Jayapura (18/3). Ketua DPD LDII Kabupaten Jayapura Imam Subekti, S.Pd menghadiri undangan dari Polres Jayapura dalam acara Focus Group Discusion (FGD), bersama dengan ormas lainnya. Acara ini dihelat untuk menciptakan kamtibmas pada perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Acara ini digelar, agar para tokoh agama dapat mengantisipasi kelompok-kelompok garis keras yang masuk diwilayah kabupaten Jayapura, karena memang sudah ada beberapa masyarakat yang melaporkan hal tersebut dan mengeluh dengan keberadaan mereka,” kata Kapolres Jayapura AKBP Sondang Siagian, S.IK.
Dalam FGD tersebut menghasilkan beberapa poin diantaranya para tokoh agama dan masyarakat, supaya bisa meredam warga untuk tidak menyalakan petasan pada malam 24 dan 31 Desember, karena dapat mengganggu ibadah Natal dan mewaspadai gerakan radikalisme di Kabupaten Jayapura.
Untuk menciptakan rasa aman dan meningkatkan solidaritas antar umat beragama, Sondang Siagian meminta kepada ketua ormas/paguyuban dan pengurus masjid, untuk mempersiapkan pemudanya dalam pengamanan ibadah Natal, di gereja-gereja bersama aparat kepolisian.
Memenuhi permintaan Polres Jayapura, LDII mengerahkan 12 pemuda untuk mengikuti apel pasukan operasi lilin 2015 bertempat di Mapolres Jayapura. Para relawan ini dilepas secara resmi oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Jayapura Kompol Ridwan, sekaligus bertindak sebagai komandan apel. Selanjutnya pada 24 dan 25 Desember 2015, mereka turut membantu pengamanan Kamtibmas.
Ditemui di sela-sela kegiatan tersebut, Imam Subekti menyatakan LDII secara terang-terangan menolak gerakan radikalisme dan terorisme, karena bertentangan dengan syariat Islam dan empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika), Hal itu juga tercermin dari deklarasi Musda II LDII Kabupaten Jayapura pada 3 Desember lalu, yang mengajak pemerintah dan masyarakatuntuk mencegah dan menolak terorisme dan radikalisme.
Imam menambahkan, setiap agama mempunyai aturan masing-masing dalam beribadah, namun perbedaan itu bukanlah alasan untuk berpecah belah, sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, harus menjaga kerukunan antar umat beragama, saling tolong-menolong, dan menjaga toleransi beragama, untuk bersama-sama membangun negara ini menjadi yang lebih baik. (Desri/LINES Jayapura)