Parigi Mautong (17/9) Setelah melalui perjalanan selama 18 hari mengintari kepulauan dengan kriteria Terluar, Terpencil dan Tertinggal (3T) akhirnya tim Ekspedisi Bhakesra LDII tiba di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tenggara, pada 17 September. Hamparan replika pinisi cilik berselimutkan lampu berwarna-warni yang terpampang rapi di sepanjang perjalanan, serta iringan bendera bertuliskan Sail Tomini 2015 menjadi pemandangan indah di Parigi Moutong.
Setidaknya telah merapat 10 kapal perang baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara. Juga telah terpampang kapal Pinisi di Pantai Kayu Bura. Selain Ekspedisi Bhakesra, kegiatan pendukung Sail Tomini lainnya yaitu bakti sosial dan pelayanan kesehatan Operasi Bhakti Surya Jaya. Pelayaran Lingkar Nusantara, BUMN Bina Lingkungan, Lintas Nusantara Remaja, gebyar batik tomini, dan Festival Boalemo.
Acara puncak Sail Tomini akan dimeriahkan dengan Festival Boalemo pada Sabtu (19/9) di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong. Beberapa kegiatan yang ada dalam rangkaian Festival Boalemo di antaranya parade perahu nelayan, Festival Alangagaya (laying-layang) dan atraksi udara TNI AU. Festival ini rencananya juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo bersama jajaran menteri dan seluruh gubernur se-Indonesia, bupati dan wali kota terbaik se-Indonesia serta pimpinan negara se-Asean.
LDII telah mempunyai beberapa catatan penting selama perjalanan ekspedisi, sebagai masukan dan saran, baik secara internal pada kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat maupun Kemenko Kesra sebagai inisiator Ekspedisi Bhakesra. “Sebagai langkah nyata usai ekspedisi. Kami akan upayakan realisasi pesantren LDII, dengan mengirimkan warga pulau dengan kriteria 3 T, untuk belajar di pondok pesantren di Jakarta dan sekitarnya. Secepatnya akan kami kirimkan anak-anak yang akan nyantri sambil sekolah,” ujar Widodo.
Wisata merupakan industri yang tumbuh di Kabupaten Tojo Uno-uno. Kabupaten itu dikunjungi sekitar 20 ribu wisatawan asing per tahun. Ini menjadi pesan, baik untuk warga Tojo Uno-uno sendiri maupun untuk menjadi bahan kajian dan masukan kepada Kemenko Kesra. “Jika ditilik dari segi ekonomi pengembangan periwisata ini sangat menguntungkan, namun jika tak disiapkan filter nilai kearifan lokal dan nilai kehidupan budaya, bisa terancam karena westernisasi yang dibawa warga asing. Maka pembinaan nilai keagamaan dan budaya yang baik sejak dini bisa menjaga nilai-nilai sosial warga. Di sinilah kami coba berperan,” kata Widodo.
LDII juga telah berkoordinasi dengan pejabat setempat terkait beasiswa pesantren LDII. “Di Muna kami berkoordinasi langsung dengan Bupati Muna, di Banggai Laut dengan Pj Bupati Banggai Laut dan di Konawe Kepulauan kami telah berkoordinasi dengan Sekda Konaewe Kepulauan. Sehingga kedepan tinggal tindak lanjut dari stakeholder terkait,” kata Widodo. Rencananya tim Ekspedisi Bhakesra akan berada di perairan Teluk Tomini bersamaan dengan Festival Boalemo. Usai acara ini, tim akan bertolak ke Makassar untuk bekal ulang, setelah itu langsung menuju Jakarta (Fredy/Lines).