Ada aktivitas berbeda di Masjid Nurul Muttaqin, Lagoa, Jakarta Utara Minggu (20/4) pagi kemarin. Masjid yang biasanya dipergunakan untuk mengaji dan sholat berjamaah ini, pelataranya dipenuhi botol bekas yang akan dibersihkan. Botol-botol tersebut nantinya akan menjadi wadah berbagai produk sabun hasil produksi remaja masjid. DPD LDII Jakarta Utara mengharapkan pembuatan produk sabun cair, shampo, dan berbagai produk lainnya ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian para remaja binannya.
Uniknya, modal produksi berbagai sabun ini tidak membebani keuangan DPD LDII Jakut. Mereka secara mandiri melakukan wirausaha menjual berbagai produk kesehatan guna memperoleh modal. Alhasil modal yang terbilang tidak sedikit ini dapat mereka kumpulkan. Melihat peluang usaha yang dilakuakan mereka, tidak sedikit orang yang muali melirik untuk menanamkan modal.
Sugeng Rubianto selaku pembina sangat mendukung inisiatif baik para remaja ini. “Kita sebagai orang tua cuma bisa mendukung dan mengarahkan anak-anak kita. Selain itu saya juga memberikan opsi-opsi baik dan buruknya keputusan yang akan mereka ambil,” ujar Sugeng kepada Lines.
Sugeng juga sempat menyayangkan sikap beberapa orang tua saat ini yang malu jika anaknya berdagang atau berwirausaha. Menurutnya orang tua seharusnya mendukung anaknya untuk maju, karena dengan melakukan kegiatan tersebut anak tidak hanya tumbuh jiwa mandiri, tetapi juga rasa tanggung jawab dalam diri mereka.
Pekerjaan sederhana seperti mencuci botol bekas dan melakukan sterilisasi dengan alkohol dan proses pasteurisasi tersebut menurutnya sangat baik dilakukan sendiri, bandingkan mereka harus membeli botol baru. Hal ini menurutnya dapat menimbulkan rasa menghargai terhadap proses dan mengerti setiap peluang bisnis dari dasar.
Agih Gatra Korwil Pemuda-Pemudi Jakut I, ini mengaku sebelumnya mereka sempat melakukan beberapa pelatihan serupa. Selain meningkatkan kemandirian lewat wirausaha, pihaknya mengaku juga mengembangkan jurnalistik di kalangan remaja. Mereka dengan bergotong royong mendirikan portal dan majalah komunitas bernama Galang guna menampung hasil karya mereka.
Tidak tanggung-tanggung Agih dan kawan-kawan mendatangkan analis kimia produk, Ike Ari Priyanti guna membimbing mereka. Ike yang sudah lama berkecimpung di dunia industri farmasi dan makanan, mengaku bangga dengan kegigihan anak-anak ini. Dirinya sangat antusias bila dirinya diminta mengajarkan membuat berbagai produk lainnya.
Belasan remaja yang didatangkan dari perwakilan PC dan PAC LDII di Jakarta Utara ini mengaku senang dan antusias mengikuti acara ini. Hernandes, salah seorang peserta acara ini mengaku sangat tertarik mengengikuti pelatihan demi pelatihan yang diadakan. Meskipun harus mengumpulkan botol bekas dan mencucinya ia tidak keberatan menjalaninya.
Untuk menpercantik botol bekas tersebut, dirinya membumbuhi label stiker guna memudahkan pemasaran nanti. Rencannya ribuan botol sabun mandi cair, sabun cuci cair, dan shampo hasil produksi mereka akan dipasarkan di koperasi masjid binaan PC dan PAC LDII di lingkungan Jakarta Utara. Mereka berharap kedepan produk mereka dapat diterima oleh masyarakat luar. (Bahrun, Foto: Khoir/Lines)