Sentani (28/05) LDII Kabupaten Jayapura mengikuti “Kirab Kerukunan dan Buka Puasa Bersama” yang diselenggarakan oleh Aksi Pemuda Peduli Kerukunan (APPK) Kabupaten Jayapura. Acara ini diikuti sekitar 1.500 peserta yang terdiri dari berbagai elemen dari tokoh lima agama, suku, ras, antar golongan, dan komponen bangsa lainya.
Kirab kerukunan tersebut dimulai dari Gereja Ebenhezer dan berakhir sampai di Masjid Raya Al-Aqso Sentani, yang secara resmi dilepas oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dan Kapolres Jayapura AKBP Gustav R. Urbinas, dan disaksikan oleh segenap Forkompimda, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Kirab kerukunan yang bertemakan “Dengan Peduli Kerukunan Kita Ciptakan Persatuan dan Kesatuan dalam Bingkai NKRI”, dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan bangsa, yang mengalami ancaman dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Acara ini juga untuk memperingati satu tahun pencanangan Zona Integritas Kerukunan di Kabupaten Jayapura.
Dalam sambutanya Bupati Jayapura Mathius menuturkan kirab peduli kerukunan merupakan wujud nyata warga dan komitmen toleransi antarumat beragama yang tinggi untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan, “Meski beberapa waktu belakangan kerap muncul isu-isu negatif yang berbau SARA, namun warga Jayapura tidak tersulut dan tetap berkomitmen menjaga kerukunan,” tambah Mathius.
Sementara itu Ketua panitia APPK Marshall Suebu menjelaskan bangsa Indonesia sedang menghadapi persoalan yang menyerang kerukunan, isu intoleransi, “Untuk itu kami ingin hal itu tidak terjadi di tanah Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura, maka kami dari pemuda mencoba untuk menggemakan lagi roh kerukunan itu, dan memberikan contoh bagi daerah lain bahwa kita di Papua hidup damai dan rukun,” kata Marshall.
Dalam sambutannya, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Nova Ismailiyanto menegaskan menjaga kerukunan sangat penting, karena saat ini ada oknum yang sengaja mengadu domba di antara masyarakat. “Dengan adanya isu-isu pembakaran Alkitab itu kami nyatakan tidak benar, karena TNI adalah sebagai penjaga keamanan dan perekat persatuan dan kesatuan. Untuk itu tidak mungkin kami selaku anggota TNI melakukan pembakaran Kitab Suci,” tutur Dandim.
Ditemui seusai acara Ketua LDII Kabupaten Jayapura Imam Subekti menjelaskan LDII selalu mendukung dan berpartisipasi aktif dalam menjaga dan memelihara kerukunan dan kedamaian baik ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah wathaniyah di manapun berada.
“Karena kedamaian dan kerukunan adalah kebutuhan kita bersama yang harus dijaga dan diperjuangkan bersama-sama sehingga akan tumbuh menjadi Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur,” tambah Imam.