Memasuki era milenial, pertanian kini mulai diminati warga perkotaan. Dengan memanfaatkan teknologi hidroponik, pertanian mudah dilakukan. Jika ada lahan sempit yang kosong, tempatkan saja hidroponik. Mau nge-jus dengan aroma mint? Buah dan daun mintnya tinggal petik di lahan hidroponik milik sendiri hehehe.
Hal yang dibutuhkan untuk pertanian organic selain bibit dan infrastrukturnya, adalah pupuk. Untuk membuat pupuk sebenarnya tidak perlu membeli. Anda bisa kok memanfaatkan limbah rumah tangga organik.
Jadi ada dua jenis pupuk yang bisa dibuat, yaitu yakni pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Keduanya –organik padat dan cair bisa dibuat dengan cara yang mudah tanpa harus membelinya dari toko. Yang akan saya bahas adalah membuat pupuk organic cair.
Pertama siapkan bahan-bahan seperti kotoran kambing, ayam, mentok dan lainnya. Selain itu, bahan bahan seperti dedaunan juga sering digunakan sebagai bahan utama karena memang memiliki kemampuan untuk membusuk. Bahkan, sampah rumah tangga-pun bisa dijadikan sebagai bahan dasar dari pupuk organik.
Selain bahan dasar, beberapa yang harus disiapkan diantaranya ada gula merah atau gula pasir, air kencing hewan, bioaktivator (EM4), air bersih, karung bekas, dan tong plastik. Bahan-bahan tersebut sebaiknya dipersiapkan dengan seksama dengan jumlah yang secukupnya.
Kedua, campur beberapa bahan yang ada. Misalnya anda bisa mencampurkan kotoran kambing dengan dedaunan atau dengan sampah. Namun pastikan sampah dan dedaunan tersebut dicincang terlebih dahulu sebelum dicampurkan.
Masukkan bahan-bahan Membuat Sendiri Pupuk Organik Cair tersebut kedalam tong plastik yang kedap udara. Selanjutnya, aduk-aduk bahan tersebut dan campur dengan air bersih. Takaran, satu bagian air = dua bagian bahan organik yang akan digunakan.
Ketiga, tambahkan bahan tambahan seperti air gula, air kencing hewan (lebih bagus kelinci), dan EM4. Sebaiknya bahan-bahan tersebut dicampurkan setelah bahan utama diaduk-aduk dan tercampur dengan baik bersama air. Dengan begitu, bahan-bahan tambahan akan lebih mudah dicampur sampai merata.
Gula dan EM4 sebaiknya dimasukan kedalam air bersih sekitar 5 liter dan setelah itu kemudian dicampurkan kedalam bahanbahan yang sudah ada di dalam tong plastik. Antara bahan cair dan padat sebaiknya 70 persen adalah cair dan 30 persen adalah padat.
Keempat, tutup bahan-bahan yang sudah berada dalam tong plastik dengan baik. Pastikan agar tong plastik yang digunakan kedap udara dan bisa ditutup dengan baik secara rapat. Sebelum penutupan dilakukan anda perlu melubangi tutup tong dengan dimasukan sebuah selang.
Lalu kemudian selang tersebut dihubungkan dengan botol yang sebelumnya telah diberikan air. Selang tersebut berfungsi untuk membuat adonan dalam tong berada dalam suhu yang stabil tanpa ada tambahan oksigen dari luar
Penutup tersebut bisa dibuka sampai adonan yang ada dalam wadah tersebut tercium bau seperti tape. Pada umumnya, memang biasanya berlangsung selama 10 hari, namun ada juga yang sampai 21 hari atau tiga minggu.
Setelah dibuka, maka hal yang harus anda lakukan adalah menyaring adonan dari tong tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara memisahkan antara cairan dan ampasnya. Masukkan cairan tersebut ke dalam botol atau jerigen. Namun ampasnya juga masih bisa digunakan sebagai pupuk padat untuk bahan dasar media tanam. Selamat mencoba, hehe.