Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Video LDII
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Lain Lain
    • Hitung Zakat
    • Materi Webinar DPP LDII
    • Sitemap
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Video LDII
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Lain Lain
    • Hitung Zakat
    • Materi Webinar DPP LDII
    • Sitemap
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

LDII Gelar Webinar Cegah Stunting Sambut Indonesia Emas 2045

_admin by _admin
November 26, 2022
in Nasional
0
Webinar Pencegahan Stunting

Para santri pondok dan mahasiswa STAIMI mengikuti edukasi pencegahan stunting serta screening kesehatan hemoglobin sebagai deteksi dini mencegah stunting. Foto: LINES.

163
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (26/11). DPP LDII bekerja sama dengan Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar webinar Pencegahan Stunting dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN), pada Sabtu (26/11).

Kegiatan tersebut merupakan wujud dukungan LDII kepada program pemerintah, untuk pembangunan berkelanjutan. Acara digelar secara hybrid dari Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, webinar ini merupakan tindak lanjut edukasi, yang utamanya ditujukan kepada para calon ibu, untuk pengenalan pencegahan stunting. Sekaligus mendukung dan siap berpartisipasi dalam program pemerintah.

“Ini merupakan upaya pencegahan stunting jangka panjang serta berkesinambungan,” ujarnya. Ia berharap warga LDII terutama para pengurus, dapat berperan aktif hingga ke lingkup akar rumput mencegah stunting. “Sehingga target penurunan angka prevalensi stunting sebesar 14,4 persen dapat tercapai, juga mencetak individu yang unggul untuk Generasi Emas 2045,” ujar KH Chriswanto.

Sementara itu di tempat yang sama, aktivitas lainnya terkait acara tersebut adalah kegiatan mewarnai yang diikuti para siswa TK/RA binaan LDII, sosialisasi pengolahan ikan yang diikuti para guru pondok pesantren, serta Bimtek pembiayaan UMKM untuk usaha produk perikanan yang diikuti para mahasiswa STAIMI.

Cegah Stunting Sejak Sebelum Menikah

Pencegahan stunting dimulai dari hulu adalah sejak pernikahan. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (BKKBN) Nopian Andusti mengatakan, pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan sejak dini yang ditindaklanjuti dengan pendampingan.

“Stunting bukan penyakit tapi kondisi pertumbuhan pada anak-anak yang tidak memenuhi standar. Standar stunting perlu diturunkan,” katanya.

Webinar Pencegahan Stunting

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti mengatakan stunting bisa dilakukan deteksi sejak dini sebelum menikah. Foto: LINES.Anak dengan stunting memiliki koneksi otak yang rendah dan volume otaknya berbeda. Kondisi stunting ini bisa terjadi sampai dewasa. “Kualitas manusianya tentu jadi menurun seiring dengan naiknya grafik stunting,” ujar Nopian.

Angka prevalensi stunting yang tadinya 27,7 persen sejatinya menurun dalam perkembangan terakhir yakni sebesar 24 persen. Target yang harus dicapai adalah penurunan hingga 14 persen pada 2024.

Untuk mencegah stunting, calon pasangan usia subur harus dipastikan dalam kondisi sehat ketika menikah. “Sayangnya saat ini masih memprihatinkan. Kondisi kesehatan tidak memenuhi standar dan tinggi badan juga berkurang,” kata Nopian.

Kehamilan di usia remaja Nopian mengatakan sebisa mungkin dihindari. Menurunkan angka perkawinan anak juga perlu dilakukan. Hal ini menghindari resiko adanya nutrisi yang terbagi antara ibu bayi dengan bayi yang dikandung.

Untuk mempermudah screening kesehatan, BKKBN telah mengembangkan sistem aplikasi siap nikah untuk para calon pengantin. Para calon hanya perlu input hasil kesehatan. Sistem yang akan menampilkan ketentuan ideal memiliki keturunan dari hasil screening tersebut.

BKKBN juga membentuk TPK atau tim pendamping keluarga yang bekerja di lingkup kelurahan dalam melakukan pendampingan dan bimbingan terkait program ini. “Keluarga juga dapat konsul langsung dengan tpk tersebut melalui aplikasi,” katanya.

Nopian berharap adanya sinergi dan koordinasi dengan para ormas dan lembaga, informasi pencegahan stunting ini diteruskan ke masyarakat langsung, “Melalui LDII dapat dilakukan advokasi kebijakan yg belum berjalan.”

Sejalan dengan Nopian, Ketua Tim Kerja Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja, Direktorat Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, Inti Mujiati mengatakan peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing menjadi tantangan besar.

Para siswa TK/RA yang dibina LDII ikut berpartisipasi dalam kegiatan mewarnai bersama. Foto: LINES.

Dua hal penyebab stunting kata Inti, asupan makanan bukan dari sisi jumlah tapi juga kualitasnya. Ia mengapresiasi penerapan langsung LDII melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan. Yang kedua, infeksi atau sakit juga akan mempengaruhi status gizi.

Penyebab tidak langsung seperti pola asuh, pemilihan makanan, sanitasi, serta pelayanan kesehatan umum.

Stunting menjadi hal penting karena ada masalah perkembangan yang berpengaruh pada kesehatan. Gangguan kognitif metabolik hal ini menjadi dampak penyakit tidak menular namun berat.

“Menilik bonus demografi, usia produktif potensial lebih tinggi dari yang tidak produktif. Jika tidak diperbaiki menjadi dampak bagi pembangunan nasional,” ujarnya. Secara ekonomi akan rugi karena berpengaruh pada beban negara menanggung dana kesehatan.

Terkait hal tersebut, Plt. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ishartini mengatakan inisiasi program GEMARIKAN sebagai penanganan masalah gizi buruk, termasuk penurunan angka stunting.

Serapan konsumsi ikan indonesia termasuk besar. Dengan meningkatkan konsumsi ikan, akan meningkatkan kesejahteraan nelayan  di hulu dan industri pengolah ikan di hilir. “Bahan baku ikan sudah banyak masuk menjadi industri kuliner. Banyaknya produksi terserap, golnya meningkatkan kualitas SDM,” katanya.

Share this:

  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Telegram
Tags: BKKBNGEMARIKANKemenkesKKPldiiWebinar Pencegahan Stunting

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Pantja Pebruantoro on Kejari Banyuwangi Gandeng LDII Gelar Jaksa Masuk Pesantren
  • Heri Sensustadi on LDII: Pembakaran Kitab Suci, Bukan Adab Manusia Modern dan Bisa Memicu Kehancuran Peradaban
  • Wawan Hamdani on Alon-Alon (Pelan-Pelan Saja)
  • Rukman on Kolaborasi LDII 3 Kabupaten Menjaga Pergaulan Generasi Muda
  • Rukman on LDII: Pembakaran Kitab Suci, Bukan Adab Manusia Modern dan Bisa Memicu Kehancuran Peradaban
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

Bupati Halikinnor Apresiasi Kontribusi LDII Kotim Membangun Karakter Generasi Muda

August 2, 2022
Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme, LDII Kotawaringin Timur Peringati HUT RI

August 19, 2022
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

August 2, 2020
Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

Ridwan Kamil: Saya Salut LDII Sudah Berikhtiar menjadi Agen Pembangunan Bangsa

December 24, 2020
Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

Tembus Rp400 Miliar, Begini Cara Warga LDII Berkurban

73
Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

Tanpa Pancasila, NKRI Ambruk

44
Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

Mengenang KH Kasmudi Asshidiqie, Wanhat DPP LDII yang Rendah Hati

37

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia

33
Ponpes Al Ubaidah dan UT Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan Formal Juru Dakwah

Ponpes Al Ubaidah dan UT Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan Formal Juru Dakwah

January 31, 2023
Seabad NU

DPP LDII: Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

January 31, 2023
Kapolres Kota Kediri Kunjungi Ponpes Wali Barokah Tingkatkan Sinergi Harkamtibmas

Kapolres Kota Kediri Kunjungi Ponpes Wali Barokah Tingkatkan Sinergi Harkamtibmas

January 29, 2023
LDII Kabupaten Bandung Siap Kerja Sama dengan Kejari Helat Penyuluhan Hukum

LDII Kabupaten Bandung Siap Kerja Sama dengan Kejari Helat Penyuluhan Hukum

January 29, 2023

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ponpes Al Ubaidah dan UT Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan Formal Juru Dakwah January 31, 2023
  • DPP LDII: Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru January 31, 2023
  • Kapolres Kota Kediri Kunjungi Ponpes Wali Barokah Tingkatkan Sinergi Harkamtibmas January 29, 2023

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • Tentang LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Bidang
    • MATERI MUNAS IX 2021
    • Menyikapi Wabah Covid-19
    • Fatwa MUI
  • Video LDII
  • Daftar Website LDII
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Lain Lain
    • Hitung Zakat
    • Materi Webinar DPP LDII
    • Sitemap

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.