Ldii.or.id – Tidak semua remaja memanfaatkan hari minggunya untuk berhura-hura. Contohnya generasi muda LDII Jakarta Utara, mereka berkumpul dalam upaya ingin menjadi wartawan yang memiliki integritas tinggi. Selain itu, mereka pula dapat menjadi citizen journalism atau jurnalis warga yang berkualitas.
Konsistensi media untuk memberikan informasi yang netral sudah menjadi kebutuhan pokok. Tidak mudah menemukan informasi yang netral saat ini di internet. Maka dari itu, selain media nasional dan lokal yang memang sudah eksis, informasi warga dapat menjadi pilihan. Jurnalis warga, adalah wartawan dari warga masyarakat yang tidak terikat oleh industri pers, namun turut menulis berbagai hal positif di tengah masyarakat, di sekitar mereka tinggal.
Hal ini berkaitan dengan prilaku pembaca yang dapat terpengaruh dari informasi di internet. Apabila informasi yang diberikan mendidik, maka efek positif akan diperoleh. Namun masalahnya jika informasi yang diberikan negatif, bahkan cenderung memprovokasi dan menciptakan ketegangan sosial maka ini menjadi masalah.
Maka dari itu, selain aktif berdakwah dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan nyata LDII perlu berdakwah di internet. Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya jurnalistik DPP LDII bersama pemuda LDII Jakarta Utara melaksanakan Workshop Jurnalistik.
Acara ini dilaksanakan di Aula Masjid Al Akbar, Minggu (25/5) dengan narasumber Ludhy Cahyana dari Departemen Komunikasi Informasi dan Media Massa DPP LDII. Sebanyak 20 pemuda-pemudi LDII Jakarta Utara berkontribusi dalam workshop kali ini.
Workshop jurnalistik dibuka oleh Yusuf Wibisono, S.Kom dari Departemen Pemuda, Kepanduan, Olahraga dan Seni Budaya. Wibi mengungkapkan besarnya pengguna media di dunia kini sudah semakin pesat, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini memperlihatkan bahwa dunia cyber sudah tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ketua panitia Agih Gatra menilai dengan kemampuan jurnalistik yang memadai akan mehasilkan citizen journalism yang berkualitas.
“Acara ini dalam usaha memberikan wawasan jurnalistik kepada pemuda LDII Jakarta Utara. Kita semua berharap pemuda Jakarta Utara dapat menyumbangkan informasi berkualitas bagi masyarakat,” Ujar Agih.
Ketika melaksanakan kegiatan workshop jurnalistik pemuda LDII Jakarta Utara tidak berangkat dengan tangan kosong. Pemuda LDII Jakarta Utara telah memiliki web bernama www.galang-ppgjakut.com.
“www.galang-ppgjakut.com kita sediakan untuk menampilkan kegiatan yang dilaksanakan oleh PPG Jakarta Utara. Selain itu dapat menjadi sarana tulisan kreatif pemuda jakarta utara dan informasi agenda kepemudaan,” ujar Agih.
Dasar Berita
Ludhy mengawali materi dengan mengungkapkan bahwa pers berkaitan dengan kebijakan publik.
“RT, RW, lurah, bupati, gubernur, mereka itulah santapan publik. Karena mereka memberikan kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan publik,” ujar Ludhy.
Berita merupakan kumpulan informasi yang sudah disusun sedemikian rupa dari fakta sosial ke fakta media. Lantas berita apa yang layak diberitakan?
Menurut Ludhy ada beberapa poin berita layak diberitakan. Poin tersebut adalah keterkenalan tokoh, jumlah orang yang telibat dalam peristiwa, proximity geografis, unik dan konflik.
Lanjut, untuk memperoleh kualitas tulisan yang bermutu Ludhy menganjurkan untuk membaca karya sastra, seni dan budaya.
“Sebagai gambaran, saya ceritakan wartawan itu mengalami tingkat stress yang tinggi. Maka untuk memperkaya tulisannya biasanya wartawan banyak bergaul dan mendalami seni budaya. Sementara untuk memperkaya wawasan, wartawan harus banyak membaca ,” ujar Ludhy.
Wawancara
Wartawan yang baik selain melakukan pengamatan juga wajib melakukan wawancara. “Kalau kalian tidak wawancara, kalian hanya membuat laporan, tapi tidak mampu menggali informasi lebih dalam, “ kata Ludhy.
Dalam melakukan wawancara profesional, beberapa hal yang harus disiapkan untuk wawancara adalah kesiapan alat, performance, pengetahuan mendalam mengenai tema dan riset untuk memperoleh informasi tambahan.
“Ketika anda melakukan wawancara budayakan untuk bersikap sopan santun dan mengungkapkan alasan melakukan wawancara,” ungkap Ludhy.
Tidak hanya sekedar berteori, pada sesi ini Ludhy juga memberikan praktik contoh wawancara. Ludhy mewancarai ketua panitia kegiatan dengan teknik 5w1h. What, where, who, when, why dan how.
Berbicara mengenai wawancara profil, maka hal pertama yang perlu diketahui alasan seseorang bisa diangkat. Prestasi apa yang dimiliki, jabatan tertentu yang mengatur hajat hidup orang banyak, atau menguasai bidang yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak.
“Bisa juga, ada mewawancarai tokoh yang paling sulit dicari. Contoh nya anda bisa mewawancarai Osamah bin Laden ketika masih hidup,” ujar Ludhy.
Menulis Berita
Ludhy menekankan ketika menulis website banyaknya tulisan maksimal tiga halaman. Selanjutnya buatlah desain yang enak dilihat. Web juga perlu didukung dengan foto yang kuat, menarik dan mendukung tulisan.
Agar berita menarik, Ludhy menekankan agar penulis dapat membuat judul dan lead yang bagus. Ludhy langsung memberikan contoh dengan membuka media online seperti apa judul dan tulisan yang berkualitas. Akhir acara untuk mempertajam kemampuan peserta, Ludhy membagi peserta menjadi dua kelompok. Kelompok ini diberi tugas untuk menulis berita seputar LDII Jakarta Utara. (Fredy/Bahrun/LINES)