Sejak remaja, para wanita seharusnya diajak mengenal alat reproduksi mereka. Agar mereka lebih bisa menjaga kesehatan dan pergaulan.
Masa remaja adalah masa transisi menuju dewasa. Mereka akan mengalami perubahan fisik, sosial, dan juga emosi. Mereka juga dahaga informasi dan ingin aktualisasi diri. Salah mengunduh informasi sama halnya merusak perilaku remaja. Sementara itu, bahaya HIV/AIDS mengincar mereka dari hubungan seksual berganti pasangan hingga penggunaan jarum suntik.
LDII Jakarta Utara melihat pentingnya edukasi atau penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja wanita, agar mereka mendapat informasi yang benar dan tepat. Pada Minggu (8/3) lalu, LDII Jakarta Utara menggelar Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita, bertempat di Masjid Nurul Muttaqin dengan peserta remaja putri usia 13 tahun ke atas. Acara yang mengangkat tema “Menumbuhkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita” ini dihadiri oleh 100 orang remaja putri. Acara seminar dibuka dengan pengajian hadist yang membahasa masalah mensucikan (toharoh) diri dari haid yang dibawakan oleh Ustadzah Aisyah, agar para remaja mengerti bagaimana membersihkan diri usai haid.
Selanjutnya seminar memasuki tahap pengenalan organ kewanitaan, fungsi-fungsi alat reproduksi wanita, mengenali tanda abnormal cairan kewanitaan, sampai mengenali kanker yang biasa menjadi masalah pada reproduksi wanita, yang dibawakan oleh dr. Reisa Reshinta. Dalam pemaparannya, Reisa menjelaskan banyak kasus penyakit ganas terjadi pada wanita usia muda. Jika dulu kanker payudara banyak ditemukan pada wanita usia 50 tahun, sekarang banyak ditemui wanita usia 20-an tahun juga rentan terserang kanker, akibat mengonsumsi junkfood.
Selain itu, Reisa juga menekankan kepada para remaja putri untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksinya. “Kepedulian dan pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi harus lebih kita tingkatkan karena banyak remaja wanita kurang paham apa dan bagaimana menjaga kesehatan reproduksi, baik pada saat seperti usia remaja maupun nanti setelah menikah,” ujarnya. Ia juga menekankan kepada para remaja agar menjauhi dan cara menjaga diri dari pergaulan yang tidak baik. Dan melakukan pemeriksaan berkala dan melakukan vaksinasi HPV agar terhindar dari kanker serviks.
Pada acara ini peserta juga diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesehatan reproduksi wanita. Fadillah sebagai salah satu peserta seminar mengungkapkan sangat senang dengan adanya seminar ini. Fadillah mengungkapkan seminar ini memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi wanita terutama remaja wanita seperti dirinya, yang awalnya tidak paham menjadi paham terhadap masalah-masalah reproduksi wanita.
Ketua Pelaksana Seminra Miftaniyah mengungkapkan tujuan diadakannya seminar ini agar remaja putri lebih waspada, meminimalisir, dan menjaga kesehatan terutama kesehatan organ kewanitaan. Selain itu Miftaniyah juga berharap semoga remaja wanita bila dewasa nanti menjadi calon ibu, yang bisa lebih mempersiapkan diri menjadi ibu yang sehat karena generasi-generasi yang sehat berasal dari ibu yang sehat pula. (Mifta/Galang)