LDII dan Polres Tegal bersinergi untuk menangkal masuknya paham radikalisme. Sebagai realisasinya, LDII mengadakan penyuluhan bahaya Radikalisme pada Minggu (24/09), di Masjid Pondok Pesantren Al Huda Manshurin Dukuh Petiyangan, Dampyak, Kramat yang diikuti lebih dari 500 remaja dan pengurus LDII.
Kegiatan diawali dengan pengajian Al Qur’an bacaan, makna, dan keterangan yang disampaikan oleh Ustad Abdul Muin, mengkaji Surat Luqman ayat 12 s.d. 14. Ayat tersebut mengajak manusia untuk bersyukur, juga mengisahkan tentang nasihat Luqman kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Alloh, serta taat kepada ibunya yang mengandung dan menyusui selama dua tahun.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Tim Deradikalisasi Polres Tegal, Iptu Mulyono, SH didampingi Abi Nugroho sekaligus merupakan narasumber. Dalam paparannya, Mulyono mengingatkan adanya ancaman bahaya paham radikalisme di wilayah Kabupaten Tegal, karena sudah beberapa kali dilakukan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88. Ada beberapa ciri kelompok radikalisme yang harus diwaspadai, diantaranya: mereka selalu menyalahkan pemerintah; tidak mau menghormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya; melaksanakan pengajian secara sembunyi-sembunyi, dan lainnya.
Sementara ketua DPD LDII Kab. Tegal H. Walidi dalam sambutannya mengingatkan kepada peserta bahwa Indonesia merupakan negeri yang indah, negeri warna-warni, terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, etnis, bermacam agama dan kepercayaan.
Ini merupakan anugerah yang luar biasa dari Alloh untuk manusia di muka bumi, bahkan ada yang mengatakan Indonesia merupakan sepotong surga yang diturunkan di muka bumi. Tentu saja harus dijaga oleh siapa pun yang menghuninya. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sangat menghormati keberagaman yang ada di negeri ini serta berkomitmen bahwa NKRI harga mati, Pancasila adalah dasar dan falsafah negara yang harus dipedomani bersama.
Terkait dengan radikalisme, LDII menolak dengan tegas paham radikalisme, karena hal itu bertentangan dengan ajaran Islam sebagai rohmatan lil alamin. Islam dihadirkan di muka bumi bukan untuk tujuan merusak bumi, namun untuk merawat bumi, memakmurkan bumi, membuat kesejukan dan kenyamanan hidup di dunia hingga di akhirat nanti.
Lebih lanjut Walidi menegaskan pentingnya pembinaan generasi muda sebagai aset bangsa yang harus dipersiapkan sebagai generasi penerus bangsa. Generasi muda harus dipersiapkan dengan pembentukan karakter yang kuat agar tidak kehilangan jati dirinya.
Sebagaimana ungkapan “You lose your wealth, you lose nothing; You lose your health, you lose something; You lose your character, you lose everything” yang artinya “Apabila Anda kehilangan harta benda, sesungguhnya Anda tidak kehilangan apapun; bila Anda kehilangan kesehatan, berarti Anda kehilangan sesuatu; dan Apabila Anda kehilangan karakter, berarti Anda kehilangan segala-galanya.”
Pada sesi tanya jawab, disambut antusias para peserta karena narasumber memberikan door prize berupa Al Qur’an dan voucher belanja bagi yang mengajukan pertanyaan maupun bagi yang dapat menjawab pertanyaan nara sumber dengan benar. Dalam kesempatan tersebut Polres juga menyerahkan bantuan berupa beras kepada Pondok Pesantren Al Huda Manshurin.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Maklumat kesetiaan terhadap NKRI dan dukungan deradikalisme oleh perwakilan Forum Remaja LDII, Ketua DPD dan Ketua Dewan Penasihat DPD LDII Kab. Tegal serta ditutup dengan doa oleh Ketua Dewan Penasihat, Suhinarso, SH., MM.