Cirebon (21/7). DPP LDII adakan tur ‘Seminar Konsolidasi Organisasi’ yang ketiga di kota Cirebon. Kegiatan ini demi memperkuat kapasitas dan kualitas Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di seluruh Indonesia.
Bertempat di Masjid Luhur Al Kautsar Kota Cirebon, seminar ini mengundang perwakilan peserta PC dan PAC, enam DPD LDII dari wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kota Cirebon.
Dalam pemaparannya, Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo memberikan wawasan mengenai geopolitik baik internasional maupun nasional, situasi politik kekinian, dan studi kasus. Menurutnya, peradaban manusia di Indonesia semakin berubah oleh adanya perubahan zaman mengarah globalisasi.
“Keliru menyikapi perubahan era akan berdampak negatif. Apalagi dengan adanya globalisasi, pola pikir masyarakat berubah. Jika dulu orang belanja harus bertemu orang lain, maka kini dengan teknologi tak perlu bertemu orang lain. Kita harus menyikapi dari sudut yang lain,” ujarnya.
Prasetyo Sunaryo juga berpendapat, globalisasi yang telah dimulai sejak era 90-an turut menciptakan marginalisasi yang sangat akut. Kegagalan sistem ekonomi pasar global dan demokrasi liberal yang diprakarsai beberapa pemimpin dunia semakin nyata di abad 21.
Ini menyebabkan negara-negara adidaya merambah sumber daya negara berkembang dengan berbagai cara. Propaganda dan konflik sengaja diciptakan untuk melemahkan ekonomi dan politik sehingga negara berkembang itu mudah dikendalikan.
Ia juga mengutip teori Samuel Huntington tentang Benturan Peradaban. Ada sembilan peradaban kontemporer yaitu, peradaban Barat, Cina, Jepang, Amerika Latin, Afrika, Hindu, Budha, Islam, dan Kristen Ortodoks. Jika melihat kenyataan di media massa, kebudayaan Islam-lah yang saat ini sering dibenturkan.
“Islam saat menjadi objek rebutan, untuk itu warga LDII tidak boleh terlibat konflik kepentingan yang terjadi di Indonesia. Kondisi perubahan ke arah yang belum menentu itu harus digunakan untuk meningkatkan kualitas PAC dan PC, yaitu menjadi pendakwah yang profesional dan religius,” ujarnya.
Dalam berdakwah ada saja cobaan-cobaan yang datang, Namun Prasetyo Sunaryo mengingatkan para pengurus PC dan PAC LDII agar terus waspada. Pengurus PAC dan PC LDII harus bisa mewujudkan kenyamanan dan keamanan di kehidupan masyarakat supaya ibadah bisa berjalan dengan lancar.
Agar LDII bisa beradaptasi dengan perubahan zaman, tiga hal ini perlu dipahami pengurus PC dan PAC; menyampaikan dan menerapkan visi LDII yang profesional dan religius, melakukan komunikasi sosial, ekonomi, dan politik secara vertikal dan horizontal, serta mengatasi persoalan yang terjadi di kehidupan masyarakat secara antisipatif dan kuratif.
Pengurus PC dan PAC LDII memiliki peran penting sebagai etalasenya organisasi DPP LDII. Artinya PC dan PAC adalah unsur yang paling dekat dengan masyarakat. Harapannya, PAC dan PAC LDII mampu meningkatkan kapasitas dan kualitasnya hingga bisa memberikan nilai tambah pada umat.(khoir/lines)