Jayapura — Sebagai tindaklanjut asrama hadits Ibnu Majjah juz 3 di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri, Jatim, DPW LDII Papua menghelat asrama lanjutan, untuk mentransfer ilmu kepada para mubaligh dan mubalighot di tingkat PC dan PAC se-Papua.
Penyelenggaraan pembukaan khataman Hadits Ibnu majah Jilid 3 oleh DPD LDII Kota Jayapura dilaksanakan pada 2 Februari 2014 di Masjid Ar Rosyid, belakang Sekretariat DPW LDII Papua, Jalan Bucend II Entrop Kota Jayapura.
Acara yang dimulai tepat pukul 09.30 WIT, dihadiri para pengurus DPW LDII Papua dan DPD LDII Kabupaten/kota se-Papuan. Jajaran tamu undangan di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura H. Syamsuddin, Ketua MUI Kota Jayapura H. Zulhan Makmun, Sekretaris MUI Provinsi Papua H. Dudung, Ketua NU Provinsi Papua H. Tony Wanggay, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia H Muharom.
“Metode pengajian hadits Ibnu Majah juz 3 ini menggunakan sistem tradisional, sorokan, yang biasa digunakan di pesantren-pesantren nusantara,” ujar Ust Syaifulah selaku pengurus LDII Kota Jayapura. Dalam sistem sorokan, guru membaca dan mengartikan setiap kata, lalu murid mendengar sambil mencatat makna.
Dengan demikian, siapapun bisa mempelajari hadits dengan cepat dan segera mengamalkan kandungannya. Acara ini rencananya dilaksanakan dalam 10 hari, hingga 12 Februari. Tak kurang dari 70 utusan mengikuti acara khataman hadist Ibnu Majjah juz 3. “Acara ini terselenggara secara swadaya, semua dari warga LDII,” papar Syaifullah.
Menurut Syaifullah, khataman hadits ini adalah momen penting bagi warga LDII untuk berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di bidang agama. Dengan mempelajari hadist secara langsung, warga LDII memperoleh pemahaman yang jelas, mengenai tata cara ibadah dan menyikapi dinamika sosial. Agar tercipta kerukunan, kebersamaa, dan kedamaian. Untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda agama.
Mengenai kerukunan antar umat beragama, Kepala Kantor Kementerian Agama Papua Syamsuddin mengajak setiap warga Papua untuk hidup rukun berdampingan, “Mari jangan menghujat, mari sama-sama merangkul jangan memukul, bekerjalah dengan pikirkan yang baik, rencanakan dengan baik lalu tindakan baik, dan kontrolah dengan hati, damai menembus perbedaan,” ujar Syamsudin.
Syamsuddin berpesan adar tahun politik ini masyarakat jangan terlarut dalam hiruk pikuk politik, yang terkadang kerap menciptakan ketidakrukunan. “Biarlah orang lain yang mengurusinya, kita mengambil peran dan tupoksi masing-masing sesuai kapasitas,” ujar Syamsuddin.
Wakil Wali Kota Jayapura Nur Alam merasa senang dan merasa sejuk bisa mendatangi undangan pengurus LDII. “Jarang di kota modern seperti Jayapura, masih ada ummat yang berkumpul, apalagi berkumpul untuk menghkhatamkan hadits Ibnu Majjah, ini luar biasa,” ujar Nur Alam. Menurutnya, Pemkot Papua sangat berterimakasih dengan acara yang positif ini.
Dalam kesempatan itu Pemkot Jayapura mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi tingginya, kepada warga LDII yang telah mendukung program pemerintah di bidang kebersihan, “Secara prinadi saya melihat saudara-saudara warga LDII sangat memperhatikan kebersihan. Dengan kebersihan, Puskesmas dan rumah sakit se-Jayapura meloporkan kasus malaria, demam berdarah, dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) menurun 60-65%, dibanding 2013,” ujar Nur Alam.
Nur Alam dalam kesempatan itu mengajak warga LDII berdoa untuk keamanan daerah Kota Jayapura dan menggunakan hak pilihnya pada 9 April 2014, “Kalau LDII membutuhkan bantuan silakan mengajukan proposal, Insya Allah saya akan membantu. Dan kalau mengundang saya akan memprioritaskan,” ujar Nur Alam ramah di depan seratusan warga LDII. (Suparto/LINES)