PADANG (4/5) – LDII. Kesibukan kerap menyita waktu untuk bersama dengan keluarga, kerabat, maupun sahabat. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan kebersamaan. Tanpa hal itu, kerukunan dan kekompakan sangat sulit terwujud. Ide itulah yang mendasari DPD LDII Kota Padang menghelat family gathering, yang diikuti tiga PC LDII yang ada di Kota Padang.
“Kegitan ini bertujuan untuk mewujudkan enam tabiat luhur dalam kehidupan, berupa rukun, kompak, kerja sama yang baik, jujur, amanah, dan muzhid-mujhid,” ujar Dewan Penasehat DPD LDII Padang H. Noer Hidayatulloh. Menurutnya “kumpul keluarga” ini untuk menciptakan kerukunan dan kekompakan warga LDII. “Warga LDII Padang biasanya hanya bertemu saat pengajian, yang membatasi komunikasi. Dengan family gathering kami memiliki kesempatan saling bersilaturahim, tegur sapa, saling berkomunikasi, untuk menciptakan kerukunan antar sesame,” imbuh Noer Hidayatulloh.
Menurutnya, DPD LDII Kota Padang di masa mendatang akan menggelar family gathering dalam bentuk lain, semisal donor darah, berobat gratis, dan sunatan masal. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan, di antara warga LDII dan masyarakat sekitar.
Ketua Panitia family gathering Iqbal, menyatakan kegiatan ini diikuti sekitar 500 perserta. Untuk memeriahkan acara, panitia membagi kegiatan sesuai dengan tingkatan usia, mulai dari anak-anak, muda-mudi, dan orang tua. Untuk tingkat anak-anak dan muda-mudi panitia mengadakan lomba mewarnai, kata berantai, tarik tambang, dll. “Untuk tingkat muda-mudi panitia mengadakan berbagai macam outbound yang bertujuan untuk meningkatkan kekompakan dan kerukunan,” ujar Iqbal. Panitia juga menggelar atraksi seni bela diri Persinas Asad untuk meramaikan acara ini.
Selain itu, Iqbal mengatakan bahwa kegiatan ini juga melibatkan para orang tua. Tidak ketinggalan panitia juga mengadakan lomba memasak nasi goreng dan outbound – khusus untuk para orang tua. Menurut Iqbal, acara yang digelar pada Minggu (5/4) di halaman Masjid Miftahul Jannah, Jl. Surau Balai, Kuranji Padang tersebut disiapkan dalam waktu tiga minggu.
Salah satu peserta, Nesli, mengungkapkan kegembiraannya terhadap acara ini. Menurutnya acara seperti ini harus sering dilaksanakan, karena membuka ruang komunikasi yang dalam, di antara peserta. “Menjadi lebih akrab dan sangat menyenangkan, serta mampu menambah kerukunan dan kekompakan,” ujar Nesli. Ia berharap untuk acara ke depan, panitia lebih memperbanyak acara game atau outbond agar menghibur sekaligus mampu mempererat kerja sama antar peserta.
Acara ini juga menjadi semacam “etalase” berbagai aktivitas kewirausahaan para remaja puteri. Mereka berjualan di stan-stan yang disediakan panitia, sebagai cerminan salah satu program Tri Sukses, yakni kemandirian – selain memiliki kepahaman agama yang kuat dan berakhlaqul karimah. Acara ini seperti sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui: kerukunan dan kekompakan yang menjadi prioritas dapat terwujud, dan generasi mudah diasah kemandiriannya.
(agl/LINES Padang)