Idul Fitri memiliki arti kembali kepada kesucian, atau kembali ke asal kejadian. Idul Fitri diambil dari bahasa Arab, yaitu fithrah, berarti suci. Dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Karena itu, perlu upaya mengembalikan kembali pada kondisi sebagaimana asalnya.
Itulah makna Idul Fitri. Adapun dosa yang paling sering dilakukan manusia adalah kesalahan terhadap sesamanya. Seorang manusia dapat memiliki rasa permusuhan, pertikaian, dan saling menyakiti. Idul Fitri merupakan momen penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok.
Pada 12 Agustus 2014 Pengurus dan Warga DPD LDII Kab. Jayapura diundang oleh Bupati Jayapura sekaligus Ketua DPW Partai Nasdem Prov. Papua, Mathius Awaitaw, S.E.,M.Si untuk mengikuti acara halal bi halal yang diadakan pemerintah kabupaten sekaligus pelepasan jamaah calon haji Kab. Jayapura 2014 M/1435 H yang bertempat di lapangan parkir VIP kantor Bupati Jayapura.
Acara halal bi halal ini dihadiri dari unsur pimpinan TNI-Polri, pimpinan SKPD di Kab. Jayapura, pimpinan organisasi keagamaan, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tamu undangan di Kab. Jayapura.
Dalam sambutanya Bupati Jayapura, Mathius Awaitaw,S.E.,M.Si menjelaskan tema dari acara ini adalah “Melalui Halal Bihalal Pemerintah Kab. Jayapura Tahun 2014 M/1435 H Kita Rektualisasi Nilai Iman Dalam Menterjemahkan Makna Silaturahmi Untuk Meningkatkan Hubungan Sesama Manusia, Menghargai Perbedaan Dan Bersatu Padu Mewujudkan Jayapura Baru”
Mathius menegaskan agar masyarakat jayapura berupaya selalu waspada dan terus berhati-hati terhadap gerakan Islamic State Irak Suriah (ISIS), karena ideologinya tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 serta dapat memecah belah NKRI, “Saya berharap kepada para pemuka agama supaya selalu membina dan membentengi kaum muslim supaya tidak terjebak dengan gerakan radikal tersebut,” ujarnya. Di penghujung acara Bupati Jayapura secara simbolik melepas calon jamaah haji Kab. Jayapura tahun 2014 M/ 1435 H untuk beribadah di Masjidil Haram.
Sekretaris LDII Kab. Jayapura, Desri Eko Winasis menegaskan, halal bi halal adalah refleksi ajaran Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling memberi kasih sayang. Halal bi halal juga simbol yang merefleksikan bahwa Islam adalah agama toleran, yang mengedepankan pendekatan hidup rukun dengan semua agama. “Perbedaan agama bukanlah tanda untuk saling memusuhi dan mencurigai, tetapi hanyalah sebagai sarana untuk saling berlomba-lomba dalam kebajikan,” kata Desri.
Desri menambahkan LDII sangat tidak sependapat dan menolak keras paham ISIS yang saat ini sedang bergerilya di masyarakat mencari pengikut. Sejak dulu LDII selalu menanamkan semangat bela negara dan selalu mensosialisasikan 4 (empat) Pilar Kebangsaan Indonesia kepada masyarakat.
Dalam acara halal bihalal tersebut Wakil Ketua MUI Prov. Papua, Drs. H. Ust. Umar Baw Albintuni, M.M memberikan tausyah tentang keutamaan dan pentingnya halal bi halal. Umar juga menjelaskan dalam Alquran Surah Al Hujuraat:13,”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Untuk itu kita semua harus bersatu didalam kebergaman Bineka Tunggal Ika untuk membangun Jayapura baru,” imbuhnya.