Wonogiri (18/6). Warga LDII di Kabupaten Wonogiri menggerakkan ekonomi lokal dengan total nilai kurban mencapai Rp11,29 miliar pada Idul Adha 2024. Angka ini merupakan akumulasi dari 510 ekor sapi dan 660 ekor kambing yang dikurbankan, dengan rata-rata harga sapi Rp 23 juta dan kambing Rp 2,5 juta.
Ketua DPD LDII Wonogiri, Sutoyo, mengungkapkan bahwa jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. “Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh sekretariat LDII Wonogiri, jumlah ini naik dari tahun lalu,” kata Sutoyo pada Senin (17/6/2024).
Sutoyo menjelaskan bahwa semangat berkurban warga LDII Wonogiri didorong oleh beberapa faktor. Pertama, motivasi spiritual. Setiap pengajian, ulama dan juru dakwah mengingatkan sejarah, pahala, dan manfaat berkurban. “Kurban memiliki nilai keikhlasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi dari Nabi Ibrahim ketika diperintah menyembelih putranya, Nabi Ismail,” jelasnya.
Dari sisi pahala, seluruh bulu pada hewan kurban, baik halus maupun kasar, dihitung sebagai satu pahala. Sutoyo menekankan bahwa berkurban bukan hanya untuk orang kaya. “Siapa saja bisa melaksanakan kurban, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa terdorong untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujarnya.
Sutoyo juga merujuk pada beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah SAW. “Satu orang dengan satu hewan kurban, jika tidak mampu, satu hewan kurban bisa untuk tujuh orang, atau satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengurbankan dua ekor kambing, satu untuk keluarganya dan satu untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” bebernya.
LDII Wonogiri berharap dapat terus meningkatkan jumlah dan kualitas hewan kurban setiap tahunnya, “Kurban ini sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan mempererat tali silaturahmi antar umat beragama di Wonogiri,” pungkasnya. (FWI/LINES)