Bandar Lampung (17/12). Ketua DPW LDII Lampung Muhammad Aditya sangat mengapresiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yang mempercayakan LDII sebagai tuan rumah ‘Anjau Silau’. Acara tersebut merupakan silaturrahim antar pengurus FKUB Lampung, yang diadakan pada Kamis (9/12) di GSG Tanjung Senang, Bandar Lampung.
Acara yang diikuti seluruh pengurus FKUB Lampung itu, bertujuan untuk meningkatkan sinergi umat beragama, seperti disebutkan oleh Ketua FKUB, Baharuddin dalam sambutannya.
Menurut Aditya, sinergi umat beragama ini tidak akan terwujud tanpa solidaritas organisasi-organisasi agama yang terdapat di dalam FKUB. Organisasi agama yang dimaksud bukan hanya Islam saja sebagai agama mayoritas masyarakat Indonesia, namun juga organisasi non-Islam seperti WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), PGIW (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia Wilayah), dan juga PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia).
Ia juga menjelaskan mengenai LDII yang merupakan organisasi yang mengedepankan dakwah yang santun, menyejukkan, dan tidak memprovokasi. “Sesuai slogan LDII ‘Profesional Religius’ yang diharapkan dapat membangun dan berkontribusi secara nyata untuk negara, dengan tetap berpegang teguh pada nilai agama yang dianut,” ujar Aditya.
Lebih jauh, Aditya memaparkan hidup rukun dengan sesama, tanpa memandang fisik, agama, suku, dan ras, juga senantiasa ber-chusnudzon pada siapapun dan agama apapun. Dalam ungkapan chusnudzon tersebut, Ketua FKUB menyebutkan sinonim chusnudzon adalah positive thinking, karena dengan berpikir positif terhadap sesama, akan meningkatkan kerukunan baik dalam bermasyarakat dan dalam umat beragama.
Dalam rangkaian acara tersebut, terdapat sesi dialog ramah tamah antar perwakilan forum organisasi agama. Mereka saling memberi masukan untuk FKUB sebagai payung bagi organisasi beragama.
Ketua DPD LDII Lampung Selatan, Sugiono, dalam sesi dialog ramah-tamah antar perwakilan ormas memaparkan sarannya secara terbuka untuk menggelar forum diskusi keagamaan, yang melibatkan anak muda sebagai generasi penerus umat beragama di masa depan.
“Sebab anak muda adalah penentu nasib umat beragama di masa yang akan datang. Maka dari itu, penting untuk melibatkan kawula muda dalam forum diskusi umat beragama,” ujarnya.
Ketua FKUB dan para pengurus lain setuju dan menilai pentingnya peran pemuda, dalam organisasi beragama. Mereka berencana melibatkan kaum perempuan dalam forum diskusi umat beragama. (Agsa/LINES)