Padang (15/3) – DPD LDII Kota Padang menggelar Diklat Guru Generasi Penerus (Generus). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada guru, ustad, dan ustadzah agar dapat memahami karakteristik anak-anak didiknya, sehingga dalam penyampaian materi pendidikan anak-anak didik dapat memahami dan menyerap ilmu-ilmu yang disampaikan.
Diklat Guru Generus dibuka oleh Wanhat DPD LDII Kota Padang, H. Nana Mulyana. Nana menyampaikan para ustad/ustadzah agar dapat selalu bersyukur dan bersabar dalam mengahadapi anak-anak didiknya, selalu semangat dalam membina dan mengajar anak didik agar menjadi pemuda/pemudi yang professional religius. Nana juga berharap para peserta diklat ini agar menjadi guru/ustad/ustadzah bisa ditiru tingkah lakunya, bisa didengar ucapannya dan dicontoh serta yang terpenting para guru/ustad/ustadzah dapat menjadi Uswatun Hasanah bagi anak-anak didiknya. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang guru TPQ yang berada di Kota Padang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, (15/3) Meskipun kegiatan ini singkat namun para peserta diklat mendapatkan ilmu-ilmu dalam mengelola Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dengan kata lain kegiatan ini meningkatkan kualitas kinerja para guru, agar dapat mengajar secara lebih produktif. Acara yang bertemakan “Kemuliaan Sang Penyampai Ilmu” ini diselenggarakan di Masjid Miftahul Huda, Padang, Sumatera Barat.
Kegiatan ini mendatangkan salah satu pengamat dan pemerhati Pendidikan DPD LDII Kota Padang Drs. H. Sulistyo, dalam diklat ini ia menyampaikan materi “Tugas dan Peran Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)”. Dalam penyampaiannya Sulistyo memaparkan dalam situasi pengajaran gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukannya. “Seoarang guru harus mengetahui peran mereka, antara lain : menguasai bahan materi, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, mampu menggunakan media belajar,” ujar Sulistyo.
Menurut Sulistyo, seorang pengajar juga harus menguasai landasan-landasan pendidikan, mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar, mampu menilai prestasi siswa untuk kepentinagn pelajaran, memahami fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan, mampu melaksanakan administrasi dan mamahami prinsip-prinsip dan penafsiran hasil penelitihan pendidikan guna keperluan pengajaran.
Pada sesi kedua dan ketiga para peserta diberikan motivasi dalam kegaiatan KBM, yang disampaikan oleh Ust. Wandi. Menurut Wandi guru seharusnya lebih memahami para anak didiknya dan guru harus memiliki sifat yang penyabar dan ikhlas dalam mengajar. Para guru juga harus memberi perhatian lebih dan dapat membagi waktunya sehingga KBM dapat terlaksana dengan baik. “Lantunan bola setimpal dengan seberapa keras kita melemparnya,” ujar Wandi. Begitulah hakikatnya seorang guru mengarahkan dan mendidik anak-anak didik menuju arah yang lebih baik.
Pemberian motivasi kedua disamapikan oleh Ust. H. Yulianto Nugroho. Nugroho dalam motivasinya menyampaikan bagaimana mempersiapkan generasi yang profesional religius melalui tenaga pendidik yang berkualitas dan mengerti apa yang menjadi perannya. “Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus dengan ikhlas, jangan sampai mengeluh. Sesunguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. 2 : 218),” ujar Nugroho.
Selain itu Nugroho juga berpesan bagi para peserta diklat agar selalu semangat dalam KBM, lakukan kegiatan KBM ini atas dasar menebar kebaikan bukan kesombongan dan tebarlah kebahagiaan agar suasana KBM dapat berjalan dengan baik.
Di penghujung acara, Ketua tim PPG (Pengerak Pembina Generus) LDII Kota Padang, Renol, S.Pi menyampaikan pesan kepada peserta diklat agar guru/ustad/ustadzah agar dapat mengetahui dan memahami kurikulum, sehingga bisa mengetahui apa yang menjadi tujuan dari kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya kurikulum yang merupakan koridor kegiatan belajar mengajar sehingga apa yang menjadi tujuan dapat berjalan dengan benar dan efektif. (agl)