Jakarta (28/5). Warga LDII Depok Shanti Nur Abidah berhasil meraih gelar Women International Master (WIM) Catur, satu tingkat di bawah Grand Master. Pencapaian tersebut diraih pada ajang East Asian Youth Chess Championships U-20 Mixed di Korea Selatan tahun 2016 lalu.
Semuanya berawal saat Shanti mengikuti pelatihan catur di kelas dua sekolah dasar. Shanti terpilih sebagai perwakilan sekolah untuk mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kelurahan.
“Awalnya, saat saya duduk di kelas dua SD, saya dipilih untuk berlatih catur sebagai perwakilan sekolah. Alhamdulillah, saat menjadi perwakilan, saya berhasil meraih juara satu tingkat kelurahan,” ujarnya.
Keberhasilan tersebut semakin mendorong Shanti untuk melangkah lebih jauh. Ia mulai mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat provinsi (Kejurprov), nasional (Kejurnas), dan internasional.
Namun, menjadi seorang atlet catur tidak selalu berjalan mulus baginya. Perempuan berusia 21 tahun itu pernah menghadapi penolakan dari orang tuanya, karena adanya stigma jika bermain catur hanya akan menghabiskan waktu belaka. Stigma negatif tersebut menjadi salah satu alasan orang tua Shanti melarangnya menjadi seorang atlet catur.
“Awalnya, orangtua ragu apakah saya harus melanjutkan prestasi atau tidak. Namun, dengan pertimbangan yang ada, akhirnya mereka memberikan izin. Bahkan, mereka mendukung saya dengan menyekolahkan di sekolah khusus catur, yaitu Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Semarang, Jawa Tengah,” tegasnya.
Orang tua Shanti awalnya tidak mengetahui saat ia berkompetisi di tingkat Kelurahan. Namun setelah ia meraih kemenangan dan mendapatkan piala, Shanti memberitahu orang tuanya. Setelah itu, baru Shanti diizinkan untuk terus mengikuti kejuaraan catur.
Sejak SMP, Shanti telah menjadi perantau. Awalnya, ia bersekolah di SMPN 32 Semarang, namun pindah ke SMPN 4 Jakarta karena mendapatkan beasiswa dari Universitas Gunadarma Chess Club (UGCC) untuk mengembangkan bakatnya sebagai atlet catur.
“Saat itu kelas dua SMP, saya direkrut untuk bergabung dengan klub catur di Jakarta dan tinggal di asrama klub,” kata Shanti.
Shanti telah meraih puluhan medali baik di tingkat nasional maupun internasional. Berkat prestasinya sebagai atlet catur, ia telah berkeliling dunia ke Singapura, Laos, Vietnam, Thailand, Rumania, Korea Selatan, Batumi, Barcelona, dan Malaysia.
“Alhamdulillah, dengan catur saya bisa mengelilingi dunia, bertemu teman-teman baru, dan memiliki sahabat-sahabat baru,” ujarnya.
Walaupun sibuk sebagai seorang atlet, Shanti merupakan santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al Faqih Mandiri di bawah naungan LDII Kota Depok. Ia merasa bahwa dengan berada di pesantren, agamanya dan pergaulannya akan lebih terjaga.
“Sejak SMP dan SMA, saya tinggal di asrama Universitas Gunadarma. Kemudian saat kuliah saya memilih di Universitas Gunadarma dan daftar di PPM agar bisa menjaga ibadah. Serta menambah ilmu agama dengan mempelajari Al-Quran, Al-Hadits dan mendengarkan nasihat,” ungkap Shanti.
Selain berprestasi dalam dunia catur, Shanti juga berkeinginan untuk menjadi seorang muballighoh yang dapat menyebarkan ilmu agama kepada orang lain. “Niat saya adalah mengikuti ujian untuk menjadi mubaligh tahun depan,” tambahnya.
Adapun beberapa kejuaraan yang telah Shanti ikuti hingga saat ini:
- Thailand (2015) & (2018): Medali Emas BLITZ GU15 & Medali Perunggu Girls U15 pada World School Chess Championship
- Korea Selatan (2016) Medali Emas / Juara 1 pada East Asian Youth Chess Championship U20 mixed
- Laos (2018) Medali Emas / Pemain Putri terbaik pada Laos International Open Chess Championship
- Juara 1 kategori Catur Cepet Putri pada Kejuaraan Catur Maranatha Cup tahun 2022 tingkat Nasional, 20 September 2022
- Juara 3 kategori catur cepat perorangan putri & Juara 2 kategori catur cepat beregu putri pada Asia-Oceania University Chess Championship Tehran, Iran 17-27 Desember 2022
- Juara 1 kategori catur cepat & Juara 3 kategori catur kilat pada Kejurnas Catur ke-49 di JI-Expo Kemayoran Jakarta 2023
- Juara 1 pemain putri terbaik pada Indonesia Master 3 Piala Ketua MPR RI Maret 2023
high quality jomblo, min
jadi pengen maen catur dg neng shanti
Alhamdulillah. Semua lini ternyata ada warga LDII.
Anak say eprnah sparing dg kak shanti di aplikasi lichess. Semoga kedepan spt kak shanti mulai presatasi dr kls 2 SD
Prestasi yang luar biasa ini bisa menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa.