Kalianda – Bertempat di Pondok Pesantren Bina Insan Takwa Kalianda, pada Minggu (28/04), Sekretaris DPW LDII Provinsi Lampung, Heri Sensustadi mewakili Ketua DPW mengajak para pengurus LDII di semua tingkatkan untuk memanfaatkan momentum ramadan dan libur akhir tahun ajaran.
“Jadikanlah Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan libur sekolah yang akan datang ini sebagai kesempatan untuk lebih intensif dalam pembinaan kepada generasi penerus.”
Kegiatan konsolidasi yang dilaksanakan tiga bulan sekali dengan tempat yang berpindah-pindah diselenggarakan untuk menyampaikan program DPW LDII minimal untuk tiga bulan kedepan. Selain itu dalam forum ini DPW mendapatkan laporan perkembangan organisasi di tingkat bawah sekaligus memberikan ruang konsultasi bagi pengurus di Kabupaten/Kota.
Sebagai lembaga dakwah LDII memfokuskan diri dalam pembinaan umat melalui berbagai kegiatan pengajian, pendidikan dan pelatihan serta aksi sosial.
Mengacu dakwah LDII yang tidak hanya bil lisan dan bil qalam tetapi juga dakwah bil hal, dalam tiga bulan ke depan Heri menyampaikan ada beberapa kegiatan yang berkontribusi langsung dengan masyarakat. Diantaranya ajakan menyukseskan ibadah selama bulan Ramadan, pelaksanaan iktikaf, pemberian tali asih kepada guru ngaji, kaum dhuafa dan anak yatim, aksi peduli posko mudik dan kegiatan positif di libur sekolah.
Untuk kegiatan aksi peduli posko mudik menurut Heri Sensustadi, LDII akan menyebar relawan untuk memberikan bingkisan pada posko mudik se-provinsi. Sedangkan untuk pelaksanaan iktikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, LDII akan menggandeng MUI Provinsi Lampung yang penyelenggaraannya di seluruh masjid binaan LDII. Kegiatan iktikaf selain diisi dengan salat tarawih berjamaah juga diisi dengan kegiatan lain seperti tadarus Al-Qur’an, kajian hadis, tausiyah dan zikir.
Berkaitan dengan itu karena iktikaf dilaksanakan di malam hari diharapkan para pengurus masjid dan pengurus LDII setempat dapat lebih dulu berkomunikasi kepada masyarakat dan aparat yang berwenang perihal kegiatan tersebut.
“Adanya komunikasi kepada masyarakat sekitar supaya masyarakat tidak memiliki pandangan yang keliru tentang iktikaf. Perlu pula dikomunikasikan kepada pamong dan aparat setempat. Selain itu para pengurus dalam mengelola kegiatan supaya memperhatikan kondisi setempat supaya masyarakat tidak merasa terganggu. Iktikaf ini bersifat terbuka, siapa saja boleh mengikutinya,” tandasnya.
Menjelang libur akhir tahun ajaran ini DPW LDII Lampung mengharapkan kepengurusan di DPD dapat merealisasikan program pembinaan generasi penerus. “Libur sekolah supaya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencetak generasi yang profesional religius. Kegiatannya bisa berupa pesantren kilat, perkemahan, pelatihan atau apapun yang bernilai positif,” pungkasnya. (Johan/LINES Lampung)