PC LDII Karawang Barat mengadakan seminar mengenai “Bahaya Hoax dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara”. Acara yang dihadiri 200 peserta muda-mudi warga LDII Karawang itu mengundang Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karawang K.H Judhi Sholeh.
Dalam pemaparan, Judhi Sholeh meyampaikan bahwa masyarakat harus berhati-hati dalam menerima suatu isi berita yang belum jelas kebenarannya. Permasalahannya, ada berita yang seakan-akan benar, tapi ketika ditelusuri lebih dalam tidak sesuai dengan fakta.
“Yang namanya berita itu ada benar ada salah, dan untuk sulit membedakannya. Karena banyak berita bohong atau buruk yang di framing menjadi berita yang seakan-akan benar dan baik, maka perlu Tabayyun setiap mendapat informasi,” ujar Judhi Sholeh.
Menurutnya, umat dalam menyikapi hoax harus meneliti berita, menyeleksi berita, dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan suatu permasalahan. Supaya tidak ada pihak lain yang dizalimi atau tersakiti.
“Apalagi sekarang sudah ada whatshapp, masyarakat bisa menyebar luaskan berita yang belum tentu kebenarannya lewat grup. Jadi kalau ada yang share video, gambar, atau berita dari grup jangan langsung dibagikan sebelum mencari kebenaran berita tersebut,” ujar Judhi Sholeh.
Drs. H. Rokim Hamdani sebagai Dewan Penasihat LDII Karawang, menyambut baik atas kehadiran K.H. Judhi Sholeh. Ia mengapresiasi kehadiran Dewan Penasihat MUI Karawang itu yang telah meluangkan waktunya untuk mengedukasi pemuda LDII.
“Hanya untuk warga LDII, K.H. Judhi Sholeh rela untuk datang ke acara ini meskipun jadwal padat, Diharapkan semua peserta konsentrasi penuh untuk mendengarkan narasumber kita,” ujar H. Rokim Hamdani dengan antusias.
Saat ini merupakan era keterbukaan informasi. Teknologi informasi yang pesat membuat peredaran informasi begitu mudah, cepat, dan meluas sehingga sulit terbendung oleh masyarakat. Maka setiap mendapat informasi wajib ditabayunkan atau klarifikasi dan konfirmasi. (Ciliva/Lines Karawang)