Kotabumi – LDII bersama dengan PC NU Kabupaten Lampung Utara mengadakan Lokakarya Wawasan Kebangsaan, untuk menguatkan rasa kebangsaan dan menangkal radikalisme di Indonesia. Acara ini digelar di Taruka Conventional Hall, Kotabumi pada 29 Oktober 2014.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dewan Penasehat DPW LDII Lampung, H Hidayat Habibullah, S.Pdi. Sekretaris DPW LDII Lampung Ir Heri Sensustadi, Bupati Lampung Utara H Agung Ilmu Mangkunegara, S.TP. MH. Ketua MUI, Kakemenag, Kakesbangpol, Forkopimda dan Kepemudaan perwakilan LDII dan NU.
Melihat kondisi bangsa yang sudah terkontaminasi budaya luar, Bupati Lampung Utara H Agung Ilmu Mangkunegara, S.TP. MH dalam sambutannya sangat mendukung Lokakarya Wawasan Kebangsaan yang digelar dalam menguatkan wawasan kebangsaan, serta memfilter efek negatif dari teknologi dan budaya yang masuk.
“Boleh budaya dan teknologi dari luar masuk, namun kita harus memiliki filter, karena teknologi memiliki sisi baik dan buruk. Pertama dapat membuat hancur, di sisi lain dapat membuat maju negara ini. Secara tidak langsung acara ini dapat menjadi pagar dan filter bagi kita bagaimana generasi penerus ke depan nanti,” ujar Agung.
Melihat momentum yang ada, baru saja usai Hari Sumpah Pemuda dan peringantan Proklamasi Kemerdekaan maka Agung menilai acara ini adalah momentum yang sangat tepat. “Saya apresiasi tinggi, kebersamaan dan kerjasama yang dilakukan oleh NU dan LDII dalam hal penguatan kebangsaan umat. Dan ini adalah momentum yang tepat, setelah kita peringati Hari Proklamasi dan Hari Sumpah Pemuda,” ungkap Agung.
Kapolres Lampung Utara, yang dalam kesempatan ini diwakilkan oleh Ajun Komisaris Besar Polisi Andik memaparkan bahwa Polri dan Ormas memiliki satu tujuan dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. “Persatuan dan kesatuan bangsa dan pembangunan nasional dapat terwujud apabila adanya kerjasama antara pihak ormas, polri dan seluruh instansi serta masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), khususnya di wilayah Lampung Utara,” tegas Andik.
Andik juga berpesan beberapa hal yang harus cepat ditangani, karena dapat menimbulkan gejolak yang besar di masyarakat. Di antaranya ideologi Islam garis keras, kurangnya komunikasi dalam lingkungan bermasyarakat, egoisme kelompok, dan isu yang sesat menyesatkan. Menutup materi sesi satu Kapolres mengajak seluruh elemen untuk menangani Kamtibmas di Kabupaten Lampung Utara.
“Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat dengan cara berkomunikasi aktif, bergotong royng dan bersilaturahmi. Mari jalin kersama antar umat beragama, taati hukum yang berlaku dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan jaringan terorisme yang tidak menutup kemungkinan akan berkembang diwilayah Kabupaten Lampung Utara,” ujar Andik.
Drs Murni Rizal, M.Si Kakesbangpol menyarankan agar masyarakat tidak manja dan mandiri agar dapat memiliki karakter dalam menghadapi degradasi karakter bangsa. “Pada 2015 akan kami prioritaskan LDII bersama dengan NU untuk mendapatkan pendidikan wawasan kebangsaan dalam bentuk seminar, lokakarya dan outbond serta pembinaan berkala,” ungkap Rizal.
Rizal juga mengajak semua pihak untuk mengelola masjid dengan manajemen profesional. Pemuda juga agar diajak untuk mengelola desa, diutamakan dalam pembinaan mental. “Pembangunan mental ini akan lebih mengena dibandingkan hanya sekedar pembangunan fisik. Sehingga anak muda akan lebih memiliki rasa tanggung jawab terhadap komitmen yang dibuat dan pada akhirnya kemajuan bangsa bukan hal yang mustahil,” ujar Rizal.
Menutup acara Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lampung Utara Drs H Budi Cipto Utomo atas merebaknya isu ISIS agar masyarakat memahami paham radikalisme bertentangan dengan agama islam. “Dengan melaksanakan ajaran Islam secara kaffah, maka paham radikalisme dapat hilang dengan sendirinya,” tutup Budi (Fredy/Rizqy-Lines).