Pimpinan Cabang (PC) LDII Distrik Sentani Kabupaten Jayapura Papua mengisi kekosongan liburan sekolah dengan Pesantren Gaul Liburan Sekolah (PGLS) tingkat pra remaja dan remaja, yang diselenggarakan pada tanggal 22-24 Desember 2014, kemudian diteruskan untuk tingkat anak-anak atau cabe rawit/TPA diselenggarakan pada 27 Desember 2014 bertempat di Masjid Baitul A’la Sentani.
Dalam acara tersebut diisi materi kajian Alquran makna dan keterangan, simulasi tata krama kehidupan bermasyarakat, pembentukan karakter generasi unggul, pemberian reward, dan simulasi peribadatan lainya. Adapun pengajar berasal dari berbagai disiplin ilmu, yaitu dari Seksi Pendidikan dan Dakwah PC LDII Distrik Sentani, pakar pendidikan dari Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) Provinsi Papua, dan mubaligh/mubalighah Masjid Baitul A’la Sentani. Panitia membuatkan kartu tanda pengenal peserta dan absensi disetiap kedatangan, kepulangan, maupun izin keluar, agar para peserta lebih tertib, disiplin, dan terkontrol.
Semua materi disajikan dengan apik, sistematis, dan berdedikasi, serta mengedepankan pada pendidikan berbasis karakter, agar mudah diterima para santri. Sebelum penyampaian materi, panitia menyebarkan pre-test terlebih dahulu sesuai dengan kandungan materi, kepada para peserta. Kemudian setelah penyampaian materi diberikan kembali soal ulangan tersebut, dengan demikian dapat diketahui sejauh mana penyerapan materi masing-masing peserta. Barulah kemudian dibuka sesi tanya jawab, kemudian mengulasnya kembali.
Dewan Penasihat PC LDII Distrik Sentani, Edy Kuswanto, saat membuka Pesantren Gaul Liburan menjelaskan tentang pentingnya membentuk generasi muda yang berkepribadian profesional religius sebagai tameng dari kerusakan akhir zaman. “Sebagai generasi muda harus selalu pro aktif, rajin , dan selalu invotif dalam berbagai hal untuk mempersiapkan kompetisi AEC (ASEAN Economic Community) atau dalam bahasa Indonesia disebut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu Ketua PC LDII Distrik Sentani, Muchamad Yasir menjelaskan bahwa, generasi muda secara terus-menerus harus diberikan motivasi yang positif dalam segala hal, agar selalu tumbuh etika khusnudhzon billah/positif thinking dalam menjalani kehidupan, sehingga diharapkan akan menjadi generasi muda yang faqih/alim, akhlakhul karimah, dan mandiri. (Desri/Papua)