allah maka gementarlah hati mereka; dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menjadikan mereka bertambah iman, dan kepada Tuhan mereka jualah mereka berserah.”

Namun saya lebih memilih ayat yang atas, ketimbang yang bawah. Menurut hemat saya, ayat 2 surat Al-Mu’minun lebih mencukupi, gampang dipraktikkan dan multi fungsi dibanding surat al-Anfal ayat 2. Tak lain karena sholat. Setiap muslim pasti sholat. Minimal 17 kali membaca kalam Allah dalam sholat wajibnya. Belum sholat sunnahnya. Nama dan ayat – ayat Allah selalu dibaca dan disebut setiap rekaatnya. Ada jalan, peluang dan sarana yang tersedia.  Jadi mari kita mulai mengembalikan lagi kekhusyu’an dari sholat ini. Uukhkh,,,!!! Tapi sayang, walau sudah ketemu cloenya, bukan berarti tanpa kendala. Walau begitu harus dicoba. Kenapa tidak?

Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya seseorang selesai (dari shalat) dan tidaklah ditulis (pahala) baginya, kecuali sepersepuluh shalatnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, setengahnya”.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, bahwa Hasan bin ‘Athiah ra berkata: “Sesungguhnya ada dua orang berada dalam satu shalat, akan tetapi perbedaan keutamaan (pahala) antara keduanya bagaikan langit dan bumi”.
Ibnu ‘Abbas ra mengatakan, khusyu’ dalam sholat adalah merasa tenang dalam sholat dan merasa takut (kepada Allah) dalam sholatnya tersebut. (Tafsir Ibnu Katsir, Darut Thayibah, Asy Syamilah).

Syaikh As Sa’diy rahimahullahu menerangkan makna ‘khusyu’ di dalam sholat’, yaitu seseorang menghadirkan hati di hadapan Allah, merasakan dekatnya (ilmu dan pengawasan) Allah, yang dengan semua itu hati bisa merasa tenang, jiwa merasa damai. Hal ini akan terpancar dalam gerakan tubuh yang tenang, tidak lalai dalam sholat, menghayati setiap bacaan yang dibaca dalam sholatnya, dari awal takbir hingga akhir sholat. Semua ini dalam rangka tunduk dan taat kepada Allah. (Lihat Taisir Karimirrahman, Maktabah Ar Rusyd, hal. 547)

Shalat menjadi penyejuk hati, kenikmatan jiwa dan surga hati bagi seorang muslim di dunia ini. Seolah-olah ia senantiasa berada di dalam penjara dan kesempitan, sampai akhirnya masuk ke dalam shalat, sehingga baru bisa beristirahat dari beban dunia dengan shalat. Dia meninggalkan dunia dan kesenangannya di depan pintu masjid, dia meninggalkan di sana harta dunia dan kesibukannya untuk membuka lembaran yang dia sebutkan di dalam hatinya. Masuk masjid dengan hati yang penuh rasa takut karena mengagungkan Allah, mengharapkan pahalaNya.

Abu Bakar ash Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu, apabila sedang dalam keadaan shalat, seolah-olah ia seperti tongkat yang ditancapkan. Apabila mengeraskan bacaannya, isakan tangis menyesaki batang lehernya. Sedangkan ‘Umar al Faruq Radhiyallahu ‘anhu, apabila membaca, orang yang di belakangnya tidak bisa mendengar bacaannya karena tangisannya. Demikian juga ‘Umar bin Abdul Aziz rahimahullah, apabila dalam keadaan shalat, seolah-olah ia seperti tongkat kayu. Sedangkan ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, apabila datang waktu shalat, bergetarlah ia dan berubah wajahnya. Tatkala ditanya, dia menjawab: “Sungguh sekarang ini adalah waktu amanah yang Allah tawarkan kepada langit, bumi dan gunung, mereka enggan untuk memikulnya dan takut dengan amanah ini, akan tetapi aku memikulnya”.

Kita belum sampai di sana. Kita berusaha ke arah sana. Di waktu yang baru, putaran kehidupan yang baru, ini starting point kita. Semua bisa dipelajari, ditekuni dan dihayati sesuai kemampuan kita. Kalau tak bisa, bertanya kepada ahlinya. Tak tahu, berguru. Tak kuat, harus bersatu. Tak ada kata menyerah. Tak ada putus asa. Yang ada berakit – rakit ke hulu. Sedikit demi sedikit, lama – lama menjadi bukit. Kekhusyu’an memang barang langka, di tengah jaman yang berkelindan. Harus dipilin satu per satu. Helai per helai. Dengan kesadaran penuh. Dengan kesabaran yang tangguh. Hingga berhasil meraihnya. Di sisi lain, di samping kanan saya, tatkala sholat berjamaah didirikan, selalu saja anak lelaki saya berpesan; “Yang cepat pak sholatnya!” Ketika bacaan agak panjang, selalu dia menyundul – nyundul ketiak saya mengisyaratkan jangan panjang – panjang. Jika ruku’ dan sujudnya agak lamaan dikit, dia protes dan berbisik; “Cepetan!” Tak peduli aturan dan syariatnya. Kadang malah mendahului sujud, sebagai bentuk protesnya. Nah, kita yang dewasa butuh lebih dari itu semua. Atau masih seperti itu?

Perkara khusyu’ merupakan perkara yang berat, membutuhkan usaha dan jerih – payah nyata. Setidaknya, seiring usaha meraih kembali hal itu jangan lupa untuk selalu berdoa dan memperbanyak doa berikut: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah merasa puas (kenyang), dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari doa yang tidak terkabul, dan aku berlindung kepadaMu dari demikian itu empat hal.” (Hadits riwayat Ahmad, Tirmidzi, dan An Nasa’i).
Mari terus mencoba, Kawan!
Oleh : Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • sahrudin udin on Rakerwil LDII DIY 2023, GKR Hemas Ingatkan LDII Ikut Jaga Kondusivitas Pemilu
  • M. Ari Sultoni on Hasoloan Simanjuntak Terpilih Jadi Ketua DPW LDII di Muswil Ke-6 LDII Sumut
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Rakerwil LDII DIY 2023, GKR Hemas Ingatkan LDII Ikut Jaga Kondusivitas Pemilu
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Dari Ponpes Wali Barokah, Bangsa Indonesia Diingatkan Pertahanan Bukan Hanya Soal Militer yang Kuat
  • Soedradjat on Di Hadapan 1.000 Santri LDII, Jubir Menhan Ingatkan bahwa Pondok Pesantren adalah Komponen Penting Pertahanan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Mendikbudristek LDII Gerakan PAUD menuju Indonesia Emas Road to Rakernas LDII 2023

Kemdikbudristek-LDII Dorong Penguatan Pendidikan Karakter, Ini Komentar Ben Kasyafani

October 21, 2023
nilai-nilai kebajikan jamaah ldii jamaah ldii adalah jamaah ldii nilai-nilai kebajikan universal islam jamaah ldii nilai-nilai kebajikan nilai kebajikan nilai nilai kebajikan LDII ldii sesat ldii terdekat ldii tv ldii jakarta ldii menurut mui ldii indonesia ldii 354 ldii aliran sesat ldii logo ldii wikipedia ldii dan nii ldii ngepel ldii adalah aliran sesat ldii bogor ldii quora ldii adalah ldii apa ldii apa itu ldii australia ldii ajaran sesat ldii adalah organisasi ldii aliran islam apa ldii apakah aliran sesat ldii agama apa ldii apakah sama dengan muhammadiyah ldii apakah dilarang ldii ahmadiyah ldii bali ldii berdiri tahun berapa ldii banten ldii bandung ldii batam ldii bali foto ldii bubar ldii bekasi ldii bareskrim ldii balikpapan ldii banjarmasin ldii bogor terkini ldii bermazhab apa ldii banyuwangi ldii ciri ciri ldii cempaka putih ldii cianjur ldii cilacap ldii cirebon ldii cimahi ldii cikarang ldii ciamis ldii cilegon ldii cinunuk ldii ciledug ldii cikarang selatan ldii cibitung ldii cimanggis ldii ceramah ldii depok ldii dilarang ldii di australia ldii dan muhammadiyah ldii didirikan oleh ldii denpasar ldii dilaporkan ldii dilaporkan ke bareskrim ldii dan nu menikah ldii dibubarkan ldii dilarang di indonesia ldii di jerman ldii di pel ldii di malaysia monev ldii ldii muara enim bintang emon ldii cak emir ldii ldii baleendah alamat email ldii matthew 6 17-18 meaning matthew 5 17-18 meaning 17 hours in french leviticus 17 10 meaning aldi fairuz aldi firmansyah aldi firmansyah s.h m.h aldi falentino aldi furniture aldi fahrezi aldi febriansyah aldi frozen aldi firdaus aldi france aldi faldi ferdian aldi futsal aldi fahmi mustofa aldi flyer aldi fire pit ldii golkar ldii garut ldii tidak sesat ldii gresik ldii go id ldii gadingmangu ldii generus ldii gondanglegi ldii gading ldii google golongan ldii galipat ldii gambar ldii gerakan ldii gang ldii ldii harus menikah dengan ldii ldii hari raya kapan ldii hijrah ldii hebat hadits ldii habib ldii hukum ldii menikah dengan nu hukum ldii haji ldii hadis ldii ldii menurut habib rizieq ldii news hari ini logo ldii hd doa sholat hajat ldii tv terbaru hari ini ldii itu apa ldii ikut mazhab apa ldii idul adha 2023 ldii idul adha kapan ldii idul fitri ldii itu aliran apa ldii itu muhammadiyah atau nu ldii imam siapa lapi itb istikharah ldii ldii itu agama apa ldii indramayu ldii idul adha 2022 ldii itu seperti apa ldii jakarta barat ldii jogja ldii jakarta pusat ldii jepang ldii jatim ldii jakarta selatan ldii jember ldii jambi ldii jombang ldii jakarta timur ldii jakarta utara ldii jepara ldii jatibarang ldii kediri ldii khawarij ldii korea ldii kapan lebaran ldii kepanjangan dari ldii kenapa sesat ldii kebon jeruk ldii kbb ldii kudus ldii klaten ldii karawang ldii kediri burengan jawa timur ldii kapan puasa ldii kuningan ldii karanganyar

Ust Ahmad Ali: LDII Konsisten dalam Menjalankan Prinsip Thoharoh dalam Ajaran Syafiiyah

77
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

74
Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

Ponpes Wali Barokah Adakan Asrama Alquran Secara Online Sepanjang Ramadan 1444 H

74
Gerakan PAUD, LDII, Road to Rakernas LDII 2023, Anak Usia Dini, Pembinaan Karakter, Pendidikan Anak,

Staf Ahli Mendikbudristek Nyatakan SPI LDII Selaras dengan Merdeka Belajar

48
Peringati Hari Guru, LDII Adakan Pengajian Al Quran dan Sahih Muslim

Peringati Hari Guru, LDII Adakan Pengajian Al Quran dan Sahih Muslim

November 29, 2023
Harapan Wali Kota Palu Usai Resmikan Gedung SDIT dari LDII

Harapan Wali Kota Palu Usai Resmikan Gedung SDIT dari LDII

November 29, 2023
LDII Apresiasi Rakor PAKEM Jambi Sebagai Sarana Silaturahim dan Edukasi

LDII Apresiasi Rakor PAKEM Jambi Sebagai Sarana Silaturahim dan Edukasi

November 29, 2023
Kolaborasi LDII dan PNM Siap Dorong Ekonomi UMKM Bogor

Kolaborasi LDII dan PNM Siap Dorong Ekonomi UMKM Bogor

November 29, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Peringati Hari Guru, LDII Adakan Pengajian Al Quran dan Sahih Muslim November 29, 2023
  • Harapan Wali Kota Palu Usai Resmikan Gedung SDIT dari LDII November 29, 2023
  • LDII Apresiasi Rakor PAKEM Jambi Sebagai Sarana Silaturahim dan Edukasi November 29, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • TENTANG LDII
    • 8 POKOK PIKIRAN LDII
    • SUSUNAN PENGURUS DPP LDII 2021-2026
    • FATWA MUI
    • DAFTAR WEBSITE LDII
    • VIDEO LDII
    • CONTACT
  • JADWAL SHALAT
  • LAIN LAIN
    • KIRIM BERITA
    • HITUNG ZAKAT
    • MATERI WEBINAR DPP LDII
    • SITEMAP
  • RAKERNAS LDII 2023
    • DAFTAR PESERTA TIAP KOMISI
    • DRAFT MATERI RAKERNAS LDII 2023
    • MATERI BIDANG EXPO
    • ACUAN DESAIN GRAFIS

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.