Surakarta (8/2). PC LDII Banjarsari menggelar seminar kesehatan mental bertajuk Sejiwa (Sehatkan Emosi, Jaga Mental, Wujudkan Iman) untuk memperkuat mental dan spiritual generasi muda. Acara ini berlangsung pada Minggu, 2 Februari 2025, di Masjid Rohmat, Kestalan, Banjarsari, Kota Surakarta, dengan menghadirkan psikolog Inezzakya Jeihan sebagai pemateri utama.
Pembina LDII PC Banjarsari, Agung Hadiyanto, dalam sambutannya menekankan bahwa kesehatan mental yang baik menjadi fondasi utama dalam membangun karakter yang kuat. “Jangan sampai generasi muda hanya tampak baik di luar, tetapi rapuh di dalam. Kita harus berusaha menjadi pribadi yang kuat secara mental, teguh dalam iman, dan memiliki akhlak yang baik agar tidak mudah terpengaruh lingkungan negatif,” kata Agung.
Seminar ini menghadirkan sesi edukasi tentang pentingnya mengenal dan mengelola emosi dalam kehidupan sehari-hari. Inezzakya Jeihan menjelaskan bahwa kesadaran emosi adalah kunci dalam menjaga keseimbangan mental dan spiritual.
“Banyak orang tidak menyadari bahwa emosi yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak pada kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami emosi diri sendiri dan orang lain agar bisa menyalurkannya ke arah yang lebih positif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Inezzakya menyoroti fenomena yang sering dialami generasi muda, seperti tekanan sosial dan ekspektasi tinggi dari lingkungan. Menurutnya, memahami cara menghadapi tekanan ini sangat penting agar mereka tidak terjebak dalam kondisi stres berkepanjangan. “Kesehatan mental tidak hanya tentang menghindari gangguan psikologis, tetapi juga bagaimana kita bisa tetap stabil dan bahagia dalam menjalani kehidupan,” tambahnya.
Ketua LDII PC Banjarsari, Taruna Dwi Sutandana, menilai seminar ini sebagai langkah strategis dalam membangun generasi muda yang lebih tangguh, khususnya bagi perempuan. “Kaum hawa di Surakarta harus memiliki mental yang sehat agar bisa menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Dengan keseimbangan antara dunia dan akhirat, mereka dapat menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri,” katanya.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin untuk terus membekali generasi muda dengan wawasan seputar kesehatan mental. “Di era digital seperti sekarang, tekanan dari media sosial dan lingkungan semakin besar. Kita perlu membangun ketahanan mental sejak dini agar generasi muda tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif,” ujar Taruna.