Majelis Ulama Indonesia (MUI) Situbondo dan ormas Islam lainnya, sepakat menolak keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di seluruh Indonesia terutama di wilayah Situbondo. Untuk itulah DPD LDII Situbondo bekerjasama dengan Kodim 0823 Situbondo, pada Minggu (19/10) melakukan sosialisasi mencegah masuknya ISIS ke wilayah Situbondo.
MUI Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pernah mengusulkan agar tiap daerah di Indonesia dibentukk Badan Penanggulangan Nasional Teroris (BNPT) di masing-masing Kabupaten/Kota di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran ajaran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sejumlah daerah di Indonesia.
Selain itu, pembentukan BNPT di masing-masing kabupaten/kota di Indonesia juga bertujuan untuk mengantisipasi segala macam gerakan yang akan mengancam tentang kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, termasuk ajaran yang mengusik kerukunan umat dan antar umat beragama disejumlah daerah di Indonesia.
Menurut MUI Situbondo ajaran dan kegiatan ISIS ini benar-benar merusak ukhuwah islamiyah dan ukhuwah watonia. Untuk itu, MUI mengajak kepada seluruh masyarakat Situbondo yang terkenal sangat religius untuk bersatu dalam memerangai segala paham, aliran, dan gerakan yang akan merongrong keutuhan umat Islam di Kota Situbondo.
Senada dengan MUI, LDII Situbondo menekankan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati. ”Setiap komponen bangsa Indonesia secara perorangan maupun berkelompok baik dalam politik, ormas, maupun berbagai wadah kelembagaan lainnya wajib hukumnya untuk mempertahankan, memelihara, menjaga, dan melestarikan keutuhan NKRI,” ujar Ketua DPD LDII Situbondo Agus Triono.
Di mata LDII, ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara bangsa yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan penjajahan.
Untuk mencegah radikalisasi termasuk pengaruh ISIS, DPD LDII Kabupaten Situbondo telah menyerukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kepada seluruh komponen masyarakat di mana saja berada, termasuk di dalamnya para pimpinan organisasi kemasyarakatan secara eksternal maupun internal di setiap jenjang mulai dari Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Kabupaten Situbondo agar meneruskan informasi tersebut kepada warga di lingkungan masing-masing; 2. Sebagai upaya pencegahan maka kepada para orang tua agar melakukan pengawasan kepada putera-puterinya ketika meminta izin untuk berkemah, outbond tugas praktek lapangan, pecinta alam, tugas kelompok belajar dan lain-lain; 3. Sebagai bagian dari upaya pembinaan spiritual terhadap para santri maka para guru ngaji (Ustadz dan Ustadzah) agar melakukan dakwah yang sejuk mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi antar umat beragama; 4. Kepada para takmirul masjid agar meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masjid dan sekitarnya; 5. Kepada semua warga apabila menemukan tanda-tanda yang mengarah sebagaimana dimaksud di atas agar segera meloporkan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Untuk menangkal pengaruh ISIS, maka LDII Kabupaten Situbondo menggelar konsolidasi organisasi bertempat di Masjid Nurul Haq Jalan Anggrek X, pada Minggu (19/10) bertema Pencegahan Gerakan Radikal ISIS (Islamic State Of Iraq and Syria) Demi Tetap Terjaganya Keutuhan NKRI. Sebagai narasumber utama Mayor (Inf) Teguh Hery Wignyono Kepala Staf Kodim 0823 Situbondo mewakili Komandan Kodim 0823.
Di hadapan para undangan yang berjumlah tidak kurang dari 300 orang, ia menyampaikan bahwa untuk mencegah munculnya gerakan radikal ISIS di Situbondo perlu adanya keterpaduan langkah oleh komponen bangsa, bukan hanya TNI dan Polri tetapi juga organisasi dan lembaga kemasyarakatan seperti halnya LDII. “Teroris merupakan salah satu bentuk kejahatan internasional dan nasional yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan,” ujar Teguh.
Ia menekankan, melawan teroris memerlukan wawasan yang luas tentang peran serta masyarakat untuk menangkal dan menanggulanginya, serta memberi kesadaran terhadap keamanan lingkungan dan cinta terhadap NKRI. Mulai dari komponen masyarakat strata lingkungan sampai dengan strata institusi sehingga tidak mudah terprovokasi untuk bergabung dengan ISIS. Mayor (Inf) Teguh Hery Wignyono berharap kepada para generasi muda, agar tidak mudah terpengaruh propaganda ISIS melalui media sosial, dan lain sebagainya.